Review Film: Ant-Man and the Wasp, Aksi Komedi dalam Sebuah Misi

Menjadi tahanan karena bersekongkol dengan Captain America melawan pasukan Avengers jadi hal yang tidak menyenangkan bagi Scott Lang yang harus melepas kostum Ant-Man.

Sebuah prolog yang terlalu sederhana untuk film Ant-man and the Wasp. Lalu, apa yang dilakukan oleh Scott Lang setelah tidak lagi mengenakan kostum buatan mantan anggota S.H.I.E.L.D, Dr. Hank Pym?

Berikut ulasan atau review Ant-Man and the Wasp yang tayang mulai hari ini, tanggal 4 Juli 2018 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.

Kembali Untuk Mencinta

review-film-ant-man-and-the-wasp-aksi-komedi-dalam-sebuah-misi
Sumber: IMDB

Di lain tempat, Dr. Hank Pym (Michael Douglass) masih penasaran bagaimana cara Scott Lang (Paul Rudd) keluar dari “Limbo” yang seharusnya sudah menamatkan ingatannya.

Bersama putri tercintanya Hope van Dyne (Evangeline Lilly), Dr. Pym berusaha mencari cara untuk membuat Janet Van Dyne (Michelle Pfeiffer) kembali ke dunia nyata setelah terjebak menjadi sub-atom.

Sebuah alat yang sengaja disembunyikan Pym dimodifikasi. Sayangnya, tidak semuanya berjalan mudah. Pym butuh teknologi pendukung untuk semuanya itu. Pym dan putrinya Hope harus berurusan dengan Sonny Burch (Walton Goggins) pebisnis yang berusaha menjual perangkat teknologi untuk para kriminal.

Belum lagi, kebebasan Pym dan Hope terengut karena ulah Scott Lang yang berseteru dengan para Avengers. Satu lagi, sosok bernama Ava (Hannah John-Kamen) berusaha merebut teknologi yang disembunyikan oleh Pym.

Tujuan Pym dan Hope untuk membawa kembali orang yang mereka cintai (Janet) harus menghadapi rintangan yang berat. Ketika semua jalan sudah terasa buntu, mau tidak mau Pym dan Hope mengajak Scott Lang kembali menjadi Ant-Man.

Hanya saja, keduanya sinis dengan tingkah Scott Lang sebagai Ant-Man yang dianggap lalai karena ikut terseret dalam perseteruan dengan Avengers.

Bagaimana cara Dr. Hank Pym dan Hope membawa kembali orang yang mereka cintai? Apakah Scott Lang berhasil kembali merebut hati Pym dan Hope dan dipercaya menggunakan kostum Ant-Man kembali?

Sebuah cerita tentang kembali mencintai, kekeluargaan dan hati yang baik. Semuanya akan saling melengkapi dengan teknologi canggih dan kostum-kostum superhero.

Alur Cerita

review-film-ant-man-and-the-wasp-aksi-komedi-dalam-sebuah-misi
Sumber: IMDB

Film Ant-Man and the Wasp menghadirkan alur cerita yang sederhana, tanpa konflik yang terlalu berat, khas Marvel. Sutradara Peyton Reed yang kembali dipercaya mengarahkan film ini membuatnya sangat ringan.

Hanya satu misi, namun melibatkan banyak karakter untuk memecahkan solusinya menjadi suguhan yang ditawarkan Peyton Reed sebagai sutradara. Bahkan, penonton sudah bisa menebak apa yang akan terjadi di adegan berikutnya.

Tanpa elemen-elemen kejutan, film Ant-Man and the Wasp, memang dibuat sebagai sebuah hiburan dibalik kemegahan film-film superhero Marvel lainnya, khususnya yang terlibat dalam Marvel Cinematic Universe.

Bicara tentang karakter, porsi antara Scott Lang sebagai Ant-Man kini tidak lagi terlalu dominan. Hank Pym dan Hope yang mendapatkan kostum Wasp warisan ibunya kini menjadi sosok sentral.

Meskipun alur cerita Ant-Man and the Wasp terlalu sederhana, namun film ini dibalut dengan komedi yang sudah melekat sejak awal. Scott dan Hank Pym sangat pandai memainkan momen jenaka ketika mereka mulai berkomuniasi dengan Janet dalam Quantum Realm.

Selain itu, kehadiran Luis (Michael Peña) yang kini punya perusahaan sendiri juga menambah lengkap suasana komedi yang disajikan dalam film ini. Sosok Hope Van Dyne sebagai Wasp yang terlihat serius sesekali mampu membuat penonton tersenyum dengan gestur-gestur jenakanya.

Dari sisi aksi, film ini tentu lebih baik dari film pertamanya. Apalagi kali ini Ant-Man ditemani Wasp. Selain sosok Ghost dengan kekuatan uniknya juga mampu memberikan perbedaan. Sayangnya, karakter Ghost tidak terlalu dieksplorasi seperti villain Marvel lainnya.

Kejutan yang ditunggu tentu saja adalah penampilan anggun seorang Michelle Pfeiffer sebagai Janet Van Dyne memang menjadi penyejuk di film ini.

Secara keseluruhan, sang sutradara menampilan film dengan naskah yang jelas meskipun diapit oleh banyak karakter yang saling berinteraksi dengan cepat. Berlangsung “to the point” film ini sangat mudah dimengerti meskipun tidak mengikuti film pertamanya.

Baca Juga: Fakta-Fakta Wasp, Tandem Setia dalam Kisah MCU

Infinity War dan Avengers 4

dari-aksi-hingga-animasi-ini-film-hollywood-terbaru-bulan-juli-2018
Sumber: IMDB

Akan ada dua post credit scene di film ini. Kami tidak akan memberikan satu kata pun. Namun, yang pasti pertanyaan tentang kenapa Ant-Man tidak muncul membantu pasukan Avengers melawan Thanos di Infinity War akan terjawab di film ini.

Benar, ada adegannya yang akan menjadi penghubung antara Ant-Man dengan dengan superhero Marvel lainnya di Avengers 4 yang tentu saja belum memiliki judul sama sekali. Namun, kali ini, Ant-Man harus berjuang sendirian.

Mari berharap, Tony Stark (Iron Man), Steve Rogers, Clint Barton (Hawkeye), atau siapa saja yang tersisa dari para Avengers bertemu dengan Scott Lang dan mengajaknya kembali beraksi sebagai Ant-Man.

Tayang 4 Juli

Film Ant-Man and the Wasp, akan tayang serentak di bioskop pada tanggal 4 Juli 2018. Untuk melengkapi review Ant-Man and the Wasp dan menyatukan kepingan misi-misi serta mencari tahu alasan kenapa tidak muncul di Infinity War, pastikan untuk langsung nonton Ant-Man and the Wasp di bioskop serta pesan tiket bioskop online di BookMyShow.

Baca Juga: Jadwal Tayang Film Hollywood Bulan Juli 2018

Pesan-Tiket-Nonton-Film-Ant-Man-Bioskop

 

 

 

4 thoughts on “Review Film: Ant-Man and the Wasp, Aksi Komedi dalam Sebuah Misi

Comments are closed.