Review Film: Shaun the Sheep Movie Farmageddon, Misi Penyelamatan Alien yang Jenaka

Setelah sukses dengan film Shaun the Sheep: The Movie (2015), yang berhasil masuk nominasi Oscar pada tahun 2015. Serial TV dari Britania ini kembali diangkat ke layar lebar dengan tajuk A Shaun the Sheep Movie: Farmageddon. Film ini hadir sebagai stand alone sequel dari film pendahulunya. Jadi bagi kamu yang belum sempat untuk menonton film pertama dari adaptasi serial TV favorit ini, jangan khawatir.

A Shaun the Sheep Movie: Farmageddon ini sendiri merupakan debut film dari sutradara Will Becher dan Richard Phelan. Dengan gaya animasi stop motion clay yang khas. Film ini turut menambahkan unsur science fiction pada jalan ceritanya.

Film diawali dengan pertemuan Shaun dengan alien menggemaskan bernama Lu-La yang terdampar di bumi. Selain menggemaskan, Lu-la juga memiliki berbagai kekuatan super seperti telekinesis, teleportasi, hingga kloning suara. Shaun bersama kawanannya pun berusaha untuk mengembalikan Lu-la ke planet asalnya sebelum sekelompok penjerat alien bergaya ‘Men in Black’ menangkapnya. Berhasilkah Shaun, Bitzer si anjing, beserta kawanan domba lainnya menyelesaikan misi penyelamatan tersebut? 

Review Film Shaun the Sheep Movie Farmageddon, Misi Penyelamatan Alien yang Jenaka

Hal yang patut diapresiasi dari jagat Shaun the Sheep ciptaan animator Nick Park ini adalah bagaimana ia berhasil menggabungkan silent comedy klasik dengan animasi stop motion clay yang begitu detail. Kombinasi tersebut kembali berhasil dibawakan pada film Shaun the Sheep Movie: Farmageddon, di mana penonton akan terhibur dengan aksi komikal para tokoh film yang berdurasi 87 menit tanpa melibatkan dialog sama sekali. 

Soal animasi, film ini tidak perlu diragukan lagi. Penonton akan dimanjakan dengan detail animasi stop motion clay yang khas oleh Aardman Animations; studio animasi yang juga memproduksi film animated stop motion tersukses dalam sejarah, yaitu Chicken Run (2002). 

Premis dari cerita film ini cukup sederhana dan sering ditemukan pada film-film sci-fi keluarga sebelumnya; adanya sosok alien terdampar di bumi, pemeran utama sebagai penyelamat, dan sosok ‘jahat’ yang berusaha menangkap alien tersebut. 

Namun, premis cerita tersebut memang bukan menjadi daya tarik utama dari film, melainkan penokohan yang digambarkan oleh masing-masing karakter. Penokohan tersebut begitu detail, hingga tiap tokoh pada film memiliki kontribusi tersendiri dalam mengundang gelak tawa penonton.

Hadirkan Referensi Film-Film Alien Populer 

Unsur komikal pada film juga tidak hanya dipenuhi oleh komedi slapstick yang lebih mudah diterima anak-anak. Banyak juga unsur-unsur komedi yang justru akan mengocok perut penonton dewasa. Tidak hanya itu, banyak detail-detail simbol yang melibatkan referensi film-film sci fi populer lainnya, mulai dari 2001: A Space Odyssey (1968), E.T the Extra Terrestrial (1982), hingga Arrival (2016). 

Shaun the Sheep Movie: Farmageddon telah berhasil tampil sebagai sebuah stand alone sequel, bahkan dapat berdiri sendiri tanpa bayangan dari serial TV asalnya. Bagi penonton yang bahkan belum pernah menonton serial TV Shaun the Sheep, anda akan tetap terhibur dengan berbagai aksi kocak Shaun bersama kawan-kawan.

Film ini merupakan pilihan yang pas bagi kamu yang ingin mencari hiburan bersama keluarga maupun teman-teman. Jangan lupa juga perhatikan dengan baik detail-detail animasi yang ada pada filmnya.  Shaun the Sheep Movie: Farmageddon sedang tayang di bioskop XXI. 

Penulis: Fahra Affifa