Review Film: Milea Suara Dari Dilan, Jeritan Rindu Sosok Dilan

Di bulan Februari ada film Milea Suara Dari Dilan yang akan menemanimu. Bagi kamu yang sudah menyaksikan film Dilan 1990 dan Dilan 1991 rasanya wajib banget menonton film ini. Segala pertanyaan di kedua film itu akan terjawab di sini. Simak review filmnya dari BookMyShow. 

Film Milea Suara Dari Dilan mengisahkan Dilan mendapatkan undangan reuni akbar. Dilan mencoba menceritakan kisahnya bersama Milea semasa SMA. Tidak ada kisah yang lebih Indah dari kisah cinta di SMA, sama halnya dengan kisah cinta Dilan dan Milea.

Dari yang awalnya benci hingga saling mencintai. Dari yang awalnya manis hingga menjadi rumit.  Dilan pun mulai menuturkan kisah cintanya bersama Milea dari pandangannya. Mulai dari kali pertama mereka bertemu, menjalin kasih, hingga berjuang untuk bertahan.

Masa yang tidak selalu indah, namun terus membekas dibenaknya. Ini adalah cara Dilan mengingat Milea. Ini adalah cara Dilan mengingat sebuah cinta yang ia pikir akan bertahan selamanya. 

Milea Suara Dari Dilan, Jeritan Rindu Sosok Dilan 

Film Milea Suara Dari Dilan merupakan film penting dari trilogi Dilan. Di sini kita melihat kisah cinta Milea dan Dilan dari sudut pandang Dilan. Jika film kedua dan pertama Milea yang menceritakan sosok panglima tempur Dilan, di sini saatnya Dilan mengungkapkan apa yang dia rasakan. 

Penonton pun diberikan flashback, momen-momen manis antara Dilan dan Milea. Mulai dari Dilan yang datang ke rumah Milea sebagai utusan kantin sekolah, menelepon di telepon umum dan berkata “Jangan rindu, berat” hingga konflik mereka saat Milea ingin Dilan tidak ikut geng motor. 

Dilan pun bercerita tentang pergolakan batinnya. Di mana dia harus harus memilih Milea atau sahabat-sahabatnya di geng motor. Dalam film ini kita melihat sisi rapuh dari sosok Dilan, ada momen dirinya yang benar-benar hancur dan sedang butuh Milea, namun Milea selalu menghindar karena marah Dilan masih dengan teman-teman geng motornya.

Saat Dilan dan Milea putus menjadi momen paling berat bagi Dilan. Begitupun Milea, masing-masing dari mereka masih memendam rindu namun terasa sulit untuk diucapkan. Hingga akhirnya Dilan mundur dan menghilang. Semua lubang kosong dari film Dilan 1990 dan Dilan 1991 terisi di film ini. 

Perjuangan Dilan untuk melupakan Milea masih terasa berat walau dirinya sudah berkuliah di Yogyakarta. Kepergian ayah semakin menjadi-jadi, Dilan selalu teringat sosok Milea, walaupun dia jauh di sana. Semua memori seakan memanggilnya. Film ini sungguh jeritan rindu Dilan kepada Milea.  

Baca juga: Kumpulan Quotes Film Milea Suara Dari Dilan Yang Menyayat Hati

Quotes yang Mengena di Hati dan Momen Bertelepon 

Beberapa quotes dari Dilan langsung mengena di hati, semuanya.  Bagaimana bisa karakter Dilan begitu menempel di pikiran Milea dan penonton. Terima kasih Pidi Baiq karena berhasil merajut cerita yang begitu bagus. 

Iqbaal Ramadhan sendiri bermain begitu apik, dirinya semakin matang. Penonton bisa melihat hancurnya hanya dari sorotan matanya dan acuhnya saat menjawab telepon dari Milea usai berpisah. Milea yang diperankan Vanesha Prescilla pun semakin matang. 

Film Milea Suara Dari Dilan

Adegan paling mengoyak perasaan tentu saat mereka bertelepon. Jika kita lihat di film pertama, penuh lontaran gombalan yang menggemaskan. Film kedua konflik muncul, mereka canggung dan emosi. Nah di film ini masing-masing mencoba mengungkapkan perasaan rindu tapi sulit karena kini hanya sebatas mantan. “Benar kata kamu ya, Rindu itu berat” ucap Milea. 

Film Milea Suara Dari Dilan ceritakan kisah cinta mereka dari sudut pandang Dilan. Semua lubang kosong dari film sebelumnya kini terisi penuh di film ini. Penonton diajak merasakan sesaknya menjadi Dilan dan mendengarkan jeritan rindu Dilan. Sebuah kisah penutup  yang pedih sekaligus indah. 

Film Milea Suara Dari Dilan tayang di bioskop mulai 13 Februari 2020. Kamu sudah bisa pesan tiketnya di situs dan aplikasi BookMyShow. 

Baca juga: 9 Film Indonesia Terbaru Tayang Februari 2020