Review Film: Billy Lynn’s Long Halftime Walk: Eksperimen Gagal Sutradara Ang Lee?

Bulan November 2016 terasa lebih berwarna dengan hadirnya film Hollywood terbaru yang berjudul Billy Lynn’s Long Halftime Walk. Film bergenre drama perang ini menampilkan bintang-bintang Hollywood yang terdengar menjanjikan seperti Kristen Stewart, Vin Diesel, Garrett Hedlund, Joe Alwyn, dan Chris Tucker. Lebih menjanjikan lagi ketika melihat sosok penting di balik produksi filmnya. Dialah Ang Lee, sutradara beken yang telah sukses membesut film-film peraih Oscar seperti Crouching Tiger Hidden Dragon, Brokeback Mountain, dan juga Life of Pi.

Film Billy Lynn’s Long Halftime Walk mengikuti perjalanan kisah seorang tentara Amerika bernama Billy Lynn (Joe Alwyn) yang ditugaskan berperang ke Irak. Billy, tentara yang masih berusia 19 tahun ini mungkin tidak pernah menyangka dirinya dianggap sebagai pahlawan. Aksi Billy menyelamatkan Shroom (Vin Diesel) di medan perang kota Irak tak disangka dapat menyentuh hati masyarakat Amerika Serikat.

billy-lynns-1

Pulang kampung ke Amerika, Billy Lynn bersama regu tentaranya, Bravo sontak dielu-elukan masyarakat. Tiba-tiba saja mereka populer dan menjadi sorotan media hingga dilibatkan dalam sejumlah acara spesial. Salah satunya pertandingan football bergengsi di momen Thanksgiving yang menghadirkan grup vokal Destiny’s Child yang begitu populer di era tahun 2004 yang menjadi setting cerita di film ini.

Sepanjang film berlangsung, kita akan diajak untuk menyelami pergolakan batin seorang Billy Lynn yang mempertanyakan apakah gelar pahlawan layak ia sandang. Di sisi lain Billy merasa bersedih karena tidak berhasil menyelamatkan Shroom, sosok atasan yang ia jadikan panutan selama berada di kamp militer AS di Irak. Pergolakan batin dan mental yang dialami Billy menjadi ide cerita yang dikembangkan dalam film ini.

Jalan cerita pun semakin menarik dengan hadirnya dua wanita cantik dalam hidup Billy yaitu sang kakak, Kathryn (Kristen Stewart) dan Faison (Makenzie Leigh), gadis cantik pemandu sorak yang menjadi love interest Billy.

billy-lynns-7

 

Karya Ang Lee yang mengecewakan

Sosok Ang Lee begitu spesial di mata kita. Tak banyak orang Asia yang berhasil menggebrak perfilman Hollywood, apalagi hingga dua kali menyabet gelar sebagai sutradara peraih Oscar. Nah, dengan track record-nya yang begitu menjanjikan, wajar memang jika karya sutradara asal Taiwan ini selalu dinantikan.

Di tahun 2016, Lee kembali lewat karya terbarunya. Menyajikan film war-drama, Lee hadir lewat tangan dinginnya di film Billy Lynn’s Long Halftime Walk yang telah dirilis di bioskop Indonesia sejak 11 November 2016 lalu. Film yang diadaptasi dari novel karya Ben Fountain ini jelas menyematkan espektasi tinggi. Apalagi filmnya turut dibintangi oleh aktor dan aktris populer Hollywood yang makin membesarkan espektasi publik.

Usaha Lee sebenarnya patut diapresiasi mengingat banyak eksperimen yang ia terapkan di film karya terbarunya ini. Selain dari segi cerita, Ang Lee juga berusaha membuat eksperimen baru. Film Billy Lynn’s Long Halftime Walk mengusung teknologi gambar HD canggih yang teknologinya bisa dinikmati secara maksimal di bioskop-bioskop tertentu. Itulah sebabnya filmnya dipenuhi dengan adegan-adegan dialog yang di-shoot secara close up.

Sayangnya teknologi tersebut tidak bekerja maksimal. Majalah Time justru menilai teknologi yang diterapkan hanyalah sia-sia setelah melihat filmnya dipamerkan di New York Film Festival beberapa waktu lalu. Apalagi jika disaksikan di layar bioskop biasa, filmnya justru terasa annoying karena banyak menampilkan dialog secara close up.

billy-lynns-6

Film Billy Lynn’s Long Halftime Walk menerapkan alur maju-mundur yang tak biasa dengan plot yang tergantikan begitu cepat. Bahkan filmnya tak jarang menggelincirkan kita pada titik yang menjemukan. Alhasil esensi filmnya pun kurang terasa dan gagal membuat penonton tersentuh.

Meski begitu, film ini tetap menjadi tontonan apik yang terlahir dari tangan dingin Ang Lee. Kita akan dihibur dengan aksi kocak para pemain lewat banyolan-banyolan segarnya. Apalagi filmnya turut menampilkan kemunculan ikonik Destiny’s Child yang mengingatkan generasi 90’an di masa-masa kejayaan grup vokal asal Amerika tersebut.

Oops satu lagi, kemunculan Joe Alwyn, aktor pemeran Billy Lynn’s di film ini sungguh menyita perhatian. Tak hanya mampu memvisualisasikan karakter Billy dengan apik, Joe juga mampu menyihir kaum hawa dengan akting keren dan body kekar khas tentara. Wow!

Leave a comment