Review Film: Creed II, Mencari Ketulusan Sebagai Seorang Juara

Penasaran dengan film Hollywood terbaru minggu ini? BookMyShow punya beberapa rekomendasi film yang akan tayang di akhir bulan November. Salah satunya adalah sebuah cerita yang mengisahkan seorang petinju bernama Adonis Creed. Benar, film Creed II akan tayang di bioskop mulai hari ini tanggal 28 November 2018. Sebelum menonton filmnya, berikut ulasan atau review Creed II dari BookMyShow.

Sebuah tempat terpencil di Ukraina, Ivan Drago (Dolph Lundgren) sedang mengasah kembali masa mudanya dahulu. Ia melatih putranya Viktor (Florian Munteanu) agar kelak bisa menjadi dirinya yang dahulu.

Bermodalkan fisik dan postur tubuh orang-orang Eropa Timur yang besar-besar, Ivan sangat yakin, Drago bisa menjadi petinju yang ia harapkan, seorang pembunuh.

Di tempat lain, Adonis (Michael B. Jordan) sedang memulai babak baru dalam hidupnya. Ia sudah memiliki segalanya. Gelar tinju kelas berat dunia sudah disandangnya. Orang-orang di Amerika mengeluk-elukannya.

Namun, di sebuah makan malam yang awalnya romantis bersama Bianca (Tessa Thompson), mendadak Adonis memiliki raut wajah yang berbeda. Ia bertemu dengan sosok yang membuatnya memendam kepedihan dalam di masa lalu.

Ivan dan Victor mengumandangkan “perang” dengan Adonis. Hati Adonis mulai gundah dan goyah. Di satu sisi, ia masih terbayang dengan kematian ayahnya Apollo berkat satu hantaman dari Ivan.

Meskipun kematian tersebut bisa dibalas oleh Rocky Balboa (Sylvester Stallone), sahabat ayahnya dengan gelar tinju, namun Adonis masih merasa gundah. Hanya ada satu kata yang terlintas di pikirannya. Balas!

Sampai pada saatnya tiba, Adonis dan Rocky berbeda pendapat. Perbedaan yang menggiring Adonis dalam jurang kehancuran. Memuncahkan serpihan-serpihan dendamnya hanya sebagai nafsu, bukan sebagai seorang juara.

Dilema ini bertambah ketika Adonis sudah memiliki bayi kecil bersama kekasihnya Bianca. Apa yag sebaiknya dilakukan Adonis? Berdiri tegak kembali di atas ring atau melupakan apa yang terjadi pada ingatan-ingatan kecilnya di masa lalu?

Peran apa yang dilakukan Rocky Balboa, sebagai petinju legendaris, mantan pelatih Adonis dan juga sahabat ayahnya? Creed II tayang mulai hari ini, 28 November 2018 di bioskop. Jangan sampai terlewatkan mengikuti petulangan Adonis dan akhir kisah dari Rocky Balboa.

Alur Cerita Creed II

Creed II merupakan film drama. Jadi, jangan berharap kamu melihat banyak aksi baku hantam di film ini. Namun, drama di film ini dibuat dengan komposisi yang pas. Sehingga alur cerita film Creed II terlihat sangat jelas dan bisa dipahami dengan mudah, bahkan bagi yang tidak pernah mengikuti cerita ilm pertamanya atau pertemuan legendaris Rocky Balboa dengan Apollo Creed hingga Ivan Drago di masa lalu.

Drama ini kemudian dikemas dalam konflik yang klise. Amarah, dendam dan masa lalu. Amarah, dendam dan masa lalu ini berhasil dimainkan dengan baik oleh Michael B. Jordan sebagai pemeran Adonis.

Ia bisa membuatnya dirinya “terjebak” dalam perangkap sebagai petinju yang sedang galau. Ia berhasil memerankan sosok petinju yang pertama kali menjadi seorang ayah dan merawat bayi kecilnya. Melepaskan dirinya sendiri sebagai karakter Villain di salah satu cerita superhero Marvel.

