Review Film: Perempuan Tanah Jahanam, Horor Gemblung!

Pecah! Perempuan Tanah Jahanam adalah horor yang layak mendapatkan tepukan tangan berkali-kali. Meskipun baru tayang mulai tanggal 17 Oktober 2019, nanti BookMyShow mendapatkan kesempatan menyaksikan film ini di Gala Premiernya yang berlangsung pada hari kamis, 10 Oktober 2019 yang lalu. Berikut ulasan dan review Perempuan Tanah Jahanam.

Hanya ada jalan setapak. Motor pun susah memasuki Desa Harjosari. Maya (Tara Basro) baru saja datang bersama temannya Dini (Marissa Anita) di desa itu. Segar, sejuk, seolah semuanya terlihat baik-baik saja. Mata mereka sudah langsung tertuju pada sebuah rumah besar yang terbengkalai.

Tak punya tempat tinggal, kedanya memilih menginap di rumah tua tersebut tanpa sepengetahuan mereka. Namun, dari sinilah potongan misteri tersebut mulai muncul. Dini yang menghilang hingga Maya yang menemukan banyak kengerian.

Apa yang sebenarnya terjadi di Desa Harjosari? Kenapa tak pernah muncul anak-anak di sekitar desa ini? Film Perempuan Tanah Jahanam, sudah BookMyShow tasbihkan sebagai film horor terbaik Indonesia sepanjang tahun 2019. Bukan tak mungkin pula jadi salah satu film terbaik sepanjang tahun 2019.

Pemeran nan Jahanam

review-film-perempuan-tanah-jahanam-horor-gemblung
Sumber: Joko Anwar Twitter

Apa yang membuat film Perempuan Tanah Jahanam tampil sangat-sangat menyeramkan? Benar, pemerannya. Kita kesampingkan dulu bagaimana sosok Asmara Abigail yang berperan sebagai Ratih dan populer dengan dua kata “Kerasa nggak?” secara lirih.

Coba lihat bagaimana Christine Hakim yang selama ini tidak pernah bermain film horor, tampil ‘edan’ sebagai Nyi Misni di Perempuan Tanah Jahanam.  Christine Hakim memang kenyang pengalaman. Namun, bukan berarti ia belum tentu bisa bermain film horor. Tak semua artis senior seperti itu.

Christine Hakim sangat-sangat konsisten di film ini. Ekspresi wajahnya mungkin sudah terlihat menyeramkan di film-film yang selama ini sudah kamu lihat. Ini ditambah lagi dengan gestur-gestur tubuh yang memang ban**** untuk memainkan perannya sebagai Nyi Misni, hanya untuk Perempuan Tanah Jahanam.

Hanya sepatah atau dua patah kata, Christine Hakim kemudian sat-set dan dari sanalah ia terlihat mengerikan. Setali tiga uang dengan Christine Hakim, nama Marissa Anita yang memerankan Dini juga tampil total. Karakternya sebagai orang yang riwil berhasil dimainkan. Bahkan, sampai hingga satu pisau mendekat di lehernya, Marissa Anita tetap tampil riwil dan begitu baik memainkan karakternya sebagai Dini.

Asmara Abigail? Mungkin ini yang membuat penonton penasaran? Bahasa Jawa yang diucapkan mengalir mulus. Entah butuh berapa lama bagi Asmara Abigail berlatih memainkan perannya. Lalu, bagaimana dengan Ario Bayu, dan Tara Basro? Semuanya tampil total memainkan karakter masing-masing. Sangat-sangat baik untuk menunjang suasana horor yang gemblung.

Baru satu. Pemerannya yang memang benar-benar jahanam. Lalu, apa yang kedua?

Tertata Rapi

review-film-perempuan-tanah-jahanam-horor-gemblung
Sumber: Joko Anwar Twitter

Kalau yang sudah ini Joko Anwar sudah teruji. Sebagai sutradara, Jokan, begitu panggilan akrabnya mampu meramu cerita dengan sangat baik. Sulit sekali untuk melihat plot yang bolong di film ini. Semua bermain seperti nyanyian di adegan pembuka film Perempuan Tanah Jahanam.

Klasik, namun mendikte kamu dalam kengerian yang akan membuat bulu kuduk bergidik. Semua kematangan ini yang pada akhirnya menjadikan naskah Perempuan Tanah Jahanam kemudian baru diselesaikan menjadi sebuah film di tahun 2019.

Ah, sedikit saja, sebuah kecelakaan di hutan yang mungkin terlihat tidak nyaman. Namun, semuanya tertutup dengan misteri dan kejutan-kejutan yang mendebarkan.

