Review Film: Pamela Bowie Gagal Move On di Melbourne Rewind

Bulan November Rapi Film menghadirkan film drama romantis, kali ini novel yang beruntung diangkat ke layar lebar adalah Melbourne Rewind karangan Winna Efendi. Film ini dipercayakan didirect oleh Danial Rifky, sebelumnya menggarap La Tahzan (2013), Haji Backpacker (2014), dan Spy In Love: Penang Wedding (2016). Sementara untuk skenario ditulis oleh Haqi Achmad.

Melbourne Rewind bukan novel pertama Winna Efendi yang difilmkan, sebelumnya ada Refrain (2013) dan Remember When (2014).  Aktor-aktor yang ditunjuk untuk meramaikan Melbourne Rewind ada Morgan Oey, Pamela Bowie, Aurelie Moeremans dan Jovial Da Lopez. Film ini merupakan kerjasama ke-2 Morgan dan Pamela yang sebelumnya muncul di Winter In Tokyo (2016).

Film bermula saat Laura (Pamela) seorang penyiar radio bertemu mantannya Max (Morgan) setelah 5 tahun tidak bertemu. Mereka memutuskan untuk ngobrol dan minum kopi, dari obrolan mereka pun memunculkan kenangan masa lalu mereka.   

review-film-pamela-bowie-gagal-move-on-di-melbourne-rewind-morgan-oey-review

Laura, gadis asal Bandung yang sedang bingung menentukan harus berkuliah dimana? Bisa dibilang Laura masih galau akan cita-citanya. Sahabat Laura, Cee (Aurelie) menyarankan untuk berkuliah di Melbourne, Australia. Sementara alasan yang diungkapkan Cee hanya karena ingin berpacaran dengan bule. Jauh-jauh dan mahal hanya karena bule? Duh!

Laura pun kuliah di Melbourne bersama Cee, digambarkan sosok Laura suka mendengarkan musik melalui walkman jadulnya pemberian sang ayah. Pertemuan tak terduga ketika Laura kehilangan walkman dan ditemukan oleh Max. Dengan seringnya bertemu Laura pun semakin dekat dengan Max, Laura yang kagum dengan mimpi serta cita-cita Max menjadi lighting designer sementara dirinya masih bingung ingin menjadi apa.

review-film-pamela-bowie-gagal-move-on-di-melbourne-rewind-morgan-oey-17Laura memutuskan hubungan mereka ketika Max harus merintis karir ke New York. Laura yang mencoba move on dan bertemu dengan dokter hewan Evan (Jovial), kasih tak sampai Evan malah menjadi kekasih sahabatnya Cee.

Dengan tema flashback tentu sang sutradara sudah fokus ke tahun 2009/2010 ketika mereka awalnya bertemu, dimana Laura dengan walkman-nya dan ponsel yang mereka gunakan iPhone 4. Namun terkadang kita bingung apakah ini flashback atau masa sekarang, karena tidak ada pemberitahuan yang jelas. Namun cerita masih bisa dimengertilah sedikit-dikit walau tidak baca novelnya.

review-film-pamela-bowie-gagal-move-on-di-melbourne-rewind-morgan-oey-16Akting Morgan bisa dibilang lumayan, mantap memerankan karakter Max yang ambisius akan mimpinya, quote yang paling teringat ketika Laura marah dengan dirinya yang harus pergi ke New York, “Jangan pernah lu hancurin mimpi orang lain cuma karena lu enggak punya mimpi”. Sementara Pamela Bowie stuck menjadi gadis sweet yang tak tahu arah ke mana, lucunya kuliah jauh-jauh hanya menjadi penyiar radio. Aurelie Moeremans seperti biasa menjadi gadis dengan baju-baju seksi di tengah dinginnya cuaca Melbourne. Nah Youtubers Jovial Da Lopez hadir sebagai dokter hewan, awalnya serius namun terasa aneh melihat dia serius, karena terbiasa haha hihi dalam vlog-nya, spesial di film ini dia ngevlog juga lho.

Melbourne Rewind pun diramaikan dengan soundtrack lagu luar yang pas dengan adegan-adegan, seperti lagu Raging Glory dari Sarah Gillespie, Something Beautiful Tim Halperin dan Follow Your Rainbow Pete Masitti. Tak hanya itu penyanyi Indonesia Radhini pun menyumbangkan lagu Sampai Nanti di akhir film.

Dengan beragam pemandangan Melbourne yang indah, jangan lupa saksikan Melbourne Rewind di bioskop pada 17 November 2016. Tonton trailer di bawah ini dan beli tiketnya di sini.

Baca juga:

5 Film Indonesia 2016 Syuting di Luar Negeri

Leave a comment