Peran Sylvester Stallone sebagai Rocky Balboa yang legendaris pun menguatkan konflik yang dialami oleh Adonis. Meskipun tidak terlalu banyak tampil, namun Sylvester Stallone sudah tahu bahwa eranya akan berakhir. Kemasan-kemasan sederhana dalam konflik ini yang menjadikan Creed II memiliki fokus cerita yang tidak bergeser dari intinya. Sesekali selipan selorohan sarkas dari Sylvester Stallone dan Michal B. Jordan membuat film ini berhasil membuat penonton tertawa.

Namun tentunya masih ada beberapa hal yang sebenarnya bisa diperkuat dari cerita film Creed II. Konflik tersebut bisa dibuat dari dua arah. Selain Adonis, konflik tentang masa lalu Ivan Drago bisa lebih dikuatkan lagi.

Meskipun sudah terlihat tua di film ini, Dolph setidaknya memperlihatkan hal tersebut ketika ia duduk bertemu dan berbicara empat mata dengan Sylvester di sebuah restoran. Ia bisa lebih dari itu dengan permainan psikisnya. Apalagi, dalam film ini Dolph diceritakan sebagai orang Eropa Timur yang selalu punya masalah dengan negara-negara Barat seperti Amerika.

Arti Seorang Juara

review-film-creed-ii-mencari-ketulusan-sebagai-seorang-juara
Sumber: IMDB

Juara tidak hanya tentang menjadi nomor satu. Terkadang, juara adalah bagaimana merasakan kelegaan di dalam hati. Ini tentang bagaimana akhirnya Rocky Balboa, mantan juara dunia yang tidak bisa melepaskan egonya kembali pulang. Pulang menemui sisa-sisa cinta dengan mendiang istrinya Adrian.

Tentang juara ketika Dolph Lundgren mengibarkan handuk putihnya ke atas ring, berlapang dada tidak melakukan kesalahan yang pernah ia dan Sylvester Stallone lakukan tiga puluh tahun yang lalu.

Juara dari sisi seorang kepala keluarga yang dilakoni Adonis. Memilih masa lalu ayahnya yang pernah berbuat kesalahan atau menciptakan cerita juaranya sendiri. Momentum seorang juara ini yang akan ditampilkan di film Creed II.

Creed II jug amenghasilkan juara dalam adegan-adegan pertandingan tinju yang ditampil di film ini. Adegan-adegan tinju, khususnya pertarungan Adonis dan Ivan bisa dikatakan sebagai juara. Kecepatan gerakan dari empat kepalan tangan di atas ring benar-benar terasa membuat penonton melihat sebuah pertarungan tinju di layar lebar. Plus, hantaman jab, hook dan upercut yang benar-benar membuat penonton yakin bahwa ini adalah pertarungan antara dua jawara dengan karakter yang saling berlawanan.

Akhir dan Awal Baru

review-film-creed-ii-mencari-ketulusan-sebagai-seorang-juara
Sumber: IMDB

Akhir dari film Creed II bisa menjadi sebuah awal baru bagi Adonis. Namun, tampaknya mulai menjadi akhir bagi Rocky Balboa yang diperankan Sylvester Stallone. Adonis bisa saja membuat cerita barunya, entah mungkin di film selanjutnya. Namun, Sylvester Stallone tampaknya akan berada di balik layar, jika film ini akan dibuatkan sekuelnya.

Otonya mungkin masih terlihat kuat. Namun, guratan wajah Sylvester Stallone tidak bisa bisa disembunyikan lagi. Ia sudah tidak kuasa lagi menjadi pembimbing Adonis yang sudah semakin dewasa dan matang. Bisa dibilang ini adalah cerita dengan akhir yang manis dan sebuah perjalanan baru bagi penggemar di masa lalu yang menonton cerita-cerita Rocky Balboa hingga kini. Satu film yang tentunya tidak bisa kamu lewatkan begitu saja.

Ingin punya pendapatan atau review Creed II versi kamu sendiri? Sekali lagi, cek jadwal dan pemesanan tiket bioskopnya di situs atau aplikasi BookMyShow yang tersedia gratis untuk pengguna Android dan iOS.

 

One thought on “Review Film: Creed II, Mencari Ketulusan Sebagai Seorang Juara

Comments are closed.