Sudah tayang perdana, midnight pada tanggal 24 Agustus 2019. Film Ready or Not akan tayang penuh mulai tanggal 28 Agustus 2019. Buat kamu yang terlewatkan dna penasaran dengan film ini, berikut ulasan atau review Ready or Not.
Sejak kecil Alex Le Domas (Mark O’Brien) dan Daniel Le Domas (Adam Brody) sudah dihadapkan dengna hal mengerikan. Hal yang membuat semuanya berjalan turun-temurun. Beranjak dewasa, semua tradisi itu tak pernah berganti.
Meski Alex sudah menentang dan khususnya, Daniel yang menganggap semua ini gila, justru masih tetap diam saja. Tiba saatnya tradisi itu dilanjutkan. Semuanya dimulai ketika Alex memilih menikah dengan Grace (Samara Weaving) gadis yang dikenalnya selama 18 bulan.
Dua karakter yang berbeda, tiba-tiba memutuskan untuk menikah. Alex, berasal dari keluarga berada. Punya sejarah masa lalu yang akan dikenang siapa saja. Anak yang baik dan selalu ‘patuh’ dengan hal-hal yang ada di sekitar hidupnya Grace? Ia hanyalah anak asuh, yang kemudian lebih bergaya sesuka hatinya.
Malam tradisi dimulai oleh keluarga Le Domas. Tradisi yang sekiranya hanyalah permainan belaka. “Hide and Seek” atua petak umpet. Hal ini harus dijalani oleh Grace. Bukan sekadar petak umpet biasa, namun justru membuat Grace harus berdarah-darah. Bukan sekadar bersembunyi di balik lift makan atau dapur milik keluarga Le Domas.
Grace harus bersembunyi di malam paling epik di dalam hidupnya. Tertancap paku, hingga harus memutus tradisi turun temurun keluarga Le Dolmas. Siapa yang bisa menolong Grace? Alex, sang suami? Ah, entahlah. Grace dan keluarga Le Dolmas akan membawa kamu menjadi pesakitan yang memang benar-benar gila.
Horor-Komedi Sinting
Sudah banyak film-film bertemakan permainan dan disebut sebagai horor. Namun, semuanya terlihat biasa-biasa saja. Ready or Not pun seperti itu. Hanya saja kegilaan ini yang lebih mengerikan ketimbang bagaimana adegan-adegan brutalnya disajikan.
Satu lagi film ini menyisipkan bagaimana komedi satir disampaikan. Baik dari kedua sisi yang sedang saling berburu. Grace yang shock berat atau keluarga Le Dolmas yang menganggapnya sebagai hal yang biasa. Duet sutradara Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett memang sudah terbiasa menciptakan kengerian lewat film-film horor yang pernah mereka garap.
Namun, film Ready or Not jadi berbeda. Naskah yang baik mampu memberikan gambaran bagaimana cerita ini berproses. Mungkin penonton sudha tahu, ada satu twist di bagian akhir. Oh hei inilah, Ready or Not. Semuanya tidak difokuskan pada twist atau permainan mengerikan yang disajikan. Semuanya difokuskan pada bagaimana melihat kegilaan dari dua sisi yang berbeda.
Komedi Setan!
Tak elok rasanya mentertawakan orang-orang gila, yang kadang memang bertingkah lucu. Namun, sisipan komedi yang benar-benar gelap disajikan di film ini. Komedi yang membuat horornya tak terasa menakutkan, akan tetapi menegangkan.
Lagi-lagi, naskah yang disajikan cukup matang. Selain horor, komedi berupaa kegilaan dua sisi baik dair keluarga Le Dolmas dan Grace disajikan. Untuk sesaat, kamu akan menertawakan bagaimana kehidupan dari keluarga Le Dolmas yang semuanya terlihat baik-baik saja. Namun, di satu sisi, kamu akan menertawakan pula bagaimana paniknya Grace yang sebenarnya juga ‘gila’ menghadapi sekumpulan orang-orang gila seorang diri. Gila!Jadinya apa? Semuanya akan sinting pada waktunya. Oh, jangan lupa bersenang-senang dengan semuanya ini.
Tak teruburu-buru dan narasi yang disampaikan berjalan mulus. Namun, Ready or Not bukannya tanpa kelemahan. Dibalik matangnya alur cerita, beberapa plot terasa janggal. Bahkan, satu twist yang coba untuk dihadirkan sebenarnya tak mengejutkan. Penonton bahkan sudah bisa menebak semuanya ini dari awal dan diperkuat dengan momentum di bagian pertengahan film.
Brutal, Penuh Kengerian
Ah, apa yang sudah diharapkan pada horor sinting seperti ini? Brutal? Ah, tentu saja ada. Darah? Berserakan dimana-mana. Film ini tak malu-malu untuk menyampaikan kesintingannya kepada penonton. Begitu Grace bersembunyi, lewat permainan yang dipilihnya, keluarga Le Domas pun menembak atau mengayunkan senjatanya.
Kengerian yang dibangun pun tak hanya dari sisi keluarga Le Domas. Grace yang kedapatan shock berat denagn malam pertamanya sebagai anggota keluarga baru Le Domas pun tak kalah sinting. Mungkin sintingnya masih malu-malu, sampai pada akhirnya Grace memang menunjukkan kesintingannya sendiri.
Satu lagi, film ini khusus untuk 17 tahun ke atas. Jadi, baik penonton dan pengelola bioskop mungkin lebih selektif mengajak siapa saja untuk menonton film Ready or Not.
Samara Weaving Mencuri Perhatian
Tak banyak yang mengenal nama Samara Weaving. Paling mudah untuk diingat ia adalah model video klip Charlie Puth di lagu berjudul “Attention”. Oh, dia memang gila. Mencuri perhatian Charlie Puth dengan elegan dan sensual. Namun, Samara Weaving kemudian mencuri perhatian di film Ready or Not.
Samara Weaving berhasil mentransformasi dirinya menjadi wanita yang ‘nakal’, kemudian berpikir logis, shock dan kemudian memulai kegilaannya sendiri. Sosok Grace yang diperankannya hanya membutuhkan satu dorongan khusus, agar karakter aslinya benar-benar keluar.
Lagi-lagi film ini benar-benar tampil baik menyajikan sekaligus menggiring penonton pada kesintingan yang mungkin saja tersimpan jauh di salah satu sisi otak dan hati kita semua.
Review Ready or Not memang tidak cukup untuk menunjukkan kesintingan Grace dan keluarga Le Domas. Ah, satu lagi, sebelum kamu membeli tiket nonton film Ready or Not, BookMyShow akan membagikan kesintingan keluarga besar Le Domas yang tersisa. Amankan kursi bioskop untuk film Ready or Nor di situs atau aplikasi BookMyShow yang tersedia gratis bagi pengguna Android dan iOS.
Baca Juga: Mengenal Le Domas, Keluarga Sinting di Film Ready or Not