Review Film: Kafir Bersekutu dengan Setan, Depresi Karena Mistis

Sri (Putri Ayudya) tidak menyangka bisa kehilangan suaminya beigtu cepat. Sementara itu, Dina (Nadya Arina) merasa khawatir dengan keadaan ibunya yang mengalami masalah mental yang semakin menurun.

Sementara itu Andi (Rangga Azof), anak tertua Sri justru ingin mengubah hidup keluarganya menjadi lebih bahagia. Ia mengenalkan pacar barunya Hanum (Indah Permatasari) dan berharap membuat keluarganya bahagia.

Ketika Andy sedang bahagia, lagu “Mawar Berduri” selalu dinyanyikan untuk kekasih barunya. Sayangnya, lagu tersebut membawa trauma untuk Sri. Trauma yang menggiring ia dan keluarganya dalam sebuah pertanyaan-pertanyaan tidak terbayangkan.

Potongan beling yang keluar dari mulut Sri adalah salah satunya. Dina yang menyukai hal-hal berbau misteri kemudian menyelidikanya.

Semakin dalam Dina mencari tahu permasalahan ibunya, Sri justru berada dalam bahaya. Sri harus bersekutu dengan dukun kampung yang dikenal mampu mencari tahu hal-hal mistis.

Jarwo (Sudjiwo Tedjo) kemudian mempertanyakan kenapa Sri harus kembali lagi setelah puluhan tahun menghilang. Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab Sri. Sesulit harapannya untuk bisa menemukan apa yang sebenarnya sedang menimpa keluarganya.

Sesulit Dina yang berusaha memecahkan permasalahan ini dengan petunjuk berupa foto yang ditemukan di kamar ibunya.

film Kafir: Bersekutu dengan Setan merupakan salah satu film horor terbaru Indonesia yang tayang pada tanggal 2 Agustus 2018.

Banyuwangi dan Mitos Ilmu Hitam

review-film-kafir-bersekutu-dengan-setan-depresi-karena-mistis

Era ’90-an adalah masa dimana para masyarakat masih mempercayai hal-hal yang sangat kuat dengan mistis. Khususnya di penghujung Jawa Timur, Banyuwangi. Ini yang menjadi cerita dasar dari film Kafir: Bersekutu dengan Setan.

Hampir semua penampakan film ini dibuat dengan nuansa ’90-an. Sutradara Azhar Kinoi Lubis sengaja membuatnya menjadi film klasik. Bahkan sang sutradara film yang ditawarkanya adalah gambaran dari horor klasik dari masa lalu yang nyata bahkan tetap ada hingga saat ini.

Kamu tidak akan menemukan elemen-elemen film horor jumpscare seperti penampakan setan atau makhluk-makhluk gaib di film ini. Namun, film Kafir: Bersekutu dengan Setan menawarkan elemen-elemen horor yang berbeda.

Sejak awal film, tim kreatif dari film ini sudah menggambarkan suasana horor dengan reruntuhan air hujan dan petir yang datang silih berganti. Ditemani lampu temaram dan suasana pedesaan, ceritanya memang dibuat dengan suasana yang mencekam.

Masih ada lagi dentingan piano dan suara lirih lagu berjudul “Mawar Berduri” yang menampilkan kesan lirih, namun menyeramkan dalam film. Setingan benda-benda lawas, mulai dari penggorengan, mobil, hingga ruang makan dan jendela-jendela kaca menjadi pelengkap suasana horor klasik yang memang ingin dibangun sepanjang film.

Tone warna pun sangat kuat di dalam film ini. Dipadukan dengan keindahan alam, film Kafir: Bersekutu dengan Setan sebenarnya menawarkan warna-warna yang mengerikan. Bagaimana jadinya warna coklat yang kelam hadir di tengah-tengah makam.

Atau warna merah menakutkan yang menjadi sangat kuat dengan nuansa mistis di rumah sang dukun menjadi penegasan horor klasik yang ditawarkan film ini.

Kekuatan Karakter

review-film-kafir-bersekutu-dengan-setan-depresi-karena-mistis

 

Film horor yang baik tidak akan bisa lepas dari para pemerannya yang tampil apik. Putri Ayudya yang berperan sebagai Sri, bermain baik di film ini. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang depresi, semuanya berjalan dengan sempurna.

Gerakan tubuh dan suara merupakan hal paling kuat dari karakter Sri yang mempertegas bahwa misteri dalam rumah ini harus dipecahkan.

Meskipun sebenarnya, Putri Ayudya bisa memainkan perannya lebih “tegas” lagi dan mengeluarkan hal-hal liar tentang sosok seseorang yang depresi. Salah satunya adalah ketika ia terbangun dari sosok gaib yang sedang merasuki tubuhnya.

Masih ada karakter Hanum yang diperankan dengan cukup dingin dan datar oleh Indah Permatasari. Membuat penonton terbawa suasana, bahwa Hanum sebenarnya bukan lah seorang wanita biasa saja yang menjadi kekasih Andi.

Sudjiwo Tedjo sebagai Jarwo? Ah, sudahlah. Satu orang ini sudah memiliki aksi-aksi teatrikal yang menarik melalui karya-karya seninya. Begitu pula ketika ia memerankan diri sebagai seorang duku yang sedang bersekutu dengan setan.

Sayangnya, peran Jarwo cukup singkat, namun lirikan mata dan gerakan tubuhnya akan membuat penonton melihat sisi lain dari seorang dukun.

Memecahkan Misteri

Sutradara Kinoi mengaku bahwa filmnya bukan menampilkan sosok yang mengerikan di film ini. Namun, kengerian akan ditawarkan melalui alur cerita yang dibangun. Alur cerita yang mengajak penonton untuk ikut terbawa suasana memecahkan misteri apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga Sri.

Sebuah cerita yang pas, dengan naskah yang tepat menjadikan film Kafir: Bersekutu dengan Setan sebagai horor yang wajib ditonton oleh penggemar horor. Jangan lupa, film ini sudah mulai tayang pada tanggal 2 Agustus 2018.

Jangan lupa, gunakan aplikasi atau klik gambar di bawah ini untuk memesan tiket bioskopnya di BookMyShow.

 

2 thoughts on “Review Film: Kafir Bersekutu dengan Setan, Depresi Karena Mistis

Comments are closed.