Review Film: Extremely Wicked, Shockingly Evil and Vile

Extremely Wicked, Shockingly Evil and Vile, begitu kata hakim dalam dakwaannya pada seorang psikopat. Ia terlihat tampan, rupawan. Pintar bicara, tapi sakit. Ia tak ubahnya sesosok iblis yang tengah berada di peraduan manusia. Sulit untuk menemukan keganjilan dibalik pesonanya. Ted Bundy (Zac Efron), pandai betul memainkan semuanya ini.

Ia berhasil memesona Liz (Lily Collins). janda beranak satu yang seperti dibolak-balikkan perasaannya. Sesekali ia hanya beradu pandang dengan Ted. Saling melirik, namun malu. Sebuah perkenalan yang mungkin biasa terjadi di sana. Namun, tanpa diketahui Liz, siapa sebenarnya Ted.

Liz mengajak Ted datang ke rumahnya. Menyiapkan sarapan bersama, bercengkrama dan kemudian mencoba menjalin cinta. Tak terasa waktu terus berlalu. Tak ada yang tahu siapa Ted. Sampai akhirnya Liz menemukan sketsa wajah yang mirip Ted.

Sketsa ini sedang diburu polisi. Ia diduga psikopat yang membantai wanita-wanita muda. Pertaruhan hati terjadi pada pikiran Liz. Mencoba mencari tahu tentang Ted atau membiarkan dirinya larut dalam pesona Ted yang sebenarnya hanyalah “iblis yang menyamar menjadi manusia.”  Siapa Ted sebenarnya? Bisakah Liz lebih jujur dengan dirinya sendiri?

Sudut Pandang Liz dan Pesona Ted

review-film-extremely-wicked-shockingly-evil-and-vile

Tak ada adegan pembantaian yang membuat kita menyatakan bahwa dunia ini butuh penjahat berkelas. Ted bukan Joker yang punya pesona dan bisa menipu orang. Ah, bukan juga Mysterio dengan ilusinya. Ted adalah seorang penipu yang membutakan mata banyak orang.

Film ini mengungkapkan bagaimana penonton akan digiting pada ketakutan akan seorang pembunuh yang bertingkah laku bak manusia normal. Ibaratnya di dunia sekarang, Ted ini adalah sosok yang dipuja-puja di media sosial. Bahkan ketika ia dituduh memerkosa atau terjerat narkoba, seolah-olah semuanya tak terjadi apa. Hanya kesalahan kecil. Kesalahan yang dibiatkan begitu saja, sehingga terus terjadi berulang-ulang tanpa ada niat untuk berhenti mengurangi kesalahan tersebut.

Zac Efron selama ini dikenal hanya tampil dalam film-film drama atau komedi. Wajahnya yang sangat muda dan tentu saja akan digilai wanita menjadi sosok yang pas memerankan Ted Bundy. Ia sama seperti idola yang selama ini kita elu-elukan, tanpa tahu niat busuk dan kekejamannya.

Posisi Zac Efron tepat untuk memerankan karakter Ted Bundy. Setidaknya, Zac Efron berani keluar dari zona nyamannya. Ia berani memainkan film dengan karakter seorang pembunuh. Meskipun tetap tak terlihat sebagai pembunuh, namun Zac Efron sudah berani mengambil keputusan ini.

Sayang, ketika cerita film yang seharusnya dan memang dimaknai dari sudut pandang Liz, perannya tertutup oleh Zac Efron. Memang, ada plot-plot yang disusun untuk menggambarkan bagaimana Ted Bundy dan sudut pandang Liz. Hanya saja pesona Zac Efron terlalu besar di film ini.

Cerita yang seharusnya dan benar-benar bisa dilihat dari sudut pandang Liz, justru tetap terlihat dari sudut pandang Ted.

Romantisasi Kekejaman

extremely-wicked-shockingly-evil-and-vile-sisi-lain-sang-pembunuh

Sutradara Joe Berlinger mengarahkan film ini dengan baik. Ia mengubah sudut pandang seorang pembunuh bayaran yang biasanya bersimbah darah menjadi sosok yang melankolis tak terselamatkan. Tak akan ada adegan-adegan bagaimana Ted Bundy melakukan pembunuhan sadisnya.

Namun, sebuah kemasan drama yang menampilkan ironi disampaikan di film ini. Romantisasi kekejaman jadi bagian yang ingin di reka ulang tanpa harus memperlihatkan adegan pembantaian tersebut. Penonton akan digiring dalam sifat yang emosional, ikut memuja Ted, atau mengutuknya sebagai pesakitan yang memang pantas mendapatkan hukuman.

Romantisasi ini kemudian ditambah lagi dengan hal-hal yang terjadi di persidangan. Posisi dimana Ted sudah didakwa atas perbuatan kriminalnya. Romantisasi ini terlihat ketika Ted berusaha mengabaikan tuntunan hukum dengan ‘merayu’ Liz.

Tidak ada yang spesial, selain romantisasi kekejaman yang melibatkan tindakan kriminal Ted dan rasa cinta Liz.  Berharap satu plot dan kemudian menjadi twist. Namun semuanya terasa hambar. Namun, buat kamu yang ingin tahu bagaimana Ted Bundy bekerja dan menipu dengan pesonanya? Sudut pandang Liz dalam film Extremely Wicked, Shockingly Evil and Vile, bolehlah untuk ditonton.  Meskipun sekali lagi, dan lagi, kamu tidak akan pernah percaya bahwa Ted adalah benar-benar seorang pembunuh.

Tayang mulai tanggal 24 Juli 2019 di bioskop, kamu bisa cek jadwal dan beli tiket nontonnya di situs atau aplikasi BookMyShow yang tersedia gratis bagi pengguna Android dan iOS.