Gore, Khusus 17+

review-film-perempuan-tanah-jahanam-horor-gemblung
Sumber: Joko Anwar Twitter

Ketiga, film ini tepatnya disesuaikan dengan usia yaitu bagi yang berusia 17 tahun ke atas. Sesuai dengan trivia yang sudah beredar di lini masa, film Perempuan Tanah Jahanam punya judul lain dalam bahasa Inggris yaitu Impetigore. Diambil dari kata rekaan yang dibuat Joko Anwar selaku sutradara. “Impetigo” berarti penyakit kulit yang bisa saja akan membuat kamu mengernyit dan kemudian menahan nafas untuk melepaskan bentuk kengeriannya.

Gore? sudah jelas kata dari bahasa Inggris yang sering dikaitkan dengan kekerasan dan darah. Inilah gambaran film Perempuan Tanah Jahanam. Tak santuy sama sekali. Film ini punya bagian-bagian yang mengerikan. Bahkan, ketika film ini baru saja dimulai, suasana Gore sudah langsung disampaikan sebagai sebuah salam yang mengerikan.

Tak hanya dari bagian adegan-adegannya, namun dari dialog-dialog yang sudah dibangun sejak awal film. Lebih apa adanya, ‘jujur’ dan ‘kasar’. Dialog-dialog yang kemudian digubah dalam bahasa Jawa halus ketika karakter Maya dan Dini sudah tiba di desa Harjosari.

Namun, tetap saja ketika sudah mengugnakan dialog bahasa Jawa, secara tersirat, setiap ucapannya mengandung kengerian yang brutal. Salut untuk Ario Bayu yang terlihat sangat mengerikan ketika ia sudah bicara dalam bahasa Jawa, ketika memainkan perannya sebagai Ki Saptadi.  Ada lagi yang ketiga, dan menjadikan kenapa Perempuan Tanah Jahanam menjadi sangat mengerikan.

Desain Produksi yang Menyeramkan

review-film-perempuan-tanah-jahanam-horor-gemblung

Poin keempat adalah kemampuan Joko Anwar dan timnya meramu memancing rasa takut penonton. Minim Jumpscare di film ini. Hanya saja bagaimana pergerakan kamera yang akan menggiring kamu berencana untuk menutup mata. Namun, siap-siap saja terkejut dengan adegan berikutnya. Namun, desain produksi film ini benar-benar total. Siapa pun yang terlibat di film ini sudah sepakat bagaimana jadinya setiap detil yang disampaikan di film ini sudah menyerahkan.

Rumah tua, bak mandi yang terbengkalai, hingga konsep yang sedang nge-dalang. Semuanya sudah disusun semenyeramkan mungkin. Inilah kekuatan film Perempuan Tanah Jahanam. Hampir desain yang disematkan di dalam film ini sudah dirancang mengerikan. Perempuan Tanah Jahanam berhasil merobek bagaimana seharusnya film horor dibuat.

Jauh dari mungkin kesan horor yang selama ini pernah kamu tonton. Perempuan Tanah Jahanam membangun kekuatan dari desain produksi yang sempurna. Ditambah lagi, lokasi syuting film Perempuan Tanah Jahanam yang memang benar-benar dilakukan di daerah terpencil.

Mungkin tak banyak yang perlu diubah dari set lokasi film ini. Namun, bagiamana ketika lokasi dan set produksi digabungkan, atmoster menyeramkan sengaja diciptakan untuk memancing kelemahan siapa pun penontonnya, yaitu rasa takut.

Plot Twist

review-film-perempuan-tanah-jahanam-horor-gemblung
Sumber: Joko Anwar Twitter

Bukan Joko Anwar namanya jika tak mampu menghadirkan plot twist. Lokasi sudah jelas di tempat terpencil. Pemerannya jahanam semua. Ditambah lagi dengan desain produksi yang benar-benar matang. Plot twist menjadi kekuatan film yang disuguhkan oleh Joko Anwar.

Maaf, BookMyShow tak bisa menjelaskannya di sini. Sudah. Kamu hanya perlu menenangkan diri begitu selesai menonton film ini. Jika tangan terasa dingin dan lutut masih gemetar, menenggak air putih untuk menenangkan diri adalah pilihan terbaik.

Selama menempuh kejahanaman duniawi yang begitu sesak.  Sampai kamu tidak tahu lagi, mana yang benar dan mana yang salah. Siapa yang protagonis dan siapa yang antagonis.

Tayang mulai tanggal 17 Oktober 2019 di bioskop, cek jadwal bioskop dan beli tiket nonton filmnya di situs atau aplikasi BookMyShow. Jangan lupa berikan penilaian dan review Perempuan Tanah Jahanam versi kamu di BookMyShow.