Review Film: Logan, Film Superhero Brutal Bukan Untuk Anak-anak

Tahun lalu Fox membuat pemerhati film superhero terkesima lewat Deadpool yang menyasar penonton dewasa. Meneruskan tradisi itu, di tahun 2017 ini, Fox kembali merilis film superhero yang segmentasinya bukan anak-anak. Logan menjadi film kedua Fox yang ada di luar pakem film superhero yang cenderung cerah dan ceria. Maka, tidak disarankan untuk mengajak anak-anak untuk menonton Logan yang penuh darah dan umpatan-umpatan kasar ini.

Komik Old Man Logan menjadi ide dasar film Logan. Komik ini ditulis oleh Mark Millar dan digambar oleh Steve McNiven. Namun,  versi filmnya tidak 100% mengadaptasi komik tersebut. Di komik aslinya, Logan berinteraksi dengan karakter Marvel lain seperti Hulk, Spider-man, Red Skull, dan lain-lain. Karena Fox tidak punya hak untuk menggunakan karakter tersebut, kisahnya pun dirombak. Logan menggunakan karakter-karakter di komik X-Men sebagai pengganti seperti Caliban, Profesor X, dan beberapa lainnya.

Professor X dalam film Logan
Professor X dalam film Logan

Logan berkisah tentang Wolverine yang hidup menjadi supir limo di tahun 2029. Wolverine di masa ini tidak lagi hidup di sekolah khusus milik Profesor X. Di sini dia merawat Profesor X yang otaknya mengalami penurunan fungsi karena sudah amat tua. Di tengah rutinitasnya, Wolverine didatangi seorang perawat yang membawa anak perempuan bernama Laura atau X-23 yang ternyata merupakan mutan juga. Di sinilah petualangan dimulai, karena ada Transigen, perusahaan jahat yang mengincar Laura.

Secara keseluruhan, film Logan merupakan film impresif. Berbagai unsur yang jarang ditampilkan di film superhero, yaitu nuansa tragedi yang mendalam dan murung. Namun, meski dibalut aura kelam, Logan tetap menampilkan adegan laga yang seru. Kali ini Wolverine ada tandem yaitu X-23 yang sama-sama memiliki cakar adamantium. Maka keseruannya pun berlipat dibanding film-film Wolverine sebelumnya.

Patrick Stewart dan Hugh Jackman dalam film Logan
Patrick Stewart dan Hugh Jackman dalam film Logan

Dengan berita bahwa Hugh Jackman dan Patrick Stewart akan berperan terakhir kalinya di film X-men, Logan sekaligus menjadi film perpisahan untuk mereka. Untuk itu, Logan memang dibuat begitu emosional. Hubungan erat antara Wolverine dan Profesor X pun ditampilkan layaknya anak dan ayah. Sesekali terlihat hangat dan mengharukan, tetapi tidak jarang juga tampil apa adanya dengan Profesor X mengumpat dengan kata-kata kasar yang polos begitu saja disampaikan.

Penampilan mengesankan lain juga datang dari Dafne Keen si pemeran Laura X-23. Dafne dan tatapan bengisnya seperti keluar dari komik. Desain karakternya memang mirip, mulai dari rambut, wajah, dan postur tubuhnya Dafne seperti sudah terlahir menjadi Laura. Sebagai aktris muda, dia juga berhasil mengeluarkan wajah bengis tetapi sekaligus lapar akan kedekatan emosional dengan manusia lain. Chemistry antara Wolverine, Profesor X, Laura menjadi jiwa dari film Logan.

Dafne Keen dalam film Logan
Dafne Keen dalam film Logan

Sayangnya, Logan mengalami sindrom yang sama seperti film superhero pada umumnya belakangan ini. Logan punya problem yang sama jika berurusan dengan villain. Di film ini karakter musuh yang menonjol hanya Donald Pierce, diperankan Boyd Holbrook. Itu pun tidak cukup mengesankan karena dia hanya memerankan seorang pemimpin Reavers, pasukan pemburu mutan. Dari sisi kekuatan, Reavers tentu hanya mainan bagi Wolverine dan X-23. Namun, lemahnya villain terjadi karena memang film ini punya titik fokus kepada kisah karakter utama dan pergulatan emosi yang terjadi sepanjang film.   

Maka, Logan menjadi pelengkap dari tiga film tentang Wolverine setelah X-Men Origins: Wolverine dan The Wolverine. Setelah gagal total di X-Men Origins: Wolverine, Hugh Jackman pun menebusnya di The Wolverine. Untuk Logan, film tentang Wolverine akhirnya melampaui dua film sebelumnya. Di antara film-film bertema X-Men, atau bahkan film superhero, Logan memang di atas rata-rata jika dilihat dari kualitas. Nah, mungkin sudah saatnya menyaksikan film ini di bioskop karena kapan lagi melihat Wolverine bisa tampil seseru ini bersama penerusnya yang tidak kalah keren.

Bagi orangtua, mohon kebijaksanaannya untuk tidak mengajak anak-anak di bawah umur menonton film ini. Karena sekali lagi, film Logan bukan film superhero anak-anak pada umumnya karena mengandung banyak unsur kekerasan.

Nah bagi kamu yang sudah dewasa, yuk buruan beli tiket film Logan di BookMyShow.

 

Baca juga:

Throwback Para Pemain X-Men dari Masa ke Masa

15 Film Hollywood Paling Ditunggu Tahun 2017