Review Film: Mengunjungi Dunia Mini dalam Downsizing

Sutradara kelas Oscar, Alexander Payne kembali menghadirkan karyanya di layar lebar. Setelah sukses dalam The Descendants dan Nebraska, kini Alexander Payne menyajikan ide cerita out of the box. Konsep yang ditawarkan oleh Alexander Payne cukup sederhana: Bagaimana jika manusia dapat dikecilkan menjadi 5 inci?
Downsizing bercerita tentang Paul Safranek (Matt Damon) yang menjalani hidup sebagai manusia mini. Dokter asal Norwegia, Jorgen Asbjørnsen (Rolf Lassgård), menemukan solusi untuk permasalahan kepadatan penduduk di bumi, yaitu dengan mengecilkan ukuran tubuh hingga 5 inci. Karena barang konsumsi manusia kecil jauh lebih sedikit dibanding dengan manusia ukuran normal, menjadikan nilai harta seseorang akan menjadi berkali lipat saat ia menjadi manusia mini.
Paul dan istrinya, Audrey Safranek (Kristen Wiig) yang menginginkan hiddup mewah, memutuskan untuk mengecilkan diri. Namun, saat baru Paul yang dikecilkan, Audrey malah kabur tidak siap. Akhirnya pun Paul hidup sebagai manusia mini sendiri tanpa sang istri. Kemudian Paul yang menjalani hidup menjadi manusia mini menyadari bahwa ada kisah lain di balik menjalani kehidupan di komunitas manusia mini.

Selama film berjalan, penonton akan memandang dunia mini ini melalui mata Paul. Untuk konsep, dapat diakui ide yang dicoba diramu oleh Alexander Payne ini sangat bagus, seperti bagaimana manusia dapat mengurangi kerusakan bumi yang dihasilkan dari kepadatan penduduk. Namun sang sutradara seperti belum mampu untuk mengemas film ini  dengan baik.
Alexander Payne hanya memiliki gagasan bagaimana jika manusia berubah menjadi kecil, namun tidak memiliki formula yang baik untuk membuat konflik yang bagus di dalam film berdurasi 2 jam lebih ini. Downsizing seolah hanya mengantarkan konsep yang out of the box namun kekurangan ide dalam membuat konflik, sehingga film ini akan terasa seperti berjalan di tempat tanpa progress cerita yang berarti.
Namun, kekurangan dalam film ini dibantu atas hadirnya tokoh Ngoc Lan Tran (Hong Chau) yang memerankan wanita tahanan politik asal Vietnam. Ngoc Lan Tran diceritakan dikecilkan secara paksa karena dianggap menjadi ancaman bagi pemerintah Vietnam. Ngoc yang menjadi satu-satunya yang berhasil bertahan hidup dan sampai ke Amerika setelah sebelumnya berusaha menyelundupkan diri dengan bersembunyi di kotak kardus televisi, sementara temannya yang lain mati.

Hong Chau seolah mengangkat kualitas film ini. Dengan keluguan dan dialek yang sangat Asia, menjadikan Ngoc Lan Tran menjadi magnet tawa dalam film ini. Performa bagus Hong Chau dalam film ini diganjar dengan nominasi Golden Globe sebagai Best Actress in Supporting Role. Selain akting yang bagus dari Hong Chau, Christoph Waltz juga turut membuat film ini semakin bagus. Aktingnya yang annoying namun likable sebagai Dusan Mirkovic membuatnya juga patut diapresiasi.
Dari segi sinematografi, Downsizing menghadirkan dunia mini yang indah dipandang. Penonton akan diyakinkan dengan perbedaan antara dunia kecil dan dunia manusia berukuran normal. Film ini sangat memperhatikan hal detil dalam grafiknya membuat scene demi scene mudah dicerna dan masuk di logika penonton. Tak kalah dari tampilan yang bagus, Downsizing menghadirkan musik yang sangat pas. Scoring sound dan musik sangat mendukung mood film membuat film ini sayang untuk dilewatkan.
Makin penasaran dengan film ini? Downsizing tayang 2 Februari 2018, beli tiketnya di BookMyShow.
 

 
Penulis: Angga Septian
 
Baca Juga:
Review Film: Cinta Dave dan Caramel Diuji di London Love Story 3
Review Film: Menyaksikan Akhir yang Apik dalam Maze Runner: The Death Cure
 

2 thoughts on “Review Film: Mengunjungi Dunia Mini dalam Downsizing

Comments are closed.