Review Film: Star Wars: The Rise of Skywalker Duel Akhir Penuh Haru

Jadi bagian cerita yang sangat dekat dari Star Wars: The Last Jedi. Kisah legendaris pertarungan antara di galaksi ini harus berakhir dan memang harus berakhir. Tayang dan rilis mulai tanggal 18 Desember 2019 di bioskop, berikut ulasan atau review Star Wars: The Rise of Skywalker

Pertarungan memang tak pernah berhenti bagi Kylo Ren (Adam Driver) Ambisinya terlalu kuat daripada dirinya sendiri. Membuatnya bertualang dan melompat waktu demi waktu hanya untuk mencari dan menemukan Rey. Meskipun sebenarnya melalui kekuatan yang mereka miliki Kylo dan dan Rey (Daisy Ridley) sebenarnya bisa bertemu dalam satu waktu.

Namun, ada hal lain yang ingin dicari, baik oleh Kylo dan Rey. Bukan hanya sekadar pertarungan kemampuan, atau adu lightsaber. Kylo dan Rey sedang mencoba mencari dan menentukan siapa mereka sebenarnya. Pertarungan strategi dan adu cerdik. Sebuah kombinasi mematikan yang mewariskan pertarungan legendaris antara Jedi dan Snith.

Siapa yan gmenjadi pemenang? Bisakah Resistence kali ini menaklukkan tenaga super besar First Order? Benarkah pertarungan legendaris ini hanya diwakili oleh kemampuan Kylo dan Rey? Temukan jawabannya sendiri dengan menonton film Star Wars: The Rise of Skywalker dan beli tiket nontonnya di BookMyShow.

Kejutan dan Haru Star Wars

review-film-star-wars-the-rise-of-skywalker-duel-akhir-penuh-haru
Source: Lucas Films

Bukan adegan pembuka yang baik untuk sebuah film Star Wars. Toh, cerita ini sudah dijelaskan menjadi bagian dari The Last Jedi. Sisanya, film ini menampilkan beberapa momentum yang kuat dengan kejutan-kejutan tak terduga sekaligus penuh haru.

Jika Star Wars tak menampilkan kejutan, bukan film Star Wars namanya. Dari dahulu, hingga yang mungkin terakhir kamu tonton, The Last Jedi selalu punya momen-momen mengejutkan. Begitu juga dengan Star Wars: The Rise of Skywalker. Maaf, BookMyShow tidak bisa menyebutkan seperti apa kejutan-kejutan itu. Solusinya adalah menonton filmnya langsung di bioskop.

Pun, penggemar “Star Wars” biasanya selalu menunggu momen-momen mengejutkan ini, agar sajian cerita yang dihasilkan juga memuaskan. Selayaknya film terakhir, Star Wars mencoba menguras emosi penontonnya dengan berbagai cara. Momen-momen menguras emosi ini menyelipkan rasa haru yang dalam.

Hampir di setiap plotnya punya momentum ini. Tak seperti film Star Wars biasanya. Ini bagus, karena Star Wars: The Rise of Skywalker memang diciptakan untuk menutup semua momen dari awal hingga perjalanan terakhir pertarungan antara kelompok Ressistence dan First Order.

Bagi penggemar Star Wars, mungkin ada yang merasa plot yang mengganjal, tentang “ini-itu” yang kemudian dipertanyakan. Bahkan mungkin mengganggap apa yang diceritakan di The Rise of Skywalker hanyalah pelengkap sebagai bagian dari penutup.

Tidak salah, dan mungkin tidak benar juga. Karena memang saga Star Wars ini harus berakhir. Setidaknya J.J Abrams sudah paham betul bagaimana mengalirkan cerita ini. Toh, selama ini ia berada di kursi produser untuk film Star Wars: Episode VII – The Force Awakens dan Star Wars: Episode VIII – The Last Jedi. 

Menonton fiilm terakhir Star Wars ini seperti menggabungkan semua elemen yang ada sejak awal. Kemudian diakhiri dengan manis dan penuh haru.

No Droid, No Party

review-film-star-wars-the-rise-of-skywalker-duel-akhir-penuh-haru
Sumber: Lucas Film

Apalagi yang menjadi andalan dari Star Wars? Droid. Benar, robot-robot yang ada di galaksi ini tetap mencuri perhatian kapan pun dan apa pun poin cerita Star Wars. C-3PO dan BB 8 memang akan selalu mencuri perhatian. Gaya mereka disesuaikan dengan poin film, dan bagian komedi yang disajikan.

“No Droid, No Party”. Emosi penonton yang menyaksikan Star Wars: The Rise of Skywalker memang dimainkan sesuai dengan momen-momen dan kejutan-kejutan yang diciptakan. Sisanya, biarkan para droid ini yang bekerja dengan komedi-komedi yang menggelitik.

Porsi komedi di film ini terasa lebih banyak dibandingkan dengan film-film Star Wars yang sudah ada sebelumnya. Alur cerita yang rapi, sentuhan komedi, fantasi Star Wars dengan sabetan Lightsaber dan pesawat legendaris Millenium Falcon sudah melengkapi semuanya melalui satu nama di balik layar, yaitu J.J. Abrams.

 Pengaruh J.J Abrams

review-film-star-wars-the-rise-of-skywalker-duel-akhir-penuh-haru
Source: Lucas Films

Duduk di kursi produser untuk dua film Star Wars, dan sekarang sebagai sutradara di The Rise of Skywalker. Poin ini semakin terlihat jelas di saga terakhir Star Wars. J.J Abrams mengalirkan apa yang dipikirannya, tanpa mengurangi apa yang seharusnya ada di Star Wars.

J.J. Abrams selama ini dikenal karena kemampuannya menggerakkan fantasi penonton. Kamu tidak akan melihat ini di Star Wars The Rise of Skywalker. Karena memang film ini sudah punya fnatasinya sendiri dan ini tidak bisa diubah begitu saja.

Sabetan lighsaber, pertarungan kapal luar angkasa dan hal-hal lainnya sudah menjadi bagian dari apa yang mejadi ciri khas Star Wars, dan tentu saja J.J. Abrams. Tidak ada yang perlu diubah dari semua itu, tugas J.J Abrams adalah menuntaskan film ini.

Pengembangan karakter khusus untuk film ini dilakukan dengan baik. Kylo dan Rey yang didapuk jadi ‘kunci’ tampil baik. Finn yang terasa gak lebay saja. Sisanya, nama-nama yang sudah disebut sebelum filmnya tayang dan muncul di The Rise of Skywalker jug atampil memuaskan, meski tak tampil terlalu banyak. Namun aura dari beberapa nama ini masih kuat, sehingga apa yang diramu J.J. Abrams terasa tepat dan ringkas. Bagaikan menonton dua film dalam satu film dan itu disajikan dengan baik.

 

Baca Juga:  Menunggu Kejutan dari Fakta Film Star Wars: The Rise of Skywalker

 

Tayang dan rilis mulai tanggal 18 Desember 2019 di bioskop, kamu bisa beli tiket nontonnya di situs atau aplikasi BookMyShow yang tersedia gratis bagi pengguna Android dan iOS. Jangan lupa tulis ulasan atau review Star wars the Rise of Skywalker review kamu di BookMyShow.