Review Film: Terminator: Dark Fate, Cerita Standar dengan Action Apik

Hanya ada dua yang dikui dari semua film Terminator yang pernah dirilis. Sisanya “dianggap tak pernah ada”. Ini lebih perih sih dari ditinggal pas sedang sayang-sayangnya. Namun, apa pun itu, Terminator: Dark Fate akan segera tayang di bioskop Indonesia.

Nama besar James Cameron dihadirkan kembali untuk film ini. Salah satunya adalah sebagai penulis naskah. Pemeran Sarah Connor yang dimainkan oleh Linda Hamilton dan tentu saja yang ikonik, sang Terminator yang diperankan oleh Arnold Schwarzenegger juga kembali hadir. Berikut ulasan atau review film Terminator: Dark Fate.

Langit kota Amerika sedang gelap. Grace ( Mackenzie Davis) dan Terminator (Gabriel Luna) datang ke bumi di masa ini. Tujuan mereka tidak lagi menghabisi seluruh umat manusia. Mereka hanya mencari satu tujuan, yaitu menemukan Dani Ramos (Natalia Reyes).

Ada alasan khusus Grace dan Terminator ini mencari Dani. Semuanya dituntun berdasarkan hasrat mereka masing-masing. Grace mendapatkan arahan berupa sandi-sandi khusus yang ia dapatkan ketika mencari Dani. Sementara itu Termiantor punya misi lain. Misi yang disebut mengancam keinginan mereka di masa depan. Keduanya datang dari masa depan.

Tak hanya Grace dan Terminator yang datang dari masa depan. Namun, ada yang datang dari “masa lalu”. juga. Namanya adalah Sarah Connor (Linda Hamilton). Berkat petunjuk yang ia dapat semuanya berkumpul menjadi satu dan kemudian pada satu sosok yang sangat familiar. Siapa dia?

Siapa yang berhasil mendapatkan Dani? Grace atau Terminator? Semua jawabannya akan kamu temukan di film Terminator: Dark Fate yang akan segera tayang di bioskop.

Action Apik nan Berisik

review-film-terminator-dark-fate-cerita-standar-dengan-action-apik
Sumber: SKYDANCE PRODUCTIONS AND PARAMOUNT PICTURES

Setidaknya ada lima film dengan nama Terminator, namun yang dianggap ada hanya dua sebagai bagian dari cerita Dark Fate. Lucunya, dan entah kenapa hanya dianggap dua, padahal nama-nama karakter pada dua film yang dianggap ‘ada’ tetap dipasang di film-film Terminator yang dianggap tidak ada.

Beberapa kritikus sudah menyebutkan, dari semuanya film ini punya timeline yang sangat membingungkan. Berharap film ini sudah berhenti dan tidak pernah ada. Ah, terlepas dari semua itu, okelah Terminator: Dark Fate terhubung dengan The Terminator (1984) dan Terminator 2: Judgment Day (1991). Namun, Dark Fate punya poin cerita yang nyaris masih sama dengan dua film yang dianggap ‘ada’ itu.

Entahlah, film ini jadi hanya sambungan dari dua film yang tadi itu saja. Sudah, selesai saja seperti itu. Namun, yang menarik dari Terminator: Dark Fate adalah action ynag ditampilkan. Bukan sekadar baku hantam biasa, atau karena pengaruh Tim Miller di kursi sutradara.

Film ini melengkapi bagaimana action sebaiknya disuguhkan. Sungguh berisik. Benturan metal yang beradu dengan metal lainnya atau saat metal tersebut menggaruk aspal akan membuat telinga merasakan sensasi yang berbeda dalam menikmati film action.

Film ini lebih menempatkan action yang kuat sebagai senjata utamanya.  Sementara itu, untuk poin cerita yang terjadi di dua film sebelumnya dihadirkan dengan gaya masa kini. Poin tentang kedatangan sosok mesin dari masa depan dan untuk mencari seseorang yang bisa merusak masa depan itu sendiri. Bernar-benar tidak ada yang segar.

