Festival Sinema Australia Indonesia resmi dibuka pada hari Kamis malam (26/1). Acara FSAI tahun ini digelar pada tanggal 26 hingga 29 Januari 2017 dan diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia. Festival ini digelar untuk merayakan bakat dan keahlian industri film Indonesia dan Australia.
Dalam acara pembukaan tadi malam, film Lion terpilih sebagai film pembuka yang menjadi bintang utama dalam acara festival tahun ini. Lion menceritakan kisah hidup Saroo Brierley, warga Australia yang diadopsi dari India yang menggunakan Google Earth untuk menemukan kembali ibu kandungnya. Selain Lion, FSAI 2017 juga menampilkan film-film Australia peraih penghargaan seperti Girl Asleep, Looking For Grace, Spear, Satellite Boy, dan The Ravens. Tidak ketinggalan juga para sutradara Indonesia yang sudah diakui di panggung internasional dan merupakan alumni Australia, yaitu Kamila Andini, Mouly Surya dan Riri Riza akan menampilkan karya mereka seperti Following Diana, What They Don’t Talk About When They Talk About Love dan Sokola Rimba.
Festival ini juga akan menampilkan karya finalis Kompetisi Film Pendek FSAI yang baru diadakan pertama kali tahun ini. Dari hampir 300 film pendek, 6 finalis terpilih akan bersaing untuk memenangkan kesempatan datang ke Melbourne International Film Festival pada bulan Agustus mendatang. Acara pembukaan FSAI ini juga dihadiri tamu spesial seperti Mr. Paul Grigson, Duta Besar Australia untuk Indonesia dan Saroo Brierley, penulis buku “A Long Way Home” yang diadaptasi menjadi film Lion.
Penulis: Jesua Jovan