CJ Entertainment bisa berbangga hati karena film garapannya kembali merajai box office Korea Selatan berkat film Fabricated City arahan sutradara Park Kwang-hyun pada awal Februari 2017. Film ini dibintangi oleh aktor yang terkenal lewat serial drama The K2, Ji Chang-wook dan aktris serial Miss Granny, Shim Eun-kyung. Kesuksesan ini didukung oleh naskah dengan fase yang cepat, juga dipenuhi aksi, dan berbagai macam kejutan di sepanjang film yang dikemas dalam durasi 122 menit.

Kwon Yu (Ji Chang-wook) adalah seorang pemimpin kelompok pasukan game online bernama Resurrection yang memiliki keahlian sebagai perancang strategi. Tim yang beranggotakan seorang hacker kelas kakap dengan nama samaran Mr. Hairy (Shim Eun-kyung), seorang teknisi mesin andal, ahli membongkar keamanan, dan seorang pembuat visual effects. Kwon Yu dahulunya adalah seorang atlet tae kwon do yang terpaksa harus pensiun dan menghabiskan waktunya bermain game di internet cafe.

Keadaan yang terlihat baik-baik saja, akhirnya berubah menjadi masalah besar manakala Kwon Yu ditangkap dan dipenjara atas tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan seorang wanita yang pernah meneleponnya. Kwon Yu sangat terkejut ketika polisi memborgolnya karena tindakan yang tidak pernah dilakukannya. Hakim pun menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup bagi Kwon Yu karena bukti-bukti yang relevan terhadap dirinya.

Kehidupan penjara yang kelam dijalani Kwon Yu dengan sangat berat, dipenuhi dengan siksaan Ma (Kim Sang-ho) dan komplotannya. Kabar buruk pun datang dari pengacara Kwon Yu yang memberikan informasi mengenai keadaan ibunya. Sampai pada hari dimana Kwon Yu berhasil melarikan diri dari penjara dan berusaha mengungkap skenario konspirasi kasus yang menjerat dirinya.

Naskah yang ditulis langsung oleh sutradara Park Kwang-hyun menitikberatkan pada action yang erat dengan dunia cyber crime. Park menjalankan alur cerita Fabricated City dengan menempatkan karakter utama pada motivasi yang cukup umum yakni kebutuhan akan uang. Mungkin hal tersebut adalah salah satu cara paling aman untuk menempatkan Kwon Yu dalam masalah, tak jauh berbeda, uang juga yang menjadi motivasi musuh Kwon Yu. Seolah-olah Park ingin menunjukkan bahwa ketimpangan sosial masih menjadi masalah di Korea Selatan sekalipun kamu pernah menjadi atlet nasional.

Pendalaman karakter berjalan lancar pada tokoh Kwon Yu dan Mr. Hairy (memiliki nama asli Yeo-wool dalam film ini). Kita dapat diyakinkan bahwa Kwon Yu memiliki sifat kepemimpinan yang tidak hanya ketika bermain game online, terlihat dari bagaimana ia mempersiapkan timnya untuk membongkar rahasia kematian salah satu artis terkenal yang mirip dengan kejadian yang menimpanya. Pemilihan tokoh Mr. Hairy yang diperankan oleh perempuan juga terhitung cermat untuk membuat karakter tersebut unik, didukung dengan ciri khasnya yang selalu berkomunikasi lewat handphone walaupun dalam jarak dekat.

Sayangnya Fabricated City belum mampu menyuguhkan film action yang segar secara cerita maupun eksekusi. Rentetan adegan tembak-tembakan dan berkelahi yang secara koreografi sudah sering kita saksikan pada film-film semacam The Bourne, hanya adegan berkelahi dalam kegelapan yang benar-benar mencuri perhatian. Apresiasi harus diberikan pada detail perencanaan pembunuhan yang menggabungkan unsur kejahatan tingkat tinggi dan media digital yang tersusun secara rapi. Unsur drama Korea yang erat kaitannya dengan cinta dan keluarga terasa terpaksa untuk disisipkan pada film ini, terutama pada bagian Kwon Yu yang memimpikan ibunya ketika di penjara.

Fabricated City dengan begitu tetap berhasil membuat para penikmat drama Korea tersenyum-senyum sepanjang film melihat ketampanan dan bakat akting Ji Chang-wook. Film action yang dibumbui kejeniusan para tokohnya dalam bidang teknologi digital yang akan membuat kita terpukau. Ajak teman-temanmu menonton film Fabricated City yang tayang mulai 1 Maret 2017 di bioskop Indonesia, segera beli tiketnya di sini.

 

 

Penulis: Razny Mahardhika