Meraih Piala Citra di FFI, Ini 10 Film Indonesia Terbaik Dalam Satu Dekade

Festival Film Indonesia atau akrab disebut FFI ini menjadi salah satu ajang bergengsi untuk para insan perfilman nasional. Nah di Hari Film Nasional, BookMyShow akan membahas deretan film Indonesia terbaik yang memenangkan kategori “film cerita panjang terbaik” dalam satu dekade terakhir.

2010: 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta

 

Di tahun 2010, ada film garapan Benni Setiawan yang meraih film cerita panjang terbaik. 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta mengangkat tema mengenai perbedaan agama dan bagaimana setiap sosok dapat menyikapi perbedaan. Selain film terbaik, film memenangkan 6 kategori lainnya di FFI 2010. Salah satunya Reza Rahadian sebagai pemeran utama terbaik.

2011: Sang Penari

Rayakan Hari Film Nasional, Tonton 8 Film Indonesia Terbaik Ini di Disney+ Hotstar

Di tahun 2011 ada film Sang Penari yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Film ini diadaptasi dari dari novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk tahun 1982 karya Ahmad Tohari, penulis asal Banyumas, Jawa Tengah. Dari total 10 nominasi Festival Film Indonesia, film ini memenangkan 4 kategori. Salah satunya film cerita panjang terbaik. Prisia Nasution sebagai pemeran utama juga mendapatkan piala citra sebagai pemeran wanita terbaik.

2012: Tanah Surga… Katanya

 

Film terbaik FFI selanjutnya ada Tanah Surga… Katanya. Disutradarai oleh Herwin Novianto ini memenangkan 5 piala citra dalam ajang FFI. Kategorinya sutradara terbaik: Herwin Novianto, pemeran pendukung pria terbaik: Fuad Idris, tata artistik terbaik: Ezra Tampubolon, tata musik terbaik: Thoersi Argeswara, dan cerita asli terbaik: Danial Rifki.

2013: Sang Kiai

Meraih Piala Citra di FFI, Ini 10 Film Indonesia Terbaik Dalam Satu Dekade

Film Indonesia terbaik berikutnya ada Sang Kiai. Mengisahkan seorang pejuang kemerdekaan sekaligus salah satu pendiri Nahdlatul Ulama dari Jombang, Jawa Timur yaitu Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari. Disutradarai oleh Rako Prajanto, film ini mendapatkan 4 piala citra dalam Festival Film Indonesia 2013.

2014: Cahaya Dari Timur: Beta Maluku

Berikutnya ada film garapan Angga Dwimas Sasongko yang menjadi film Indonesia terbaik di tahun 2014. Mengisahkan Sani Tawainella yang ingin menyelamatkan anak-anak di kampungnya dari konflik agama yang terjadi di Ambon melalui sepak bola. Dibintangi oleh Chicco Jerikho dan Sharifa Umm, film ini menggunakan dialog Ambon dan dipilihnya aktor-aktor muda berbakat asli Maluku untuk mengisi peran anak-anak.

2015: Siti

Meraih Piala Citra di FFI, Ini 10 Film Indonesia Terbaik Dalam Satu Dekade

Selanjutnya ada film independen besutan Eddie Cahyono yang meriah film Indonesia terbaik di tahun 2015. Film Siti mengisahkan seorang perempuan penjual peyek jingking di Parangtritis sekaligus menjadi pemandu karaoke di malam hari, setelah suaminya lumpuh dalam kecelakaan dan terlilit hutang. Film banyak memenangkan film festival luar dan dalam negeri, mulai dari Singapore International Film Festival, Taiwan International Film Festival, hingga Toronto Reel Asian International Film Festival.

2016: Athirah

Rayakan Hari Film Nasional, Tonton 8 Film Indonesia Terbaik Ini di Disney+ Hotstar

Film Indonesia terbaik di tahun 2016 diraih oleh Athirah. Film ini merupakan adaptasi dari novel semi-biografi Hj. Athirah Kalla – ibunda Jusuf Kalla, karya Alberthiene Endah. Cut Mini yang berperan sebagai Athirah mendapatkan pujian dari para kritikus. Film ini memenangkan 6 piala Citra dari total 10 nominasi Festival Film Indonesia.

Baca juga: Review Film: Belajar Move On Dari Athirah

2017: Night Bus

 

Night Bus menjadi film Indonesia terbaik di tahun 2017. Kisah film ini terinspirasi dari pengalaman Teuku Rifnu Wikana ketika terperangkap selama 12 jam di dalam bus yang melakukan perjalanan ke daerah bernama Sampar pada tahun 1999. Berdurasi lebih dari dua jam, Night Bus akan membawamu pada perjalanan yang penuh teror.

Baca juga: Review Film: Night Bus, Perjalanan Mencekam Terperangkap 12 Jam Dalam Bus

2018: Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak

 

Selanjutnya ada film karya Mouly Surya yang berjudul Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Film ini sukses di festival film luar negeri dan menerima banyak pujian. Berkisah tentang perjalanan seorang janda yang dirampok dan diperkosa mencari keadilan. Film ini memenangkan 10 piala citra dari total 14 nominasi di ajang Festival Film Indonesia.

Baca juga: Review Film: Feminisme Sumba di Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak

2019: Kucumbu Tubuh Indahku

Meraih Piala Citra di FFI, Ini 10 Film Indonesia Terbaik Dalam Satu Dekade ku cumbu tubuh indah ku

Di tahun 2019 ada film Kucumbu Tubuh Indahku yang menjadi film Indonesia terbaik. Film yang ditulis dan disutradarai Garin Nugroho ini berkisah tentang penari Lengger yang menjadi gemblak seorang warok dalam tradisi klasik penari Reog. Film ini sempat menuai kontroversi karena menampilkan karakter LGBT. Kucumbu Tubuh Indahku meraih 8 piala citra dari total 12 nominasi di ajang Festival Film Indonesia.

Selamat Hari Film Nasional!

Baca juga: Dukung Film Nasional! Ini 10 Film Indonesia Terlaris Dalam Satu Dekade