Tidak Meyakinkan, 6 Film Waralaba Ini Dicap Gagal

Melanjutkan, sebuah cerita film yang menjadi bagian dari bisnis waralaba adalah hal yang sah-sah saja dalam sebuah industri hiburan. Faktanya, tidak semua dari film waralaba ini menguntungkan. Bahkan cenderung membingungkan penonton. Bahkan yang paling parah, kritikan dari para kritikus film yang menohok.

Tentu saja masih banyak faktor-faktor lain yang membuat sebuah film waralaba dianggap tidak meyakinkan. Mulai dari alur cerita, penambahan karakter hingga munculnya cerita-cerita baru yang dianggap terlalu mengada-ada.

Dari berbagai saran dan kritik yang mengalir di beberapa situs film seperti Metacritic dan Rotten Tomatoes, enam film waralaba ini dicap gagal menyajikan. Kamu boleh setuju atau tidak. Bahkan kamu bisa juga menentukan sendiri, apakah film-film waralaba ini memang menarik atau tidak meyajiknkan sama sekali.

1. Friday the 13th

tidak-meyakinkan-6-film-waralaba-ini-dicap-gagal
Sumber: IMDB

Friday the 13th pertama kali ditayangkan pada tahun 1980. Pertama kali muncul, film ini mendapatkan respon yang positif, karena menggabungkan horor dan thriller dengan apik.  Sayangnya hanya berhenti di film pertama. Film-film selanjutnya yang mengisahkan karakter Jason sebagai mimpi buruk anak muda ini justru melempen di film-film berikutnya.

Bahkan pada tahun 2003, sebuah crossover yang memperlihatkan karakter Freddy Krueger disebut-sebut mengada-ada. Terakhir, pada tahun 2009 sebuah niat untuk menampilkan cerita Friday the 13th yang benar-benar fresh dikenalkan.

Hasilnya, penonton dan kritikus malah memberikan respon yang sama buruknya dengan beberapa film sebelumnya. dirilislah remake yang kembali gagal merebut hati kritikus dan juga penonton. Pendapatannya pun, meski bukan yang terendah, masih di bawah film sebelumnya.

Jika dirata-ratakan, IMDB memberikan angka 5 untuk semua film Friday the 13th yang rilis setelah film pertamanya. Setuju?

2. Scary Movie

tidak-meyakinkan-6-film-waralaba-ini-dicap-gagal
Sumber: IMDB

Perpaduan komedi dan horor. Begitulah gambaran dari film Scary Movie. Dirilis pertama kali pada tahun 2000 untuk menyanyi film horor serius berjudul Scream. Bercampur dengan naskah yang mengarahkan pemerannya untuk berbuat konyol, Scary Movie pertama sukses memberikan perspektif baru.

Sayangnya itu tidak berlaku di film-film Scary Movie berikutnya. Scary Movie 2, 3, 4, dan terakhir bagian kelimanya yang rilis pada tahun 2013 dianggap gagal total. Tidak ada cerita baru yang ditawarkan menjadi permasalahan. Komedinya pun dikritik karena terlalu jayus.

Bahkan disebutkan juga penonton hanya “dipaksa” tertawa untuk melihat film ini. Situs Rotten Tomatoes yang  dikenal tajam memberikan kritik hanya memberikan angka 32% setelah film semua cerita Scary Movie yang pertama.

3. Resident Evil

tidak-meyakinkan-6-film-waralaba-ini-dicap-gagal
Sumber: IMDB

Hampir semua serial game yang kemudian diadaptasi menjadi film selalu dikatakan gagal. Begitu juga dengan game Play Station berjudul Resident Evil. Dianggap laris pada masanya, Resident Evil kemudian diterjemahkan ke dalam film.

Rilis pertama kali sejak tahun 2002 dan karakter utamanya yang diperankan oleh Milla Jovovich sudah dianggap tidak sesuai ekspektasi sejak filmnya pertama kali dirilis. Jalan cerita diseut tidak jelas. Peran Milla Jovovich pun dianggap hanya “penghibur” semata, sebagai representasi karakter utama di dalam gamenya.

Hampir semua situs informasi film seperti IMDB, Metacritic, Rotten Tomatoes memberikan nilai yang tidak pernah lebih tinggi dari 60%.

Enam, film Resident Evil sudah dirilis, tak satu pun yang berhasil menggambarkan hal yang positif tentang filmnya.

