Review Film Partikelir: Penyelidikan Dua Detektif Amatiran

Terobsesi dengan sesuatu bisa saja akan membuat kamu gila dan menjadi sok tahu. Begitulah pembukaan pertama di film Partikelir melalui Adri.

Adri merupakan seorang yang bercita-cita menikmati masa kecilnya dengan menjadi seorang detektif. Hal ini yang terbawa hingga dirinya sudah dewasa. Bahkan ketika dirinya bertemu dengan Jaka, teman masa kecilnya yang ingin diajak bereuni menjadi detektif.

Namun Jaka yang sudah punya pekerjaan tetap tidak bisa menerima perilaku Adri yang dianggapnya masih kekanak-kanakan. Adri pun merasa bahwa pekerjaan sebagai detektif ini akan dikerjakannya sendiri.

Salah satunya adalah ketika dirinya harus menyelidiki sebuah kasus. Tiara yang ingin mengetahui perilaku ayahnya meminta Adri untuk datang dan menyelidikan kasus ayahnya hingga tuntas.

Kasus ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan Adri. Pencarian bukti tentang kasus Tiara ini justru menggiringnya menjadi seorang buronan narkoba. Di saat seperti inilah Adri datang dan meminta bantuan Jaka.

Jaka yang awalnya menolak, namun luluh dan ikut bergabung bersama Adri mencari bukti-bukti tentang ayah Tiara. Perjalanan mereka bertiga diselingi dengan aksi detektif amatiran dan tentu suasana yang lucu. 

Partikelir, Debut Pertama Panji Sebagai Sutradara

Film aksi komedi, begitu perumpamaan Pandji Pragiwaksono untuk film ini. Bukan hanya sekedar sebagai aktor, Pandji kini punya kesempatan pertama berperan sebagai sutradara.

Jika dilihat dari perannya sebagai seorang komedian, maka Panji mengikuti jejak rekannya yaitu Ernest Prakarsa dan Raditya Dika yang terlebih dahulu dipercaya menggarap sebuah film.

Berperan sebagai sutradara ternyata tidak mudah Panji. Dirinya bahkan harus bekerja sama dengan beberapa rekannya yang memiliki profesi sebagai seorang stand up comedy. Nama-nama seperti Arif “Didu” dan Awe adalah beberapa diantara temannya yang diajak bergabung di film Partikelir

Pandji memang harus belajar untuk menjadi sutradara yang lebih baik lagi untuk menghasilkan sebuah film, khususnya komedi. Jalan cerita yang terlalu datar di film Partikelir adalah salah satu gambarannya.

Namun, meskipun terlalu datar, film ini masih punya satu twist yang akan membuat penonton mengerti mengerti seperti apa pesan yang ingin disampaikan oleh Pandji.

Deva Mahenra yang berperan sebagai Jaka cukup baik dalam memerankan karakternya sebagai seorang sahabat Adri dan juga ketika membangun dialog-dialog lucu, namun menyebalkan.

Aurelie Moeremans yang berperan sebagai Tiara di dalam film ini pun bermain cukup baik. Terlepas dari semuanya hampir semua cameo di film ini mampu membangun sebuah dialog yang menarik untuk disajikan. Awe, Arif Didu, Cok Simbara, Lala Karmela hingga Luna Maya adalah beberapa aktor dan aktris yang tampil di film ini.

Namun yang patut diapresiasi adalah sentuhan komedi yang lebih baik dari film-film Pandji sebelumnya. Keterlibatan beberapa stand up comedy dalam film ini mampu membuat film ini menjadi salah satu komedi yang wajib kamu tonton.

Meskipun masih ada beberapa kekurangan, namun debut Pandji sebagai aktor sekaligus sutradara layak diapresiasi. Seperti yang BookMyShow kutip dari wawancara khusus dengan Pandji, dirinya mengungkapkan bahwa dirinya ingin penonton gembira dan menikmati film Partikelir.

Tidak ingin ketinggalan menyaksikan hiburan yang disuguhkan Pandji melalui film Partikelir? Film ini akan segera tayang pada tanggal 5 April 2018 dan jangan lupa pesan tiketnya di BookMyShow.
Tonton juga cerita Pandji mengenai perannya dalam film Partikelir di bawah ini:

One thought on “Review Film Partikelir: Penyelidikan Dua Detektif Amatiran

Comments are closed.