Review Film: The Girl in the Spider’s Web, Menepis Masa Lalu Lisbeth Salander

Akhir pekan ini, salah satu film Hollywood terbaru, The Girl in the Spider’s Web akan segera tayang di bioskop. Buat kamu yang penasaran dengan lanjuta cerita film The Girl With the Dragon Tatto, berikut kami ceritakan ulasan singkat atau review The Girl in the Spider’s Web

Ada alasan-alasan khusus kenapa Lisbeth Salander (Claire Foy) menjadi sosok yang bengal. Ia seperti tidak mau diatur, keras kepala dan juga menyukai tantangan. Ironisnya, Lisbeth masih punya hati nurani. Hal ini yang menuntun Lisbeth menjadi seorang peretas sekaligus jurnalis independet.

Hal ini yang menuntunnya kepada Frans Balder (Stephen Merchant) mantan anggota NSA yang punya satu teknologi baru dalam pengedalian rudal. Frans yang sedang paranoid merasa ada banyak orang yang mengincarnya.

Namun, ia tidak pernah tahu, siapa yang bisa ia percayai. Alasan ini yang membuatnya curhat kepada Lisbeth. Menurut Frans, Lisbeth adalah satu-satunya orang yang bisa ia percaya. Apalagi selama ini Lisbeth selama ini dikenal bekerja sendirian, tanpa kepentingan dan ambisi.

Sayangnya, pertemuan antara Frans dan Lisbeth memberikan petaka bagi keduanya. Mereka diincar oleh pebisnis gelap Swedia, kantor intelejen Amerika dan Swedia hingga kriminal-kriminal lainnya yang berebut teknologi.

Namun, dibalik itu semua ada satu nama besar yang mengendalikan semuanya ini. Nama besar yang membuat Lisbeth begitu rapuh. Nama yang membuatnya kembali menengok ke belakang. Mencari arti jati diri, cinta dan amarah dalam satu waktu.

Alur cerita

review-film-the-girl-in-the-spiders-web-menepis-masa-lalu-lisbeth-salander
Girl In The Spiders Web

Alur cerita film ini sebenarnya sangat menarik. Membawah Lisbeth Salander ke masa lalu. Ada pertentangan-pertentangan kecil yang dibangun diantara ketegangan di sepanjang film.

Namun, jadi terlihat datar ketika film ini hanya terfokus pada Lisbeth. Penonton bahkan sudah bisa menebak akhir dari film ini ketika sudah berada di pertengahan. Ada hal lain yang sebenarnya bisa dimaksimalkan, karakter Camilia (Sylvia Hoeks) yang bisa menjadi “pemuas” dahaga penonton.

Sayangnya, karakter misterius ini terlalu cepat untuk diumbar. Bahkan di bagian awal film, beberapa penonton yang fokus pada ceritanya sudah bisa mengerti sebuah pertemuan yang melibatkan Mikael Blomkvist dan kepala polisi Swedia di sebuah bar.

Namun, jika kamu adalah penggemar film misteri yang mencoba bertanya-tanya tentang sebuah misteri yang terungkap, The Girl in the Spider’s Web mampu memberikan jawabann atas misteri-misteri yang disajikan di sepanjang film.

Kebengalan Lisbeth Salander

review-film-the-girl-in-the-spiders-web-menepis-masa-lalu-lisbeth-salander

Sesuai dengan penggunaan kata “The Girl”, Lisbeth selalu menjadi tumpuan utama dari cerita film ini. Claire Foy bermain cukup baik di film The Girl in the Spider’s Web menggantikan Rooney Mara di film The Girl with the Dragon Tattoo.

Karakternya memang tidak seperti Rooney Mara, namun ekspresi kebengalan dari Claire Foy mampu ditampilkan dengan baik. Hampir semua cerita berpusat pada karakter Lisbeth. Mulai dari bagaimana ia menjadi incaran banyak orang, hingga bagaimana Lisbeth memanfaat teknologi untuk berperang dengan orang-orang yang ingin diselidiknya.

Namun, hal ini justru tidak diimbangi dengan lawan mainnya. Karakter Mikael Blomkvist (Sverrir Gudnason) yang tampil baik di film pertama berkebalikan dengan film keduanya. Mikael di film The Girl in the Spider’s Web cenderung datar, tanpa ekspresi. Lisbeth seperti kehilangan tandemnya di film ini.

Padahal jika kedua karakter ini dipadukan, The Girl in the Spider’s Web berpotensi menampilkan cerita yang penuh twist menarik.Benar, ada beberapa twist di film ini. Namun, terlihat setengah-setengah, padahal sangat berpotensi mengejutkan dan akan sulit ditebak oleh penonton hingga akhir. Karakter Ed Needham (Lakeith Stanfield) misalnya.

Ia berpeluang mengejutkan hingga akhir film, ketimbang dibocorkan di sepertiga akhir film. Camilia Salander yang diharapkan membuat cerita film jadi lebih pecah, justru tampil tanggung dan tidak sepenuhnya menylitkan Lisbeth dalam mengakhiri kasusnya.

Jadwal Tayang

Ingin punya review The Girl in the Spider’s Web versi kamu sendiri? Jangan lupa, film ini direncanakan akan tayang di biioskop pada tanggal 16 November 2018 di seluruh bioskop CGV Cinemas, Cinemaxx dan XXI. Kamu bisa pesan tiket bioskopnya di situs atau aplikasi BookMyShow yang tersedia gratis bagi pengguna Android dan iOS.