Mengenal Moxienotion, Distributor Film Jepang di Indonesia

Moxienotion merupakan salah satu dari sekian banyak distributor film di Indonesia. Berbeda dengan kebanyakan distributor film Indonesia yang biasanya hanya membawa film-film Hollywood, Moxienotion punya spesialisasi sendiri, yaitu konten Jepang. Mereka dikenal sebagai pembawa film-film Jepang di Indonesia.

BookMyShow Indonesia berkesempatan untuk berbincang dengan Founder sekaligus Managing Director Moxienotion, Nora Mediana.

 

Kenapa diberi nama Moxienotion?

Moxie itu berani! Jadi, ya itulah Moxienotion gerakan yang berani.

Moxienotion dikenal sebagai distributor konten Jepang, lalu kenapa film Jepang?

Kita ada kerja sama sama partner di Singapura, juga di Indonesia ini memang banyak follower-nya ya. Lihat aja di toko buku pasti banyak komik-komik Jepang dan orang Indonesia tuh suka sama komik-komik Jepang. Lalu, film Jepang itu banyak yang berbasis komik, dan belum ada yang melakukan di sini jadi kita lihat itu ada kesempatan.

Founder dan Managing Director Moxienotion Nora Mediana
Founder dan Managing Director Moxienotion Nora Mediana

Apa sih yang spesial dari komik dan film Jepang?

Komik dan film Jepang memang unik dan punya cara untuk bercerita sendiri. Terbukti banyak penggemarnya dari banyak komik-komik Jepang, seperti Doraemon, Naruto, One Piece. Pihak Jepang sendiri tahu bahwa dari komik-komik ini mereka bisa cross over, bisa “menjual” di banyak negara dan mereka membuat film-film live-action berdasarkan komik-komik itu and it works.

Nora memang suka film-film Jepang?

Film-film yang saya pilih, bukan film-film yang saya suka. Hahaha. Karena dalam berbisnis itu you have to follow the market. Tapi memang kebetulan ada beberapa film yang saya juga suka, tapi mostly memang khusus untuk pasar saja. Kalau mengikuti film-film yang saya suka mah nanti tidak jalan.

Bagaimana cara pilih film untuk dibawa ke bioskop-bioskop Indonesia?

Hmm, experience ya.. Jadi, biasanya karena sudah banyak mendistribusikan film, kurang lebih sudah tahu seleranya orang Indonesia seperti apa. Jadi, kita bisa tonton filmnya dulu, bisa baca skripnya saja, bisa lihat promo saja, itu sudah cukup untuk bisa mementukan film mana yang bakal dipilih.

Tidak semua orang Indonesia suka Jepang. Banyak juga yang suka film Korea, kenapa tidak membawa film Korea?

Film Korea sudah banyak yang masuk ke Indonesia. So far sih..belum ya (membawa film Korea ke Indonesia), karena film Korea sekarang sudah tidak sekuat zaman dulu. Jadi, kita memang sengaja pilih niche kita sendiri, kita berusaha untuk tidak mengikuti orang lain.

Jadi ingin bertahan di konten film Jepang?

Kita tidak bertahan di situ, tapi kita juga mencari opportunity di film Bahasa Inggris. Di film asing lainnya juga, tapi karena kita so far emang spesialisasinya film Jepang, jadi kita lebih fokus di situ.

Adakah rencana untuk mendistribusikan film-film independen Indonesia ke layar lebar?

Setahu saya, biasanya kalau film-film Indonesia itu produsernya langsung kerja sama dengan bioskopnya. Jadi, kayaknya rada-rada redundant ya kalau saya mau coba mendistribusikan film-film Indonesia. Menurut saya, banyak film independen Indonesia yang layak ditayangkan di layar lebar, tapi banyak juga yang tidak.

Kalau hasil buatan mahasiswa bagaimana?

Tergantung. Kalau punya potensi, boleh saja. Cuma, dari beberapa film yang sudah banyak tayang, kayaknya memang kurang perform ya. Jadi, we’re open to anything yang bisa diterima sama pasar.

Kriteria film yang disukai pasar Indonesia?

Selain film-film besar yang blockbuster, itu film-film kayak Warner, Sony, Disney, yang memang harus punya bintang film yang top. Biasanya film laga, thriller, dan horor itu lebih mudah dari film-film yang lain. Masyarakat Asia Tenggara suka film-film horor seperti itu.

Target audience Moxienotion?

Moviegoers sih ya. Mereka itu biasanya antara umur 18-38 tahun.

Poster film Assassination Class Graduation
Poster film Assassination Class Graduation

Film mana lagi yang akan dibawa Moxienotion dalam waktu dekat ini?

Selain Young and Fabulous yang rencananya akan tayang awal Juni 2016, dan Assassination Class Graduation di akhir April. Kita juga bakal bawa film lain lagi, tapi untuk saat ini belum bisa dipublikasikan.

Setiap mendistribusikan sebuah film, selalu mencapai gol atau tidak?

Tidak selalu. Kadang-kadang lebih dari yang kita ekspektasikan, kadang-kadang pas, kadang-kadang tidak seperti yang kita ekspektasikan.

Ada yang sampai ditarik dari bisokop juga?

Assassination Classroom yang pertama tidak begitu bagus performanya di bioskop.

Assassination Classroom yang pertama performanya kurang bagus, lalu kenapa sekarang ingin mendistribusikan sekuelnya?

Karena, biar selesai dan tidak menggantung. Tapi maksudnya, dengan yang kedua ini kita udah tahu pasarnya siapa dan bagaimana caranya. Memang yang pertama tuh kita mentargetkan pada para penggemar Jepang secara umum. Tapi kalau sekarang, kita ambil penggemar yang memang benar suka dengan komik Assassination Classroom. Kita juga kerja sama dengan toko buku seperti Gramedia dan Kinokuniya, juga Japanese foundation. Jadi, memang orang-orang yang benar tahu dan suka dengan komik tersebut.

Terkait revisi Daftar Negatif Investasi, Moxienotion melihat ini sebagai tantangan atau kesempatan?

It’s a good problem.

Karena, kalau misalnya memang ada company luar yang masuk sini dan berani offer film-film alternatif yang beda sama film-film yang biasa tayang di Indonesia. Dan untuk film-film yang cukup berbeda seperti itu memang agak susah. Kalau memang ada pemain yang bisa mengeksekusi sesuatu yang seperti itu, itu bagus karena penonton Indonesia bakal punya lebih banyak pilihan untuk nonton film. Jadi, tidak cuma action saja, tidak cuma film Bahasa inggris saja, tapi bisa nonton film bagus dari negara lain selain Amerika Serikat.

 

Penasaran kelanjutan Assassination Classroom? Simak trailer Assassination Classroom Graduation berikut ini:

Leave a comment