Review Film: Horor Klasik Mencekam di Pengabdi Setan

Berangkat dari film horor klasik yang pernah sukses di tahun 1980-an, sutradara Joko Anwar menghadirkan kembali kengeriannya dalam sebuah remake film berjudul Pengabdi Setan. Jauh dari kesan esek-esek dan penampakan hantu murahan, film horor ini pun hadir dengan gaya berkelas.

Ambisi Joko Anwar mendaur ulang film karya Sisworo Gautama Putra ini berdasarkan kecintaannya pada film yang ia tonton di masa kecilnya. Sejak saat itu ia pun berusaha keras meyakinkan rumah produksi Rapi Films untuk memberikannya kesempatan me-remake Pengabdi Setan. 10 tahun jelas bukanlah waktu yang singkat untuk menunggu, namun penantian Joko Anwar berakhir indah ketika akhirnya Rapi Films memberikan lampu hijau untuk membawanya kembali ke layar lebar.

Pengabdi Setan menceritakan kisah seorang Ibu (Ayu Laksmi) yang meninggal setelah 3 tahun menderita sakit yang aneh. Setelah Ibu meninggal, Bapak (Bront Palarae) memutuskan pergi ke luar kota untuk mencari nafkah guna menghidupi keempat anaknya. Namun sepeninggal Bapak, anak-anak merasa Ibu hadir kembali di rumah. Kondisi rumah semakin mencekam ketika mereka tahu bahwa Ibu datang bukan hanya untuk menjenguk, namun untuk menjemput mereka.

Horor Klasik Mencekam di Pengabdi Setan

Joko Anwar sepertinya tidak memberikan kesempatan bagi penonton untuk bernapas lega. Dalam film berdurasi 1 jam 47 menit ini banyak adegan jump scare yang disuguhkan. Para penonton dipastikan akan berteriak ketakutan. Ditambah lagi efek sound, make up, dan sinematografi yang dikemas apik membuat setiap elemen dalam film ini menghasilkan keseraman yang sukses menakuti para penontonnya.

Meski terbilang film remake, namun keseraman yang dihasilkan terasa sangat pas dengan genre horor di zaman sekarang. Joko Anwar tetap memberikan kesan orisinil, namun tetap menghadirkan keseraman yang sesuai dengan masanya. Keseraman di versi lawasnya tentu berbeda dengan zaman sekarang, di mana teknologi dunia perfilman pun terus berkembang.

Acungan jempol juga patut dilayangkan pada departemen akting. Film ini berfokus pada sebuah keluarga yaitu Bapak (Bront Palarae), Rini (Tara Basro), Tony (Endy Arfian), Boni (Nasar Annuz), dan Ian (M Adhiyat), para pemain mampu membangun chemistry dengan baik, sehingga semua pemain tampil sangat natural layaknya keluarga sendiri. Selain itu, Ibu (Ayu Laksmi) yang memegang kunci keseraman dalam film ini berhasil memainkan perannya dengan baik meski tidak memiliki background akting yang cukup mumpuni.

Sementara itu seperti ciri khas film-film Joko Anwar, ending film ini sengaja dibuat menggantung. Joko memang seringkali memberikan open ending dalam film-filmnya sehingga membuat orang terus berpikir dan bertanya-tanya. Begitupun dengan film Pengabdi Setan, kamu pun akan dipaksa berpikir dan menyimpulkan sendiri bagaimana akhir dari kisah teror sang Ibu.

Pengabdi Setan bisa menjadi salah satu pilihan bagi kamu yang ingin menyaksikan film horor di penghujung bulan September. Film ini mulai tayang di bioskop pada 28 September 2017, kamu bisa beli tiketnya di sini.

 

Penulis:

Gabriella Jacqueline

 

Baca juga:

Ini Sosok Seram di Balik Hantu Ibu Pengabdi Setan

Selain Pengabdi Setan, Ini Film-film Keren Karya Joko Anwar

 

One thought on “Review Film: Horor Klasik Mencekam di Pengabdi Setan

Comments are closed.