Review Film: Heretiks, Seram yang Suram dari Horor yang Kelam

Tak pernah terbayangkan oleh Persephone (Hannah Arterton) dituduh menjadi seorang penyihir. Ketika pengadilan akan menghukumnya, seorang suster kepala meminta  Persephone diampuni. Sang suster berjanji akan membuat Persephone menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Tak butuh lama, Perspehone kemudian dibawa ke sebuah bangunan tua. Bukan biara atau kastil, namun tempat dimana orang-orang membersihkan ‘dosa’ mereka dari masa lalu. Sayang, bukan hanya membersihkan dosa-dosanya. Perspehone kemudian terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang tak pernah ia sangka.

Salah satu kesalahan tak wajar yang ia lihat adalah  ketika melihat banyak biarawati yang kemudian mati setelah kerasukan. Belum cukup sampai disitu, Perspehone pernah berada dalam situasi yang benar-benar mengerikan. Ia dihukum karena hanya bertemu dengan seorang pria yang entah datang dari mana.

Sebuah hukuman di ruang bawah tanah membuat Perspehone semakin penasaran dengan apa yang terjadi di bangunan tua tersebut. Apakah benar tempa yang ia singgahi sebagai tempat yang tepat untuk pengampunan dosa? Atau, semua ini hanya kamuflase dari pergulatan antara Iblis dan keajaiban agama?

Persepehone harus menyelesaikan semua misteri ini. Bahkan ketika dua teman barunya suster Catherine (Emily Tucker) dan Sister Emeline (Rosie Day) yang kemudian tewas secara menggenaskan. Sanggupkan Persepehone menghadapi semua ini?

Sedang tayang di CGV Cinemas, buat kamu penyuka film horor klasik, Heretis bisa jadi hiburan tersendiri untuk kamu di minggu ini.

Horor yang Suram

sinopsis-film-heretiks-ketika-dosa-ditebus-dengan-cara-yang-salah

Film ini sebenarnya dimulai dengan baik. Dilanjutkan dengan konfrontasi psikologis yang tertuju pada setiap karakter yang terlibat. Ada nama Persepehone yang dituduh sebagai penyihir dan seorang biarawati senior yang ngotot membebaskannya.

Alurnya dibuat dengan maju-mundur. Namun, komposisi alur maju-mundur ini terasa nyaman ketika setiap adegannya seperti disajikan secara  terburu-buru. Suasana horor kemudian terasa berganti dengan cepat menjadi misteri. Film ini tidak mampu menyajikan kekuatan horor yang mengejutkan dan membuat penonton menjadi panik.

Hal yang tersisa dari horor ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab sehingga memaksa penonton untuk terus mengikuti alur ceritanya.

Namun, Heretiks mampu menawarkan satu hal yang menarik. Nuansa horor yang dibangun di dalam film ini terlihat cukup baik, apalagi dengan latar abad 17. Tak cuma sekadar  vintage, namun suasana gothic yang digambarkan di dalam bangunan tua sudah meninggalkan kesan yang seram.

Apalagi, aturan di dalam bangunan tua tersebut tidak memperbolehkan banyak penerangan. Suasana gothic ini yang benar-benar terasa memberikan ketakutan pada penonton. Peran Hannah Arterton sebagai Persephone sebenarnya terbilang cukup baik. Hanya saja tidak adanya karakter lain yang punya perjalanan panjang di film ini membuat, Hanna seperti tampil sendirian.

Secara keseluruhan, film Heretiks sebenarnya mampu menyajikan cerita yang ‘menakutkan’ namun dengan cara yang suram. Heretiks menawarkan variasi horor yang mungkin tidak terlalu disukai banyak orang. Namun,  suasana gelap yang menakutkan misteri-misteri yang tersimpan di dalam filmnya bisa saja akan membuat kamu penasaran.

Namun, buat kamu penggemar film horor, Heretiks mampu menampilkan perspektif yang berbeda. Sedang tayang di bioskop, kamu bisa beli tiket nonton film ini di situs atau aplikasi BookMyShow yang tersedia gratis bagi pengguna Android dan iOS.