Review Film: Tidak Ada Yang Spesial dari Gods of Egypt

Peradaban Mesir kuno selalu menarik untuk diungkap. Kemegahan piramida dan teknik pengawetan mayat mumi mengundang decak kagum sekaligus menyimpan misteri. Tak heran banyak film Hollywood yang mengambil tema peradaban Mesir kuno, misalnya saja The Prince of Egypt (1998), The Mummy (1999), The Scorpion King (2002), dan yang terbaru Gods of Egypt (2016).

Jika pada film-film yang lalu menitikberatkan pada kehidupan masyarakat Mesir, lain halnya dengan Gods of Egypt, yang dari judulnya saja sudah terlihat, bahwa film karya Alex Proyas ini menampilkan kehidupan para dewa peradaban Mesir kuno. Sebut saja Amon Ra dan Anubis. Ketika kamu melihat ada Gerard Butler bermain dalam Gods of Egypt, awas jangan berharap banyak, karena tidak ada yang spesial dari film ini.

Nikolaj Coster-Waldau gods of egypt
Nikolaj Coster-Waldau sebagai Set di Gods of Egypt

Gods of Egypt memiliki 4 tokoh penting: Bek (Brenton Thwaites), Zaya (Courtney Eaton), Horus (Nikolaj Coster-Waldau), dan Set (Gerard Butler).

Dalam Gods of Egypt, tidak ada batasan antara dewa dan manusia biasa. Dewa, dengan tubuh berukuran lebih besar, hidup di antara rakyat Mesir yang hidup makmur. Raja Mesir pun seorang dewa, yaitu Osiris (Bryan Brown).

Film dibuka dengan pemandangan Mesir yang megah, dengan piramida dan emas berkilauan. Horus, dewa langit, segera dinobatkan menjadi Raja Mesir menggantikan sang ayah, Osiris. Saat hari penobatan, kekacauan terjadi saat adik Osiris, Set sang dewa gurun yang cemburu dan ingin merebut takhta Mesir.

Singkat cerita, Set berhasil menguasai Mesir, mengubah delta Sungai Nil yang hijau dan indah menjadi gurun dan menyengsarakan rakyat. Di lain pihak, dewa-dewa Mesir yang lain hanya punya 2 pilihan: harus tunduk pada Set atau dibunuh. Ya, dewa bisa mati bersimbah darah emas dalam Gods of Egypt.

Horus kehilangan 2 mata saktinya, membuat dia tak berdaya. Kemudian akan datang Bek, seorang pencuri yang kemudian akan membuat kesepakatan dengan Horus, dan membantunya merebut kembali takhta Kerajaan Mesir.

Kalau kamu sudah menonton aksi Gerard Butler di 300, ada kalanya kamu akan merasa dejavu saat menonton aksinya sebagai Set. Dengan kostum yang cukup mirip dengan Spartan – bedanya di sini tidak memamerkan perut sixpack – King Leonidas seakan muncul dalam Gods of Egypt. Begitu juga dengan Horus yang kalau berubah dengan kostum sayap emasnya, kamu bakal merasa seperti ada jagoan Saint Seiya dalam film ini.

Set saint seiya gods of egypt
Ini bukan Saint Seiya, ini Horus sang dewa langit di Gods of Egypt

Sebagai film mitologi, tentu saja diperlukan banyak special effect dalam Gods of Egypt. Namun sangat disayangkan, ada sejumlah special effect yang kurang rapi. Rasanya sama seperti film The Legend of Hercules versi Kellan Lutz yang kualitas CGI-nya tak seberapa. Sudah baik, tapi sangat terasa bahwa adegan itu dilakukan di studio green screen. Bahkan ada beberapa efek yang membuatnya jadi seperti film animasi seutuhnya.

Dari sisi cerita, kamu akan merasa konflik yang ada di Gods of Egypt serupa dengan perpolitikan di Indonesia. Para pemimpin bersaing untuk berada di pucuk kekuasaan dan mengorbankan rakyatnya. Ada beberapa nilai kepemimpinan yang bisa diambil dari film ini.

Alur cerita film di awal bisa dibilang pas. Perlahan tapi pasti, satu per satu karakter diperkenalkan. Namun banyak cerita yang tidak maksimal. Mungkin karena terlalu banyak karakter dewa yang diangkat, jadi kisahnya kurang in-depth dan detail.

Gerard Butler Gods of Egypt
Gerard Butler sebagai Set di Gods of Egypt

Akting Gerard Butler di Gods of Egypt bisa dibilang standar saja. Karakter pemimpin bengis sudah pernah ia perankan saat di film 300. Bedanya, dalam film ini pemimpin bengis ini memang tokoh antagonis.

Gerard Butler king leonidas 300 gods of egypt
Gerard Butler sebagai King Leonidas di film 300

Jika kamu penggemar Brenton Thwaites, film ini akan merupakan obat rindu. Setelah Brenton ikut membintangi Maleficent untuk durasi yang cukup pendek, kini kamu bisa lebih muas memandanginya. Tubuh Brenton pun tampak lebih fit dari saat penampilannya di Maleficent yang masih terlihat seperti bocah.

Nikolaj Coster-Waldau tampil cukup mengejutkan karena ia bisa sedikit menelurkan lelucon, berbeda dengan perannya dalam serial televisi Game of Thrones yang terkesan serius. Sebenarnya inti cerita keduanya sama, sama-sama seputar perebutan takhta. Nikolaj sepertinya cukup ahli untuk tema satu ini.

Akting Courtney Eaton sebagai Zaya dalam Gods of Egypt tidak terlalu mengesankan, namun ia tampil cukup seksi dalam film ini. Gods of Egypt menjadi film ketiga bagi aktris asal Australia ini. Sebelumnya ia bermain dalam Mad Max: Fury Road (2015) dan The Five Wives: So Shiny, So Chrome (2015).

Well, bagi kamu yang menyukai film bertema mitologi, Gods of Egypt bisa jadi pilihan. Jangan terlalu berharap banyak pada keindahan visual CGI, tapi kamu cukup dipuaskan dengan pemain-pemainnya yang ganteng dan cantik.

Simak trailer Gods of Egypt berikut ini:

 

 

Baca juga:

Dewa-dewa di Film Gods of Egypt
5 Film Gerard Butler Wajib Tonton

Leave a comment