Review Film: Banjir Air Mata Menonton Film Lion

Film yang dibuat berdasarkan kisah nyata bukanlah hal baru. Sudah banyak film-film bertema serupa yang mengangkat kisah kehidupan seseorang, dan biasanya diadaptasi dari buku. Begitu juga dengan Lion, sebuah film drama yang diangkat dari buku tentang perjalanan seorang pria bernama Saroo mencari ibunya yang terpisah sejak kecil. Tokoh Saroo diperankan oleh Dev Patel, yang didukung oleh berbagai bintang film terkenal seperti Rooney Mara, David Wenham, dan Nicole Kidman. Saat pemutaran perdananya di Toronto International Film Festival, Lion mendapat apresiasi yang luar biasa dari para penonton. Kira-kira sebagus apa film yang mendapat 6 nominasi Oscars 2017 ini? Mari kita simak review film Lion.

Sedari awal, Lion bukanlah film dengan plot yang rumit. Ceritanya lurus dengan flashback di sana-sini yang tidak membuat penonton bingung. Menariknya, narrative yang disuguhkan dalam film ini dikemas dengan suasana yang mengharukan. Beberapa adegan yang ditampilkan mampu membuat penonton meneteskan air mata dan tersenyum. Suasana mengharukan ini diperkuat oleh akting para pemain yang emosional. Aktor kecil yang memerankan Saroo dan Guddu, kakaknya Saroo, menunjukkan betapa eratnya persaudaraan di antara mereka.

Sebagai anak tertua, Guddu harus membantu ibunya mencari nafkah untuk adik-adiknya. Tetapi Saroo yang masih kecil terkadang memaksa ingin ikut dan membantu abangnya bekerja. Sehari-hari, mereka mengerjakan apa saja untuk mencari uang. Mulai dari membantu mengangkat koper di kereta, sampai menjual batu bara hasil curian di kereta barang. Rasa persaudaraan yang erat dan saling mengasihi membuat abang-adik ini tidak terpisahkan. Berat rasanya melihat mereka terpisahkan di masa muda. Di sisi lain, hubungan Saroo dengan Mantosh, kakak angkatnya di Australia, tidak terjalin begitu baik. Karakter Mantosh yang cenderung memberontak dan keras kepala tidak cocok dengan Saroo yang penurut dan baik hati. Di beberapa scene, Saroo terlihat beradu mulut dengan Mantosh. Bagaikan langit dan bumi jika dibandingkan dengan eratnya persaudaraan antara Saroo dan Guddu.

Saat Saroo dewasa, ada sebuah adegan dimana dia berkunjung di rumah temannya dan menemukan sebuah Jalebi, manisan dari India. Saat itulah memori masa kecilnya mulai kembali. Derasnya ingatan yang kembali membuat Saroo memutuskan untuk mulai mencari ibunya. Anehnya, adegan ini membuat penonton berasumsi bahwa Saroo sudah melupakan masa-masa kehidupannya di India dan berhenti mengingat ibunya.  Ke mana saja dia selama ini? Apakah keindahan Australia membuat Saroo perlahan melupakan kampung halamannya?

Memang jika dibandingkan dengan Australia, daerah tempat tinggal Saroo sangatlah sederhana. Film ini menampilkan setting India di tahun 80-an, tepatnya di kota Khandwa. Daerah tempat Saroo lahir dan dibesarkan terlihat kumuh dan sangat terbelakang. Kebanyakan aktivitas mereka bertempat di pasar dan stasiun, tempat mereka mencari kerja. Rumah yang ditinggali Saroo juga sangat sederhana, tanpa ubin dan atap yang layak.

Saat memutuskan untuk mencari kampung halamannya, teman Saroo menyarankan untuk menggunakan Google Earth. Menariknya, proses pencarian Saroo dengan Google Earth tidak terlihat seperti film biasa. Interpretasi yang ditunjukkan di film ini sangat berbeda dari adegan searching pada umumnya. Biasanya, sang aktor ditunjukkan sedang memakai sebuah komputer, lalu kamera berganti ke layar komputer secara bergantian seperti adegan drama polisi kebanyakan.

Dalam film Lion, adegan saat pencarian ditampilkan berganti-ganti antara Saroo yang memandang laptop dan lokasi aktual dalam bayangan Saroo seolah dia ada di tengah-tengah lokasi tersebut. Walau pun sudah menggunakan Google Earth, kota asal yang diingat Saroo saat kecil tidak ada di peta. Ditambah lagi, perbedaan bahasa antara Bengali dan Hindi menyulitkannya bertanya pada orang sekitar semasa kecil.

Dengan mengandalkan memori masa kecil dan Google Earth, pada akhirnya Saroo dapat menemukan rumahnya dan bertemu dengan ibunya. Adegan mengharukan saat Saroo pulang ke kampung halamannya membanjirkan air mata para penonton, diselingi dengan tawa dan senyum saat melihat kebahagiaan yang terpancar dari keluarga kecil yang akhirnya dipertemukan kembali.

Overall, Lion merupakan film drama yang menarik dan sangat menghibur. Belajar dari kisah ini, kita dapat mencoba untuk lebih menghargai dan menyayangi keluarga kita. Saroo adalah salah satu bukti nyata bahwa teknologi dapat membantu kita di saat semuanya terasa mustahil. Dengan cerita yang simple dan mengharukan, Lion patut menjadi pertimbangan Anda saat mencari film untuk dilihat bersama keluarga di akhir pekan.

 

Penulis: Jesua Jovan

 

Baca juga:

9 Film Yang Masuk Nominasi Best Picture Academy Awards 2017

Selain La La Land, Ini Dia Film-film Peraih Nominasi Oscar 2017 Terbanyak

Leave a comment