Film Bumi Manusia, Pergolakan Cinta dan Status Sosial di Era Kolonial

Buku “Bumi Manusia” adalah semacam mahakarya sastra yang sulit untuk diterjemahkan hanya dari satu sudut pandang. Siapa pun yang membacanya akan punya pendapat sendiri tentang bagaimana kehidupan masyarakat Indonesia pada masa lalu. Semua cerita yang digoreskan dalam lembaran kertas ini akan dituangkan dengan film Bumi Manusia.

Apalagi, cerita buku ini dinarasikan dengan cerdas, dan bukan hanya kisah cinta biasa yang kerap ditulis diantara senja dan secangkir kopi. Begitu wacana buku ini akan diterjemahkan ke layar lebar, banyak yang ragu-ragu. Tak semua buku berhasil diterjemahkan dalam film.

Apalagi, buku sekelas karya  Pramoedya Ananta Toer. Trailer filmnya yang sudah rilis di awal tahun 2019 pun sempat dikritik keras. Lalu, bagaimana dengan filmnya? Sebelum tayang pada tanggal 15 Agustus 2019 nanti, BookMyShow akan sajikan penggalan dari film Bumi Manusia.

Sinopsis Bumi Manusia

film-bumi-manusia-pergolakan-cinta-dan-status-sosial-di-era-kolonial

Tak ada kisah-kisah yang sesakit kisah di masa lalu. Sebuah peradaban yang masih tak mudah. Perbedaan kasta, budaya, bahasa, idealisme dan gagasan kerap saling beradu. Hal ini yang dirasakan oleh Minke Minke (Iqbaal Ramadhan) seorang pemuda pribumi yang jatuh hati pada Annelies (Mawar De Jongh) seorang gadis keturunan Indonesia-Belanda.

Berada dalam golongan Pribumi dengan kasta sosial yang tinggi, Minke sebenarnya bebas melakukan apa saja yang ia mau. Termasuk bergaul dengan siapa pun yang ia pilih. Namun, sebagai Pribumi yang terpandang, Minke justru berhadapan dengan masa-masa sulit.

Masa-masa dimana ia begitu dekat pada Annelies, dan celakanya hal ini bukan hanya karena Annelies anak keturunan Indonesia-Belanda, namun, ia adalah anak dari keluarga Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti).

Pada masa kolonial dan budaya feodal posisi Nyai adalah sosok yang punya harga diri rendah, dan dipandang sebelah mata. Derajat seorang Nyai  tak berbeda jauh dengan binatang peliharaan. Ketika hampir semua warga Indonesia saat itu memandang posisi seorang Nyai sebelah mata, hal yang sama justru tidak terpikirakan sama sekali pada Minke.

Ia menganggap seorang Nyai layak untuk punya posisi terhormat. Bukan soal status sosialnya lagi, namun karena gagasan-gagasan yang ada di kepalanya. Apalagi Nyai Ontosoroh selalu ikut berjuang dengan isi kepalanya yang cerdas untuk melawan tindakan kolonial Belanda.

Dibalik rasa “sakitnya” sebagai Nyai, ia berjuang, dan membuat Minke terus berjuang untuk hal-hal kecil yang ada di pikiran hatinya. Tayang mulai tanggal 15 Agustus 2019 di bioskop, film Bumi Manusia bisa jadi pilihan hiburan buat kamu minggu ini.

Cek jadwal dan beli tiket nonton film Bumi Manusia di situs atau aplikasi BookMyShow yang tersedia gratis bagi pengguna Android dan iOS.

Baca Juga: 5 Film Drama yang Menyentuh Ini Tayang di Bulan Agustus 2019