Bulan Maret bisa dipastikan sebagai bulan paling bersejarah bagi kaum perempuan di seluruh dunia. Hal ini bukan tanpa alasan mengingat setiap tanggal 8 Maret, seperti yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dunia memperingati Hari Perempuan Internasional. Dilansir dari BBC News, perayaan Hari Perempuan Internasional pertama kali dilaksanakan di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada tahun 1911.

Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) adalah sebuah bentuk perayaan untuk terus menghidupkan pencapaian, serta pengaruh kaum perempuan dalam bidang politik, budaya, dan sosial ekonomi. Perayaan ini juga merupakan bentuk perlawanan terhadap bias, stereotype, dan diskriminasi yang turun temurun dilimpahkan pada kaum perempuan. Hari Perempuan Internasional memiliki visi untuk menciptakan kehidupan dunia yang setara, inklusif, dan beragam dalam segala aspek kehidupan.

Setiap tahunnya, Hari Perempuan Internasional mengusung tema berbeda yang tentunya masih meliputi hal-hal yang menjadi fokus perayaan ini. Tahun ini, tema kesetaraan gender diangkat guna menekankan emansipasi bahwa, perempuan mampu melakukan apapun yang mereka inginkan tanpa tekanan dari lingkungan atau budaya patriarki. Bicara tentang merayakan Hari Perempuan Internasional, bentuk perayaan atau aksi kini tak lagi dilakukan dengan demo atau pun berkumpul dalam skala besar. Seiring berjalannya waktu, perayaan ini bisa terus dihidupkan melalui edukasi dan karya-karya positif.

Film, musik, bahkan pagelaran seni sekarang banyak mengandung unsur feminisme yang dikemas dalam bentuk-bentuk hiburan yang menarik, mengedukasi, dan inspiratif. Aktris, seniman, bahkan penyanyi perempuan terus melanjutkan jejak para pejuang terdahulu dalam memperjuangkan kesetaraan gender melalui karya. Salah satu bentuk karya yang mungkin paling sering menemani kehidupan banyak orang sehari-hari adalah musik. Melalui lirik yang provokatif, berani, lantang, dan indah, lagu kini bisa menjadi alat propaganda untuk mendorong kepercayaan diri, potensi, dan keputusan para perempuan.

Pada kesempatan kali ini, BookMyShow berhasil mengkurasi beberapa lagu feminisme yang tak lekang oleh waktu. From women, to women, here are some of the best feminist songs in history!

1. “You Don’t Own Me” – Lesley Gore

Lagu yang diterbitkan pada tahun 1963 ini digadang-gadang menjadi salah satu lagu yang tak akan terlupakan sepanjang sejarah manusia. Gore dengan tegas menyatakan bahwa perempuan memiliki hak dan kendali penuh terhadap tubuh dan pikirannya sendiri. Pilihan dan nasib hidup seorang perempuan, tidak bisa dikendalikan oleh laki-laki. Sederhana sekali permintaan perempuan seperti dalam lirik lagu ini, “I don’t tell you what to say. I don’t tell you what to do. So just let me be myself. That’s all I ask of you.”

2. “Girl on Fire” – Alicia Keys

Alicia Keys berhasil menyulap pola pikir dan meningkatkan kepercayaan diri siapapun yang mendengar lagu satu ini. “Girl on Fire” mendeskripsikan tentang seorang perempuan yang ambisius, cerdas, dan karismatik. Dalam lagu ini, perempuan juga digambarkan sebagai makhluk yang tahan banting dan kuat dalam menghadapi kelamnya dunia. Tak hanya itu, lagu ini juga mengimplikasikan bahwa perempuan harus saling mendukung perempuan lainnya untuk bisa menjadi versi diri terbaik. She’s just a girl and she’s on fire, indeed. 

3. “9 to 5” karya Dolly Parton

Parton mengekspresikan kekagumannya pada kaum perempuan kelas pekerja yang harus bersaing dengan sistem kapitalis patriarki. Lagu yang dirilis pada tahun 1980 ini, masih berfokus pada permasalahan hak kerja dan upah yang diterima oleh perempuan pada saat itu. Lewat lagu ini, pendengar bisa mengetahui gambaran kehidupan seorang perempuan di rumah dan di tempat kerja. Terlepas dari tekanan lingkungan, seorang perempuan harus menjadi bos atas dirinya sendiri dan mengejar cita-citanya.

4. “Independent Women” karya Destiny’s Child

Grup penyanyi yang semua anggotanya adalah perempuan ini memberikan penghormatan pada perempuan mandiri, pekerja keras, dan berjuang atas apapun yang ia ingin miliki. Dalam lagu ini, Destiny’s Child seolah menyentil kaum laki-laki yang suka mengatur cara berpakaian, cara bersikap, dan cara berbicara perempuan. Dengan materi dan pencapaian yang perempuan miliki, laki-laki tidak berhak untuk mengatur terlebih lagi menahan perempuan untuk berkembang dan bergerak maju.

5. “I Am Woman” karya Emmy Meli

Meli menciptakan lagu yang sangat menyentuh tentang keberanian untuk tidak menghiraukan standar konyol yang dibentuk masyarakat terhadap perempuan. Lagu ini adalah sebuah afirmasi dari perempuan untuk perempuan, agar mencintai dan menghargai detail-detail kecil serta ketidaksempurnaan dalam diri untuk bisa terus maju dan berkembang. Lewat lirik yang sangat positif, Meli berharap lagu ini dapat menginspirasi para gadis muda untuk menciptakan masa depan yang tak lagi terbelenggu standar masyarakat dan budaya patriarki.

Dari berbagai pilihan lagu di atas, yang mana yang menjadi pilihan favoritmu? Anyway, selamat Hari Perempuan Internasional kepada seluruh perempuan hebat! May we know them, may we be them, may we raise them.