Setiap potongan ceritanya memang ditata dengan rapi. Sehingga semuanya bisa menikmati sajian Dark Fate. Itu pun jika mereka sudah menonton The Terminator (1984) dan Terminator 2: Judgment Day (1991). Jika belum, ya silahkan ditonton dulu.

 

Gabriel Luna

review-film-terminator-dark-fate-cerita-standar-dengan-action-apik
Sumber: SKYDANCE PRODUCTIONS AND PARAMOUNT PICTURES

Ketika Linda Hamilton dan Arnold Schwarzenegger tampil sebagai pengait roamansa masa lalu, dan Mackenzie Davis tampil biasa-biasa saja, Gabriel Luna justru mencuri perhatian. Gabriel Luna berhasil memainkan bagaimana seorang Termiantor yang dingin dan hadir tanpa basa-basi yang terlalu banyak.

Nyuwun sewu sebentar dan kemudian ia siap menghabisi siapa saja yang menghalangi misinya yaitu menemukan Dani. Satu per satu disikat dengan gayanya. Namun, yang menarik di sini adalah, evolusi Terminator yang diperankan Gabriel Luna. Sang aktor berhasil memainkan peran bahwa sesosok mesin ternyata punya emosi yang berlipat ganda.

Gabriel Luna memang pilihan tepat untuk karakter ini. Perannya sebagai Terminator berhasil membuat karakter lainnya pontang-panting menyelematkan Dani yang terus diburu. Satu lagi, gaya karakter Terminator pun disesuaikan dengan film-film action yang kekinian. Selain action yang berisik, film ini mampu menampilkan beberapa tampilan action yang kasar dan cenderung brutal.

Rating film ini saja sudah R. Jadi pilih-pilihlah siapa yang diajak untuk menonton film Terminator: Dark Fate. Bagaimana dengan pemeran lainnya?

Linda Hamilton dan Arnold Schwarzenegger seperti membawa romansa masa lalu saja. Penonton memang akan digiring pada poin-poin penting dari dua film Termiantor sebelumnya di Dark Fate. Setidaknya, ini memberikan informasi bagi penonton yang masih awal, kenapa film Terminator: Dark Fate harus ada.

Baca Juga: Pemeran Ikonik dari Film Pertama Terminator hingga Dark Fate

Film Terminator Berikutnya?

review-film-terminator-dark-fate-cerita-standar-dengan-action-apik
Sumber: SKYDANCE PRODUCTIONS AND PARAMOUNT PICTURES

Beberapa kritikus sudah menyampaikan beberapa kalimat untuk Terminator Dark Fate. Beberapa diantaranya, Terminator: Dark Fate sudah cukup. Semoga tidak ada film Terminator lainnya. Bagi kamu yang sudah mengikuti semua film Terminator, baik yang dianggap ‘ada’ atau “tidak ada” sekalipun mungkin berharap seperti itu.

BookMyShow pun berharap seperti itu. Tidak ada lagi Terminator berikutnya. Dari pada ada yang dianggpa ada dan tidak ada. Namun, satu kejutan di akhir film memberikan isyarat bahwa kemungkinan film Terminator berikutnya mungkin saja masih ada.

Film ini seperti penegasan perpindahan poin karakter utama yang dimainkan oleh Linda Hamilton dari masa lalu ke Natalia Reyes. Dari dulu ke masa sekarang. Sebuah teka-teki yang mungkin hanya akan terjawab oleh orang-orang yang terlibat di film ini. Hingga pada suatu saat nanti, lebih bisa meminimalisir perbedaan film yang ‘ada atau ‘tidak ada’.  Semoga Termiantor tetap jadi hiburan yang menyenangkan.

Oh ya, film Terminator: Dark Fate rilis dan tayang di bioskop pada tanggal 30 Oktober 2019 di bioskop. Cek jadwal dan beli tiket nonton Terminator: Dark Fate di BookMyShow. Jangan lupa kupas tuntas filmnya dengan ulasan atua review Terminator: Dark Fate versi kamu.