Oke. Sudah siap menonton film Love for Sale 2. Siapa yang kali ini patah hati? Siapa yang jatuh cinta lagi? Sebelum terlewatkan, film ini punya sisi menarik yang akan diceritakan. Mulai dari para pemeran Love for Sale 2 yang pas pada porsinya hingga hal-hal kecil yang  membuat film ini jadi menarik untuk ditonton. Berikut keseruan dari film Love for Sale 2. 

Baca Juga: Review Film: Love for Sale 2: Tulus yang dibiarkan Pergi dengan Alasan

Baca Juga: Love for Sale 2: Alasan Jatuh Hati dan Patah Hati Karena Arini

1. Bagian dari cerita urang Minang

Bukan, ini bukan tentang “urang” Minang secara keseluruhan. Beberapa bagian dari cerita film ini adalah tentang keluarga dari Suamtera Barat yang sudah lama merantau dan menetap di Jakarta. Namun, tetap saja budaya “urang awak” yang begitu mengakar pastinya akan selalu terpatri kuat, dan jadi bagian dari cerita Love for Sale 2.

Beberapa momentum yang menggambarkan bagaimana orang-orang Minang disampaikan secara langsung. Jangan terlalu serius, karena kamu akan melewatkan momentum ini dengan senyuman. Ah iya, bagi beberapa orang Minang, mungkin juga kamu akan merasa “Eh, awak pernah bantuak iko dulu”

2. Kekinian banget

Untuk beberapa hal visual, film ini lebih relevan dan kekinian dibandingkan dengan film pertamanya. Film ini sukses menampilkan beberapa hal keseruan yang lebih relevan. Adipati Dolken misalnya, ia berperan sebagai karyawan swasta yang memang terasa milennial banget. Kemungkinan di sebuah perusanaan periklanan atau perusahaaan rintisan (start-up).

Apa pun rutinitasnya, juga sudah menggambarkan bagian dari Milennial itu sendiri. Semuanya didukung dengan pemandangan-pemandangan menarik di sebuah bus transjakarta, stasiun kereta di Jakarta Timur, atau trotoar kawasan Sudirman yang pasti kamu hafal banget ini dimana. Semuanya direkam dengan momen-momen manis yang menarik.

3. Warna-warna cantik

Lagi-lagi tidak seperti film pertamanya. Love for Sale 2 penuh dengan warna-warna yang manis. Entahlah, semuanya seperti disesuaikan dengan mood masing-masing karakternya. Gambar Arini sedang merenung di atas kasurnya hanyalah satu dari sekian warna-warna yang menarik di hampir sepanjang film ini.

BookMyShow ilustrasikan secara singkat saja. Di sebuah tempat tukang jahit, malam hari dan ada yang sedang bermain gaple. Ada warna-warna yang menarik dari sekitar kaca tempat jahit tersebut. Sisanya, kamu sendiri yang nonton filmnya di bioskop.

4. Rumah Makan Padang Legendaris

Foto diatas hanya sebagai ilustrasi saja. Namun, bagi penyuka kuliner, khususnya masakan Padang ada satu rumah Padang yang jadi sorotan. Kami tidak akan bocorkan di sini. Kamu nonton saja film ini. Namun, sejauh BookMyShow kuliner, rumah Makan Padang yang terletak di pusat kota Jakarta ini memang menyajikan menu yang menarik.

Siapa pun rasanya sudah tahu rumah makan yang satu ini. Bagi yang belum tahu, nonton dulu filmnya dan baru kemudian kalian semua bicara tentang hal-hal kecil tentang ketidakpastian yang sedang jatuh cinta. Cus ke bioskop, setelah itu ke rumah makan Padang yang ada di film Love for Sale 2. Jangan lupa, telur dadarnya enak banget.

5. Cameo spesial

Nah, bicara pemeran Love for Sale 2, ada nama-nama yang menarik. Mulai dari Putri Ayudya, Ario Wahab, Bastian Steel dan tentu saja Ibu mereka Ratna Riantiarno yang nama karakternya Padang banget.

Serunya lagi, porsi dari pemeran ini pas. Tidak ada lebih dan tidak kurang. Pas aja gitu rasanya. Sisanya, mulailah muncul cameo-cameo yang mengejutkan. Film ini sejak awal sudah tak basa-basi. Cameo sudah ditampilkan sejak awal film. Ingin rasanya merenung di bagian ini. Menyadari bahwa cinta memang bukan untuk dipahami dengan mudah.

Masih ada lagi yang di rumah makan Padang dan lain-lainnya. Jika kamu jeli, cameo di film ini juga menampilkan otak di balik film Love for Sale pertama yang dan yang kedua. Jadi, tunggu apalagi, rilis tanggal 31 Oktober 2019 di bioskop, cek jadwal nonton film Love for Sale 2 di situs atau aplikasi BookMyShow yang tersedia gratis bagi pengguna Android dan iOS.