Review Film: The Meg, Pertarungan Menegangkan Dari Bawah Laut

Jonas Taylor (Jason Statham) bukan orang gila. Ia hanya membuat sebuah keputusan sulit dan tidak bisa dilupakan oleh Heller (Robert Taylor). Mengorbankan, demi menyelematkan teman-temannya yang lain adalah pilihan sulit Jonas saat itu.

Puluhan tahun kemudian trauma Jonas bertambah, ketika sebuah fasilitas bawah laut nan megah membutuhkan bantuannya. Ada tiga orang yang terkebak disana. Toshi (Masi Oka), The Wall (Ólafur Darri Ólafsson) dan mantan istrinya Lori (Jessica McNamee) yang terjebak di “kehidupan lain” bawah laut.

Sebuah kehidupan bawah laut yang selalu ingin digali lebih dalam oleh Zhang (Winston Chao), pemilik fasilitas megah tersebut.

Jonas mau tidak mau harus berhadpanu dengan sebuah hal sulit. Melupakan masa lalunya atau membantu mantan istrinya yang sedang terjebak di sebuah dasar laut. Sayangnya, ingatan Jonas akan peristiwa kelam beberapa tahun masih membekas.

Misi penyelamatan yang dilakukan Jonas bukan lagi sebatas teman-temannya. Namun, tentang mantan istrinya, dan seorang bocah menggemaskan yang tinggal bersama ibunya. Bisakah Jonas keluar dari trauma masa lalunya?

Sosok mengerikan apa yang sebenarnya tersimpan di bawah laut? Semuanya bisa kamu temukan di film The Meg yang akan tayang di bioskop pada tanggal 8 Agustus 2018.

Film Serba Ada

review-film-the-meg-pertarungan-menegangkan-dari-bawah-laut
Sumber: Warner Bross

 

Meskipun merupakan bagian dari ceritanya adalah action dan orror, namun film The Meg punya cerita menarik untuk ditonton. Aksi kejar-kejaran antara manusia dan sebuah mitos tentang ikan raksasa yang selama ini berdiam diri di dasar laut adalah salah satunya.

Namun, yang membuat film ini menjadi menarik adalah jalan cerita yang sederhana, diubah menjadi luar biasa. Mulai dari suasana tegang yang dibangun secara intens. Bahkan di jeda waktu, sang sutradara Jon Turteltaub, mampu membuat cerita menjadi “adem”.

Kemudian “dihantam” lagi dengan ketegangan-ketegangan yang seakan tidak pernah berakhir.  Kemudian, sesekali, para pemeran saling melempar “joke-joke” receh yang menggelikan dan kemudian dihempas lagi dengan aksi kejar-kejaran antara manusia dengan seekor hiu mengerikan.

Masih ada lagi, selipan drama yang tidak berlebihan terasa pas di film ini.  Cerita yang sederhana, dan bahkan masuk akal mengingat monster bernama Megalodon, ikan hiu purba yang hidup sekitar 20 hingga 1,2 juta tahun lalu dengan gigi yang besar, benar-benar ada di masa lalu.

Bahkan secara ilmu pengetahuan, cara untuk bertarung dengan Megalodon pun sebenarnya tergolong masuk akal. Jason Statham tidak perlu menjadi sosok yang superior untuk melawan binatang buas ini. Semuanya akan dibawa mengalir, hingga penonton merasa, pada suatu titik karakter yang diperankan oleh Jason Statham akan berakhir.

Akting Jason Statham terasa pas memerankan karakter Jonas. Sosoknya yang dikenal “slenge’an” dengan aksen British masih sangat kuat di film ini.

Hanya saja, Bingbing Li yang berperan sebagai Suyin dan menjadi salah satu karakter utama di film ini masih tampil agak canggung. Hasilnya, beberapa adegan yang sebenarnya dimaksimalkannya terasa tidak sempurna. Terlepas dari keseruan film ini, ada beberapa kekurangan yang sebenarnya tidak terlalu berpengaruh besar di dalam film.

Review The Meg tidak akan sempurna jika kamu belum menyaksikannya sendiri di bioskop.

Jadwal Bioskop The Meg

Film The Meg akan tayang di bioskop pada tanggal 8 Agustus. Bagi kamu yang sudah lama menantikan aksi Jason Statham dan ingin melihat film tentang pertempuran antara manusia dan hewan, The Meg adalah pilihan yang tepat.

Jangan lupa, pesan tiket bioskopnya di BookMyShow dengan klik gambar di bawah ini.

One thought on “Review Film: The Meg, Pertarungan Menegangkan Dari Bawah Laut

Comments are closed.