Sambut Hari Kartini, Berikut 6 Rekomendasi Film yang Memiliki Tokoh Utama Seorang Perempuan

Bagi kamu para pecinta film, kemunculan sosok karakter perempuan pendukung pasti tak luput dari perhatian. Ambil saja contoh dari banyaknya karakter-karekter perempuan menawan, berani, cerdik, dan cantik di franchise film James Bond yang umum disebut Bond girl. Terkadang, justru para karakter perempuan inilah yang menjadi kunci untuk memecahkan permasalahan si karakter utama dalam jalan cerita. Bicara tentang karakter, bagaimana perasaan kamu ketika melihat sosok jagoan, agen rahasia, mata-mata, atau pemimpin jalan cerita diperankan seorang perempuan? Pastinya, film akan memberikan sensasi unik dan menarik mengingat selama ini, film banyak didominasi oleh karakter laki-laki sebagai pemain utama.

Menyambut Hari Kartini yang memperjuangkan dan membanggakan kekuatan perempuan di berbagai aspek, BookMyShow berhasil merangkum beberapa film yang cocok untuk kamu tonton dalam menyambut Hari Kartini. Apa saja film-film Indonesia yang dibintangi karakter perempuan cantik, berani, dan berkharisma? Simak pembahasan berikut!

1. Kartini: Princess of Java (2017)

Diambil berdasarkan kisah asli pahlawan wanita Indonesia, film ini menceritakan tentang kehidupan Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang tumbuh di lingkungan patriarki sangat keras. Ia menyaksikan ibunya, Ngasirah (Christine Hakim) menjadi pembantu di rumahnya sendiri, akibat sang ibu tidak memiliki darah ningrat. Sepanjang hidupnya, Kartini berjuang untuk menyetarakan hak bagi semua orang baik dari kalangan ningrat maupun kalangan biasa. Hak utama yang ia perjuangkan adalah hak untuk mendapatkan akses ke bangku pendidikan bagi perempuan. Bersama kedua saudarinya yang bernama Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita), Kartini berjuang mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua masyarakat Jepara.

2. Siti (2014)

Film yang disutradarai oleh Eddie Cahyono ini, menceritakan tentang Siti (Sekar Sari), seorang perempuan penjual peyek jingking di Parangtritis yang bekerja sebagai pemandu karaoke pada malam hari. Ia menjadi tulang pungggung utama keluarga yang harus menghidupi ibu mertuanya bernama Darmi (Titi Dibyo), anaknya bernama Bagas (Bintang Timur Widodo), serta suaminya bernama Bagus (Ibnu Widodo). Setelah sang suami lumpuh dalam kecelakaan yang menenggelamkan kapal nelayannya, ia berjuang keras mati-matian untuk melunasi segala hutang sekaligus menghidupi empat kepala sekaligus. Ia pun menghadapi segala tekanan dari berbagai pihak dalam setiap langkah hidup yang ia ambil. Film ini mengajarkan tentang pahitnya kehidupan dan kekuatan tak terbatas seorang wanita dalam memperjuangkan kehidupannya. 

3. Athirah (2016)

Film biopik ini diadaptasi dari novel biografi karya Hajjah Athirah Kalla, ibu Wapres RI Jusuf Kalla. Film ini menceritakan kehidupan seorang perempuan bernama Athirah (Cut Mini) yang hidupnya berubah bak disambar petir di siang bolong. Ia menemukan fakta pahit bahwa suaminya menikahi perempuan lain. Athirah harus berjuang untuk melawan perasaannya demi mempertahankan keutuhan keluarga. Tak hanya Athirah, anak-anak Athirah pun harus dihadapkan pada posisi sulit untuk tetap menghormati dan mencintai kedua orangtuanya, terlepas dari situasi yang tak lagi sama. 

4. 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (2010)

Film ini menceritakan kehidupan tujuh orang wanita dengan berbagai latar belakang, masalah kehidupan dan percintaannya. Mulai dari hamil di luar nikah, korban selingkuh, ditipu pasangan, pekerjaan sebagai pelacur, hingga menderita kelainan seksual. Film ini mengangkat topik atau cerita yang lumayan tabu untuk diangkat ke layar lebar. Namun, film ini memberikan masyarakat perspektif baru dan luas mengenai berbagai permasalahan hidup yang dihadapi setiap perempuan. Disutradarai Robert Ertanto, film ini dibintangi Jajang C Noer, Marcella Zalianty, Olga Lydia, dan Happy Salma. 

5. Nyai (2017)

Mengambil tema era 1920-an, Nyai mengangkat cerita kehidupan seorang perempuan Jawa (pribumi) yang memiliki suami seorang pria Belanda yang tua dan sakit-sakitan. Ia harus berjuang di tengah gempuran kesenjangan sosial dan rasisme di zaman penjajahan. Bagaimana akhir kisah dirinya dengan suaminya? Langsung saja saksikan film ini! Fakta menarik mengenai Nyai, film ini merupakan film eksperimental karena menggabungkan film dengan teater yang diambil lewat satu take

6. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)

Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak atau Marlina the Murderer in Four Acts di kancah internasional, menceritakan tentang seorang janda bernama Marlina (Marsha Timothy) yang tinggal dengan tenang di Sumba. Suatu hari, kumpulan tujuh perampok mendatangi rumah Marlina. Mereka mengancam nyawa, harta, dan juga kehormatan Marlina dihadapan suaminya yang sudah tak bernyawa berbentuk mumi. Tak seperti gambaran perempuan yang lemah di tengah-tengah kumpulan penjahat, Marlina datang membalaskan dendamnya kepada orang-orang yang telah menganggunya.

Itulah dia pembahasan mengenai film-film terbaik Indonesia yang memiliki pemeran perempuan sebagai karakter utama. Mana yang menurut kamu paling keren dan hebat? Tulis pendapatmu di kolom komentar tanpa memberikan spoiler, ya!

BookMyShow juga mengucapkan Selamat Hari Kartini untuk seluruh kaum Kartini muda! Biarlah ide, prinsip, dan nilai perjuangan pahlawan kita, Kartini, tetap mengakar dan menyebar sampai selamanya.

Jangan lupa mengunjungi BookMyShow untuk mendapatkan berita terbaru seputar film, musik, serial, selebriti, dan acara hiburan menarik lainnya!

Sumber gambar: about.vidio.com

Leave a comment