Chand Parwez Ungkap Kiat Starvision Plus Bertahan di Industri Film Indonesia

Jagoan Instan merupakan film pertama garapan salah satu rumah produksi ternama di Indonesia Starvision Plus di 2016. Film tentang pahlawan super asli Indonesia yang termasuk baru di genre film Indonesia itu tayang pertama kali di bioskop-bioskop Indonesia Kamis pekan lalu, tepatnya 18 Februari 2016.

Dari judul dan poster filmnya, penonton pasti sudah langsung bisa menebak tentang apa film Jagoan Instan ini. Produser Chand Parwez Servia mengaku mendapatkan ide ini dari kehidupan sehari-hari.

chand parwes starvision“Ide film ini lahir karena kebutuhan. Seperti yang kita ketahui, kalau ada gangguan kondisi keamanan dan angkara murka terjadi, kita butuh pahlawan super,” ungkap Chand Parwez Servia kepada BookMyShow Indonesia dalam sebuah wawancara via email.

Ketika ditanya mengenai kesiapan para penikmat film di Indonesia untuk mendapatkan suguhan film yang biasa ditawarkan Hollywood ini, Chand mengatakan bahwa ia berharap para penonton siap karena sudah terbiasa dengan film-film pahlawan super buatan luar negeri. Meski pun begitu, film pahlawan super Indonesia ini dibuat sekreatif mungkin oleh seluruh kru dengan memperhatikan kedekatan cerita dengan kehidupan sehari-hari agar lebih disukai penonton.

Setelah berhasil mendapatkan sisi kreatifnya, giliran bagaimana mengemas dan menyesuaikan tampilan-tampilan gambar dengan efek-efek yang sesuai dengan ide cerita. Film pahlawan super sudah pasti akrab dengan efek-efek spesial yang disisipkan sesuai situasi dalam filmnya, hal teknis ini menjadi rintangan paling besar bagi Starvision Plus selama proses pembuatan film Jagoan Instan.

Investasi asing di industri film Indonesia

Saat ini, dunia perfilman Indonesia sedang dilema lantaran revisi Daftar Negatif Investasi Indonesia yang mengizinkan investor asing untuk memiliki hak penuh kepemilikan di industri film. Starvision Plus mengaku sangat menyayangkan hal ini dan berharap untuk cepat diberi kejelasan keputusan agar film-film lokal tidak dirampas oleh film asing.

“Kalau orang asing yang produksi dan orang asing juga yang mengedarkan di bioskopnya, tentunya industri film ini hanya menyisakan lapangan kerja bagi masyarakat kita. Bahkan, bisa jadi posisi kerja yang penting sudah diambil semua oleh pihak asing,” kata pria berusia 57 tahun ini.

Bersama membangun film Indonesia

Untuk mempertahankan film-film lokal, para pembuat film harus menonjolkan kekuatan film Indonesia, yang menurut Chand adalah bahasa dan budayanya. Selain itu, film Indonesia juga harus meningkatkan kualitas dan kreativitas, juga mengemas cerita dengan kedekatan keseharian penduduk lokal agar mudah disukai penonton.

Dengan memulai ide pahlawan super ala Hollywood, Starvision Plus berharap untuk memberikan yang terbaik bagi penonton Indonesia. Dengan pernyataan itu, di tahun 2016 ini Starvision Plus ingin membuat film-film dengan kualitas, kreativitas, dan biaya yang lebih besar dari sebelumnya agar karya yang dihasilkan nanti menjadi maksimal. Starvision Plus juga akan memakai beragam aktor yang sesuai, bahkan ingin melanjutkan untuk melahirkan aktor-aktor baru di Tanah Air.

 

Baca juga:

Review Film: Jagoan Instan, Jagoan dari Indonesia

Leave a comment