Review Film: Overlord, Aksi Dramastis Perjuangan Amerika Melawan Nazi

Pada saat perang dunia ke II, Jerman yang saat itu dikomandoi oleh Adolf Hitler tidak hanya melibatkan perang antar senjata. Namun, perang antara ilmu pengetahuan pun disajkan.

Sebuah ekspreimen gila kerap dilakukan oleh penguasa Jerman saat itu pada manusia. Cerita ini akan BookMyShow sajikan melalui review Overlord, film Hollywood terbaru yang tayang di bioskop Indonesia pada bulan November 2018.

Penasaran seperti apa ceritanya? Ikuti petualangan Boyce (Jovan Adepo) bersama rekan-rekannya yang sedang berusaha memasuki garis pertahanan Jerman berikut ini.

Hidup di dalam tekanan selalu dirasakan oleh Chloe (Mathilde Ollivier). Gadis muda yang tinggal di perbatasan Perancis, namun tanah dan rumah mereka dikuasai oleh Jerman yang dipimpin oleh Wafner (Pilou Asbæk).

Ayah dan Ibu Chloe disekap di sebuah menara komunikasi milik Jerman. Bibinya mengalami perubahan yang mengerikan setelah dipulangkan kembali oleh tentara Jerman dari masa penyekapan.

Chole kini hanya tinggal dengan adiknya Paul. Meskipun begitu, Chloe masih merasa terintimidasi oleh kehadiran pasukan Jerman di daerahnya. Bahkan, kerap kali ia mendapatkan intimadasi langsung dari Warner.

Namun, keadaan berubah ketika pasukan Amerika yang masih selamat bertemu dengan Chloe. Mereka adalah Ford (Wyatt Russell), Tibbet (John Magaro) Boyce dan Chase (Iain De Caestecker) yang selamat dari serangan udara pasukan Jerman.

Tujuan empat orang militer Amerika ini sebenarnya sangat sederhana. Menghancurkan radio komunikasi milik Jerman. Namun, berbagai konflik muncul. Apalagi, Boyce sangat memegang idealisme yang kuat.

Sisi manusiawinya untuk menolong yang lemah selalu muncul, bahkan di saat perang sekalipun. Dari sinilah kekacauan dimulai. Empat tentara Amerika ini menemukan banyak hal lain yang belum pernah mereka lihat.

Sebuah kengerian di laboratorium rahasia yang mengubah manusia menjadi sosok mengerikan. Ada hal yang lebih mengerikan dari sekadar perang, yaitu manusia-manusia gila yang diciptakan oleh Jerman.

Aksi dibalut Konflik Dramastis

review-film-overlord-aksi-dramastis-perjuangan-amerika-melawan-nazi
Sumber: Paramount

Pada awal film, Overlord yang digarap sutradara Julius Avery berhasil sebenarnya behasil mengisahkan cerita-cerita yang menarik. Menggambarkan bagaimana kesulitan Amerika menembus pasukan Amerika dan Sekutunya yang kesulitan menembus garis pertahanan Jerman.

Ditambah lagi, di awal film masing-masing karakter utama sudah diceritakan latar belakangnya. Boyce yang sangat manusiawi, Ford, seorang Kopral yang ingin membayar dosa-dosanya di perang sebelumnya, Tibbet seorang penembak jitu yang riwil, dan Chase, seorang fotografer perang yang tidak bisa lepas dari kameranya.

Semuanya diceritakan cepat, namun sangat jelas. Bahkan pertemuan Boyce dan Chloe hingga pertemuannya dengan pasukan Jerman yang rese membuat film ini sangat asyik untuk diikuti. Namun, puncak aksi akan terjadi di pertengahan film. Overlord menawarkan konflik yang bercampur aduk.

Bagaimana Boyce yang memiliki hati nurani yang kuat harus menyelamatkan apa saja yang ia bisa. Termasuk keperawanan Chloe yang akan dirampas oleh pimpinan pasukan Nazi. Konflik bertambah tentang bagaimana Boyce yang kemudian bisa menyusup ke komplek menara, namun justru menemukan hal-hal baru termasuk makhluk mengerikan yang sedang menjadi ujicoba dokter-dokter Jerman.

Dari sinilah ketegangan demi ketegangan dibangun. Misalnya, pertanyaan-pertanyaan tentang serum yang diciptakan Jerman, pertumpahan darah antara pasukan Jerman dan Amerika hingga misi menghancurkan menara komunikasi milk Jerman. Ditambah lagi, Chloe sedang galau karena adiknya diculik oleh pasukan Jerman.

Kisah ini kemudian terasa campur aduk. Ini yang menjadikan potongan-potongan film ini jadi terasa terburu-buru untuk disajikan. Film ini memiliki kekurangan yang sebenarnya bisa ditutupi dengan karakter-karakter pemerannya. Terutama dari sosok empat tentara Amerika yang sedang berjuang menghancurkan menara komunikasi milik Jerman.

Jika ini digali lebih dalam, Overlord sebenarnya bisa menjadi salah satu film aksi yang memang benar-benar menegangkan.  Namun, sedikit unsur drama yang ditampilkan di film seakan memberikan sudut pandang baru bagi penonton. Lihat saja karakter Boyce yang sebenarnya mengesalkan.

Makhluk Aneh

review-film-overlord-aksi-dramastis-perjuangan-amerika-melawan-nazi
Sumber: IMDB

Bumbu yang menarik dari film ini adalah gambaran sosok makhluk aneh yang disajikan di dalam film ini. Banyak yang mengira bahwa ini adalah zombie. Namun, makhluk aneh ini tidak sepenuhnya zombie. Makhluk aneh ini merupakan hasil rekayasa genetika seorang dokter Jerman.

Ia mampu mengubah manusia biasa menjadi sosok yang paling mengerikan. Tujuannya sederhana, agar pasukan Jerman di bawah komando Hitler tetap abadi. Bahkan, makhluk aneh di film Overlord ini digambarkan sebagai sosok yang sangat kuat jika sudah diubah dengan tepat. Gerakannya memang terlihat seperti zombie, namun makhluk aneh ini berada dalam keadaan sadar dan mampu mengenali diri mereka sendiri.

Satu hal yang menarik dari makhluk aneh ini adalah dua karakter yaitu antagonis dan protagonis yang kemudian saling bertarung setelah mendapatkan kekuatan untuk menjadi makhluk aneh.

Ingin melihat aksi dan makhluk aneh dan menyiapkan review Overlord versi kamu sendiri? Film ini sedang tayang di bioskop pada tanggal 7 November 2018 di seluruh bioskop Indonesia. Kamu bisa pesan tiket bioskopnya di situs atau aplikasi BookMyShow sekarang juga.

2 thoughts on “Review Film: Overlord, Aksi Dramastis Perjuangan Amerika Melawan Nazi

Comments are closed.