Review Film: Tazza: One Eyed Jack Duel Manipulasi Memainkan Ilusi

“Selain musuhmu, yang ada di meja itu adalah teman”

Begitulah kalimat dari sang legenda yang dijuluki One Eyed Jack (Seung-bum Ryoo). Bukan, ini film ini bukan sekadar hanya kalimat bijak tentang beberapa pejudi yang saling menipu. Film Korea yang satu ini menawarkan intrik-intrik yang lebih ‘menyenangkan’ dengan komedi-komedi gelap. Tayang mulai tanggal 27 September di jaringan bioskop CGV Cinemas, Cinemaxx, Lotte Cinema hingga Flix Cinema, berikut ulasan atau review Tazza: One Eyed Jack. 

One Eyed Jack adalah pejudi legendaris. Hampir tak ada yang kenal tentang dirinya. Pun, tak banyak yang tahu bagaimana mata sebelah kanannya cacat. Namun, begitu ia menemukan Do Il-Chool (Jung-min Park) yang sedang sekarat karena disiksa oleh ‘Demons’, satu per satu tabir One Eyed Jack terbuka.

Ia adalah penipu legendaris yang sedang dalam sebuah misi. Misi yang pada akhirnya membuat One Eyed Jack kemudian merekrut Kkachi (Kwang-soo Lee), Ji-yeon Lim (Young-Mi), Kwon (Kwon Hae-Hyo).

Keahlian mereka berbeda-beda. Ada yang benar-benar penipu senior, Pembagi kartu yagn pandai mengolah apa pun dengan tangan dan bacotnya, plus sang penggoda yang bisa menipu siapa saja tanpa diketahui. Digabungkan dengan kemampuan One Eyed Jack yang legendaris itu, dan tentu saja Il-Chool, pejudi muda yang ambisius namun masih belum matang.

Mereka berusaha menipu seorang pria tua yang rakus dengan harta. Semuanya tentang uang, wanita, uang, wanita, uang, wanita, dan uang. Penipu ketemu penipu. Apa yang selanjutnya terjadi? Tidak ada orang ‘baik’ di film ini. Trik memanipulasi dan mengatur ulang strategi untuk menjadi pemenang adalah gambaran yang dipaparkan sepanjang film.

Klise dan Menyenangkan

review-film-tazza-one-eyed-jack-duel-manipulasi-memainkan-ilusi

Apa yang menjadi menarik dari sebuah film yang melibatkan orang-orang di meja judi? Penipuan, adu strategi, penentuan harga diri dan lain-lain. Oh, oke, mengumpulkan orang-orang terbaik sesuai dengan kemampuannya untuk satu misi? Benar, premis film Tazza: One Eyed Jack tak lari dari semua itu. Masih mengikuti dua film sebelumnya. Masih menggunakan premis yang sama, namun dengan sudut pandang yang mulai berbeda.

Tak terlalu istimewa, namun tak terlalu buruk juga. Film ini justru terasa menyenangkan berkat kehadiran Kwang-soo Lee yang tentunya sudah kamu kenal penampilannya lewat Running Man. Meskipun bukan pemeran utama, namun Kwang-soo Lee tampil menghidupan suasana film yang pada awalnya terlihat serius, plus premis yang tak jauh berbeda dibandingkan dengan film-filmbertema sama.

Menempatkan Seung-bum Ryoo sebagai salah satu tokoh ‘penting’ di film ini pun juga memberikan aura yang berbeda. Seung-bum Ryoo justru tampil sangat baik ketimbang Jung-min Park yang jadi pemeran utamannya. Sisanya, cerita film yang standar dan beberapa pemeran yang tidak terlalu punya peran penting mampu membuat Tazza: One Eyed Jack jadi film yang menyenangkan. Salah satunya adalah karena bumbu komedi yang menghiasi 3/4 bagian film ini.

Meskipun klise, namun Tazza: One Eyed Jack tetap mampu memaksa penonton untuk mengikuti alur ceritanya yang terstruktur dengan rapi dan cerdas. Meski masih meninggalkan beberapa lubang plot yang dibiarkan menganga, namun film arahan sutradara Oh-Kwang Kwon ini adalah salah satu film bergenre kriminal yang wajib kamu tonton. Apalagi, jika kamu penggemar film Korea

Penasaran, Penuh Kejutan

review-film-tazza-one-eyed-jack-duel-manipulasi-memainkan-ilusi

Salah satu keunggulan yang coba ditarik dari film-film yang berkisah tentang penipuan adalah munculnya twist-twist yang siap menghentak. Jika dikembangkan dengan struktur cerita yang rumit, pastinya membingungkan. Tak sesederhana itu memang membuat sebuah twist di dalam film.

Film Tazza: One Eyed Jack pun seperti itu. Seperti yang sudah BookMyShow sebutkan sebelumnya, film ini hadir dengan alur cerita yang sederhana. Mudah dimengerti, bahkan ketika kamu tidak mengikuti dua film sebelumnya. Bahkan, ketika kamu tidak pernah sama sama sekali membaca Webtoonnya. Konsekuensinya, film ini minim dengan twist yang sulit dan akan membuat penonton melayang-layang dengan imajinasinya. Tak hanya itu, karena strukturnya ceritanya yang sederhana, penonton sudah bisa mengira-ngira apa yang akan terjadi selanjutnya di dalam film ini.

Meskipun begitu, ada beberapa kejutan yang disiapkan di dalam film ini. Kejutan-kejutan yang pada akhirnya memaksa penonton untuk terus bertahan di kursi bioskop dan melihat filmnya hingga selesai. Selayaknya seorang pesulap, film ini memainkan ilusi penonton melalui karakternya. Bukan bagaimana cara berjudinya.

Kejutan-kejutan yang pada akhirnya akan membuat kamu mengangguk dan bergumam “oh seperti ini toh”. Tak banyak memang, namun cukup berarti dan memperkuat struktur cerita yang sudah sederhana tadi. Sayang, kejutan ini masih memiliki beberapa kekurangan.

Salah satunya adalah kemunculan karakter sang “Madonna” yang diperankan Yu-hwa Choi. Mungkin saja penonton bisa menebaknya. Apalagi setelah perkenalannya dengan Do Il-Chool. Namun, ilusi ini kemudian menjadi bolong dengan plot yang tak tentang karakter Madonna.

Siapa ia sebenarnya? Apa motifnya? Penghamba uang atau balas dendam? Namun, adegan klimaks pertarungan para pejudi di bagian akhir  memang klise. Namun, tetap saja tak berhenti memberikan kejutan-kejutan yang membuat penonton menjadi penasaran.

Tayang mulai tanggal 27 September 2019. Cek jadwal bioskop dan beli tiket nontonnya di situs atau aplikasi BookMyShow yang tersedia gratis bagi pengguna Android dan iOS.  Jangan lupa, tulisa review Tazza: One Eyed Jack di BookMyShow.