Review Film: Kolaborasi Ciamik M. Night Shyamalan dan James McAvoy di Film Split

Tahun ini M. Night Shyamalan kembali dengan karya film terbarunya berjudul Split. Angin segar setelah kegagalannya dalam beberapa film setelah The Sixth Sense (1999) dan Signs (2002), bahkan sampai menyabet gelar sebagai Worst Director untuk film The Last Airbender di ajang Razzie Awards 2011. Kali ini sutradara berdarah India tersebut comeback dengan sajian karya yang berbeda, mencoba menemukan lagi ritme cerita yang khas dengan plot twist yang membuat penonton menganga.

Split mengisahkan seorang laki-laki berkepala plontos (James McAvoy) yang memiliki 23 kepribadian. Di awal film Shyamalan langsung membuat kita bingung dengan adegan penculikan tiga orang gadis remaja (Casey, Claire, Marcia) yang dibawa ke kamar di sebuah basement. Penculik tersebut diketahui bernama Dennis dengan ciri khas mengenakan kacamata dan terobsesi dengan kebersihan.

Cerita berlanjut pada rangkaian flashback dimana McAvoy mengunjungi seorang psikolog tua bernama Dr. Fletcher (Betty Buckley). Penonton lalu diberikan informasi tentang kelainan yang diderita oleh tokoh yang diperankan McAvoy dan tentang potensi luar biasa yang dimilikinya melalui tokoh Dr. Fletcher. Adegan lalu kembali ke basement dimana Casey mencoba untuk mencari jalan keluar bersama dua temannya.

Perubahan karakter McAvoy pun mulai terjadi, Dennis yang semula adalah laki-laki dewasa dalam sekejap berubah menjadi Patricia, wanita dengan ciri khas selendang wool melingkari bahunya. Lalu seketika berubah 180 derajat menjadi seorang bocah laki-laki bernama Hedwig. Pertanyaan demi pertanyaan silih berganti muncul di kepala kita untuk mencoba memahami apa yang sebenarnya dicari oleh tokoh-tokoh yang diperankan oleh McAvoy di film ini.


James McAvoy menantang dirinya

Selama 120 menit kita tidak akan lepas menonton penampilan mengejutkan dari James McAvoy di film ini. Mungkin aktor yang memerankan karakter berkepribadian ganda sudah pernah kita lihat seperti Natalie Portman dalam film Black Swan (2010), namun McAvoy kali ini tampil menantang dirinya sendiri dengan memerankan banyak kepribadian secara intens. Didukung oleh plot campur-aduk yang kadang horor, seketika menjadi psychological thriller, dan dibumbui juga dengan drama, James McAvoy dapat meyakinkan kita kalau ia memiliki kemampuan akting tingkat tinggi.

Masalah yang dihadapi film ini adalah pada kesulitan pemahaman alur cerita apabila penonton tidak benar-benar memerhatikan filmnya dari awal, terlebih pada pengenalan karakter yang cepat berubah. Shyamalan yang juga menulis screenplay-nya memang menyatakan kalau cerita ini menarik untuknya, di satu sisi juga problematik ketika ingin menjualnya ke penonton. Masalah berikutnya adalah pada akting para pemain lain yang seperti tertutupi oleh kehadiran James McAvoy.

Di luar kekurangan tersebut, Split berhasil meyakinkan penonton bahwa M. Night Shyamalan masih bisa konsisten untuk membuat film dengan tema yang unik dan alur penceritaan yang dipenuhi kejutan. Peran James McAvoy sangat membantu di film ini sehingga kita dapat menyaksikan film yang unexpectable. Film yang cocok untuk kamu yang senang dengan misteri dan juga pengalaman menonton yang menegangkan.

Penasaran? Film Split tayang di bioskop mulai 15 Februari 2017. Tiketnya sudah bisa dipesan di sini.

 

 

 

Penulis: Razny Mahardhika

 

 

Baca juga:

Daftar Film Hollywood Tayang Februari 2017

5 Karakter Film Terkenal Yang Pernah Diperankan James McAvoy