Review Film: The Bleeder, Film Biopik yang Mengungkap Tragisnya Kisah Chuck Wepner

Sudah banyak film-film tentang kisah petinju yang diputar sebelumnya, mulai dari Cinderella Man, Million Dollar Baby, hingga Ali. Kini kembali hadir sebuah film bergenre drama-biografi seorang petinju besutan sutradara asal Kanada, Philippe Falardeau. Film ini di Indonesia berjudul The Bleeder, tetapi ditayangkan di Amerika Serikat dengan judul Chuck. Film keluaran tahun 2016 ini diproduksi dan diedarkan oleh studio film independen, Millenium Films. Sederet bintang Hollywood turut membintangi filmnya, seperti Liev Schreiber, Ron Perlman, dan Naomi Watts. Bagi kalian pecinta olahraga tinju, film ini pasti menarik untuk disimak.

The Bleeder bercerita tentang kisah hidup seorang petinju kelas berat di tahun 1970-an, Chuck Wepner, diperankan oleh Liev Schreiber, aktor terkenal Hollywood yang pernah membintangi film Scream dan Salt. Diceritakan Chuck hidup bahagia dengan istri dan anak perempuannya di daerah Bayonne, New Jersey, Amerika Serikat. Phyllis Wepner, istri Chuck, diperankan oleh Elizabeth Moss.

Chuck hidup di era kejayaan petinju-petinju terkenal pada masanya, seperti Muhammad Ali dan George Foreman. Dia dijuluki “The Bleeder” karena pukulannya yang menyebabkan lawan-lawannya berdarah. Momentum kejayaannya terjadi di tahun 1975 pada saat mendapat kesempatan melawan Muhammad Ali, yang pada saat itu adalah petinju kelas berat peringkat satu dunia, sedangkan Chuck berada di peringkat delapan dunia.

Dibantu oleh pelatih sekaligus managernya, Al Braverman, yang diperankan oleh Ron Perlman, aktor Hollywood yang terkenal lewat film Hellboy, Chuck berhasil memukul jatuh Muhammad Ali, walaupun pertandingan tersebut pada akhirnya dimenangkan Muhammad Ali setelah melalui 15 ronde. Chuck pun menjadi tenar seketika. Dirinya semakin terkenal setelah pemutaran film The Rocky pada tahun 1976, yang diklaim oleh Chuck berdasarkan kisah hidupnya ketika melawan Muhammad Ali.

Namun setiap kesuksesan dan ketenaran yang datang, selalu juga diikuti oleh bayang-bayang godaan serta dampak buruk yang diakibatkannya. Chuck mulai sering pergi ke pesta-pesta di klub malam dan akhirnya terjerumus ke dalam dunia obat-obatan terlarang. Setelah ketahuan berselingkuh dengan wanita lain, istrinya pun menjauhinya. Hubungan Chuck dengan adik kandungnya pun tidak baik. Chuck juga mendekati seorang bartender bernama Linda, yang diperankan oleh Naomi Watts, aktris Hollywood yang terkenal lewat film The Ring dan King Kong. Chuck akhirnya dipenjara karena obat-obatan terlarang. Dapatkah Chuck meraih kembali apa yang telah terenggut darinya? Bagi yang sudah mengetahui kisah Chuck mungkin tahu jawabannya.

Ketika menonton film ini, kita seolah-olah dibawa ke era tahun 1970-an. Lagu-lagu yang terkenal pada tahun 70-an menjadi soundtrack film ini. Tampilan atau sinematografi film ini pun juga terkesan vintage, ditambah juga dengan kostum yang sesuai dengan latar filmnya. Banyak adegan kekerasan di atas ring tinju. Agak ngilu melihat Chuck yang sudah berdarah wajahnya masih terus melanjutkan pertandingan tinjunya. Tetapi itulah esensi dari film yang mengangkat tema biografi seorang petinju. Maju terus, pantang menyerah, sampai titik darah penghabisan.

Film ini bukan hanya menceritakan kisah kehidupan personal dari seorang petinju kelas berat yang berada di bawah bayang-bayang petinju-petinju terkenal pada era 1970-an, tetapi juga dapat membuat penonton seolah-olah menjadi diri seorang Chuck Wepner! Dengan gaya penceritaan orang pertama, suara pikiran Chuck kerap muncul sebagai narasi dalam film ini. Hal ini pula yang menjadikan kita seolah-olah menyatu dengan karakter Chuck.

Kita sebagai penonton menjadi bersimpati kepada sang karakter utama, karena Chuck sebenarnya adalah pribadi yang baik dan naif yang dengan mudahnya terjerumus ke hal-hal negatif akibat ketenaran yang diperolehnya. Tanpa gaya penceritaan seperti ini, mungkin kita akan melabeli tokoh Chuck Wepner sebagai peran antagonis. Akting dari para pemainnya pun terbilang mumpuni dengan karakter-karakter yang kuat dan menonjol.

The Bleeder tayang di bioskop Indonesia mulai 12 Juli 2017. Penasaran? Yuk, booking tiketmu di BookMyShow.

 

Penulis:

Riko Wahyudi

 

Baca juga:

Daftar Film Hollywood Tayang Bulan Juli 2017

Review Film: Saudara Kembar Gru Muncul di Despicable Me 3