Review Film Child’s Play, Kisah Legendaris Chucky yang Tak Meyakinkan

Pembunuhan berantai biasanya selalu menyisakan misteri yang sulit untuk diungkap. Pun, pembunuhan ini biasanya terjadi karena ulah manusia. Lalu, bagaimana akhirnya, sebuah boneka yang melakukannya? Salah satu kisah legendaris tentang boneka pembunuh salah satunya adalah kehadiran Chucky.

Bersama segenggam pisau yang ada di tangannya ia melakukan apa pun yang ia suka. Buruk rupa dan rambutnya acak-acakan. Ada bekas jahitan di wajahnya. Chucky siap menebar teror. Lalu, bagaimana jika jadinya, Chucky tidak sejahat yang diperkirakan?

Hanya karena rasa frustasi yang dingin, Chucky kemudian menusukkan pisaunya kepada semua yang dianggap jahat. Semuanya bisa kamu saksikan di film Child’s Play. Kisah baru Chucky yang lahir dari kelalaian manusia yang disengaja.

Chucky yang sudah rusak, diambil oleh Karen (Aubrey Plaza) hanya untuk satu-satunya putra yang dimilikinya. Andy (Gabriel Bateman). Jauh sebelum itu, Chucky yang satu ini tidak datang tiba-tiba atau punya ruh jahat. Chucky adalah mainan yang disenangi oleh semua orang.

Sesuai dengan gaya yang kekinian, Chucky terhubung dengan semua teknologi besutan Kazan. Teknologi yang berfungsi melalui aplikasi dan bisa memudahkan kebutuhan rumah tangga. Chucky bahkan bisa menjadi pengasuh.

Namun, tidak dengan Chucky yang satu ini. Ia sudah ‘rusak’ sejak awal. Apa yang ada di pikirannya hanyalah dendam. Chucky bahkan melihat sendiri bagaimana Andy yang menjadi teman manusianya, disiksanya. Chucky kemudian menjadi mengerikan.

Satu per satu orang-orang yang berusaha berhubungan dengan Andy tewas menggenaskan. Bagaimana cara menghentikan semua ini? Apakah Andy juga ikut menjadi korban kekejaman Chucky. Child’s Play segera tayang di bioskop namun hanya terbatas di jaringan 21 Cinema.

Namun, jangna khawatir, masih banyak beberapa film pilihan lain yang tayang di bioskop minggu ini. Mulai dari Crawl, atau The Hustle. Pilihan lainnya, tentu saja adalah rilis ulang Avengers: Endgame yang direncanakan tayang 12 Juli 2019 di bioskop Indonesia.

Baca Juga: Daftar Film Hollywood Terbaru yang Tayang di Bioskop Juli 2019

Lebih Kekinian Namun, Tak Meyakinkan

review-film-childs-play-kisah-legendaris-chucky-yang-tak-meyakinkan

Film ini mengungkapkan hal-hal yang terkait erat dengan gaya hidup masa kini. Jika di film-film terdahulunya Chucky yang ditemukan kemudian secara misterius bisa membunuh orang-orang yang ada di sekitarnya, kali ini berbeda.

Kenapa Chucky menjadi perusuh dijelaskan dengan masuk akal. Sebuah boneka berteknologi tinggi yang mengalami gangguan fungsi sebagaimana semestinya. Dari sini semuanya terlihat relevan dan meyakinkan. Ada alasan jelas kenapa Chucky kemudian membunuh dan menghabisi hal-hal yang erat kaitannya dengan manusia yang memilikinya.

Namun, jika berbicara horor, Child’s Play terasa kurang meyakinkan. Bagaimana Chucky menghabisi para manusia adalah unsur yang tepat untuk sebuah film horor. Apalagi, beberapa adegan gore dijelaskan secara gamblang. Seperti kepala Shane (David Lewis) yang sengaja dipajang jelas di dalam film.

Sisanya, tak ada elemen kejutan dari film ini. Child’s Play tak ubahnya seperti permainan petak-umpet dan aksi saling kejar-kejaran antara manusia yang lari menghindar dari Chucky. Sisanya? Tak ada.

Elemen horor lainnya juga terlihat dari bagaimana Chucky di film Child’s Play telrihat seperti boneka yang baik. Ia bahkan tak ubahnya seperti boneka hadiah ulang tahun. Tak ada sosok yang benar-benar mengerikan atau penampilan misterius yang sebaiknya disuguhkan untuk seorang pembunuh.

Melalui penampilan baru Chucky ini pun aura sang boneka sebagai pembunuh legendaris menjadi tak telrihat sama sekali. Setali tiga uang dengan Chucky, tak ada satu pun pemerannya yang tampil meyakinkan dan memberikan sentuhan horor yang jelas.

Meski memiliki karakter utama yang kurang lebih sama dengan film Child’s Play di tahun 1988, namun tak eada elemen kejutan yang terjadi di film ini. Child’s Play versi 1988 jelas lebih menakutkan, bahkan cenderung kasar.

Mungkin saja, film Child’s Play tahun 2019 ini ditujukan bagi semua orang. Bahkan, remaja yang sudah berusia 17 tahun pun bisa menontonnya dengan santai, tanpa harus ikut terbawa arus bahwa Chucky adalah boneka pembunuh nan legendaris.