4. The Twilight Saga

tidak-meyakinkan-6-waralaba-film-ini-dicap-gagal
Sumber: IMDB

Kalau film yang ini mungkin masih diperdebatkan. Pertama kali dirilis pada tahun 2008 berjudul Twilight, kisah Edward Cullen dan Bella Swan mendapatkan respon yang positif.

Kisah drama percintaan remaja yang dibalut dengan fantasi tampak meyakinkan. Apalagi, film in idiadaptasi dari novel laris karya Stephanie Meyer pada saat itu.

Anak-anak remaja dan muda pun dibuat penasaran. Namun, di film selanjutnya yang masing-masing berjudul The Twilight Saga: New Moon, The Twilight Saga: Eclipse, The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 1, The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 2 dianggap membosankan.

Penonton seakan tidak melihat cerita dan visualisasi novelnya di dalam film. IMDB memberikan rata-ratan angka 5 untuk semua film Twilight. Namun, masih ada yang bisa diselematkan saat itu, yaitu beberapa pemeran utamanya yang digilai oleh remaja yaitu Kristen Stewart, Taylor Lautner dan Robert Pattinson.

5. The Divergent Series

tidak-meyakinkan-6-film-waralaba-ini-dicap-gagal
Sumber: IMDB

Lagi, diadaptasi dari novel, dan ceritanya disebut laris. Namun, gagal total jika ditampilkan di dalam film. Divergent Series yang dimulai dengan edisi perdananya yang berjudul Divergent dianggap biasa-biasa saja.

Ceritanya klise, tentang perjuangan cinta, persahabatan dan keluarga. Tidak ada yang istimewa. Konfliknya tidak terbaturan, sengaja dibuat panjang-panjang seperti serial anime sepak bola Captain Tsubasa.

Hasilnya Rotten Tomatoes memberikan skor sekitar 25% untuk semua Divergent Series yang terdiri dari Divergent, Insurgent, dan Allegiant.

IMDB masih berbaik hati. Film pertama dan keduanya mendapatkan skor rata-rata 6. Sementara itu, di bagian klimaksnya, atau film terakhir malah diberi nilai 5.7. Bahkan kehadiran Shailene Woodley dan Theo James tidak mampu menolong cerita film ini.  Banyak yang menganggap siapa pun dibalik ide cerita film ini tidak mampu menghadirkan suguhan baru di film kedua dan ketiganya.

Semuanya hanyalah time loop dengan karakter baru yang sengaja dimunculkan di dalam film ini.

6. Transformers (2007—2017)

tidak-meyakinkan-6-waralaba-film-ini-dicap-gagal
Sumber: IMDB

Tidak ada lagi gerakan-gerakan robot yang kaku. Cerita yang begitu sederhana namun dengan aksi-aksi yang menegangkan. Dibalut dengan komedi receh yang nyinyir. Film pertama Transformers pada tahun 2007 yan glalu membuat penonton berdecak kagum.

Dua tahun kemudian, film berjudil Transformers: Revenge of the Fallen yang merupakan bagian waralaba dirilis. Penonton masih terpesona. Selanjutnya di film Transformers: Dark of the Moon Transformers: Age of Extinction dan Transformers: The Last Knight semuanya berasa janggal.

Alur cerita yang biasa-biasa saja, ditambah pergantian pemeran sejak film keempat membuat jalan cerita lanjutannya terasa canggung. Beberapa kritikus menyebut sang sutradara, Michael Bay sudah kehabisan ide. Mungkin saja, namun penonton lainn mungkin saja berbeda pendapat.

IMDB menilai film pertamanya pantas mendapatkan nilai rata-rata 7. Selanjutnya angka 6 dan bahkan 5 diberikan untuk empat film waralaba Transformers.  Rotten Tomatoes bisa dibilang lebih “kejam”. Hanya memberikan skor sekitar 29% untuk empat film pertama.

Bahkan yang terakhir, Transformers: The Last Knight hanya bernilai di bawah 20%. Mungkin ini alasan wralaba Transfomers akan dihentikan untuk sementara waktu atau mungkin tidak akan pernah dibuat lagi. Namun, menarik untuk menunggu kehadiran film Bumblebee yang merupakan bagian dari Transformers pada bulan Desember 2018 nanti.

Bagaimana menurut kamu? Punya pilihan film waralaba terburuk versi kamu sendiri?