Review Film: Knives Out, Tepuk Tangan bagi Cerita Misteri Paket Komplit

Sebenarnya gini. Film ini cuma pengen dikomen dengan “bagus banget gilak!” Namun, itu tidak akan pernah terjadi. Jadi ya sudahlah. Mari kita mulai saja seperti apa ulasan atau review  Knive Out, satu film terbaru yang akan tayang pada bulan November 2019 ini dan tentu saja  bertabur bintang.

Dentingan piano dengan nada yang entahlah dimainkan Benoit Blanc (Daniel Craig) sebagai sebuah ‘pertanda’. Sementara itu di sisi yang bersebrangan satu per satu keluarga Thrombey bercerita tentang mendiang Ayahnya (Harlan Thrombey).

Mulai dari Linda  (Jamie Lee Curtis). Walt (Michael Shannon), Joni (Toni Colllete). Semuanya bercerita dengan semangat yang mengisahkan ‘semuanya baik-baik’ saja. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Harlan Thrombey meninggal dengan cara yang emngerikan?

Kenapa sampai ada Benoit Blac, detektif swasta yang tersohor datang dan mendengarkan cerita dari anak-anak yang ditinggalkan Harlan? Bagaimana nasib Marta Cabrera (Ana de Armas), perawat harian yang selalu menjaga Harlan, bahkan hingga akhir usianya. Lalu, bagaimana dengan Chris Evans? Peran apa yang ia mainkan? Hanya sebagai cucu dari keluarga Thombrey, yaitu Ransom Drysdale.

Banyak karakter, banyak bintang pemerna papan atas yang tampil di film ini. Sebuah film misteri dengan paket komplit. Kenapa? Berikut alasannya.

Memenuhi Syarat Film Bergenre Misteri

review-film-knives-out-tepuk-tangan-bagi-cerita-misteri-paket-komplit

Ada nama Rian Johnson yang duduk di kursi sutradara. Ia adalah orang dibalik kendali film Looper yang penuh twist itu. Untuk sebuah film misteri, apakah Rian mencoba mengambil formula yang sama? Benar saja. Ia menggunakan beberapa bagian itu. Namun, tetap saja, sebagai sebuah film bergenre komedi dan kriminal, unsur misteri tidak bisa dilepaskan dari film ini. Ah, tentu saja, Rian adalah penulis maskah untuk film ini

Jadinya, tak tanggung-tanggung. Sebuah film misteri yang dikemas dengan komedi dan kriminal jadi satu bagian cerita yang komplit. Beberapa film misteri cenderung hanya berfokus memecahkan masalah teka-teki dan kemudian plot twist yang diharapkan membuat kejutan untuk penonton.

Nope. Film Knives Out tidak bekerja dengan cara seperti itu. Knives Out seperti sudah dirancang menyudahi klimaks penonton di bagian pertengahan. Semuanya berharap akan selesai. Penonton akan merasa, “Lah ini usdah ketahuan”. Tunggu saja, penonton akan dibiarkan sejenak menikmati momen itu, dan kemudian menggilas dengan fokus cerita yang lebih dalam.

Kamu yang menonton akan tetap dibuat penasaran, karena penyelesaikan kasus ini ternyata tak pernah selesai. Tak perlu banyak twist seperti kebanyakan film misteri, namun potongan misteri-misteri yang dipecahkan yang dibahas dengan  cara paling sederhana.  Penonton tak perlu dipaksa untuk mengernyitkan dahi atau kemudian bertanya kepada teman yang duduk di sebelahnya, “ini gimana sih?”

Seperti yang diungkapkan oleh Benoit Blanc (Daniel Craig) ketika menyelidiki kasus kematian Harlan. Ada lubang di bagian tengah yang belum terjawab. Lubang yang seperti donat dna kenapa membuat ada lubang tersebut. Sebuah lubang ception yang diceritakan dengan kocak.

Benar, untuk pertama kali rasanya, Daniel Craig mampu memerankan gaya komedi yang akan membuat kamu tertawa sepanjang film. Benar, ketika Daniel Craig lebih banyak bergoyang dengan fim-film action dan thriller, untuk kali ini ia tampil sangat-sangat sempurna untuk perannya.

Komedi,  Chris Evans dan Daniel Craig

review-film-knives-out-tepuk-tangan-bagi-cerita-misteri-paket-komplit

Paket komplit yang ditawarkan film ini juga akan terasa ketika sentakan komedi sudah dimulai dari awl film. Keluarga Thrombey yang eksentrik. Tinggal di sebuah tempat yang jauh dari keramaian. Rumah bak kastil tempat menginap para vampir. Entah kenapa pada bagian ini sudah mulai terasa lucu.

Hingga akhirnya keluarga Thrombey memang benar-benar lucu. Hampir semua pemeran di film ini tampil lucu dengan gayanya yang masing-masing. Mulai dari generasi Baby -boomers, Milenial hingga Gen Z.  Namun, apa yang menyuri perhatian adalah bagaimana Chris Evans dan Daniel Craig. Kita ceritakan sedikit satu per satu.

Chris Evans untuk pertama kalinya saudara-saudara! Keluarga dari bayang-bayangnya sebagai seorang superhero di film yang itu. Sebagai seorang cucu dari Harlan, Chris Evans diceritakan tak kalah kontroversial dengan anggota keluarga. Bagian-bagian ini dikemas dalam bentuk komedi yang tanpa basa-basi. Ia memernakan karakter seseorang yang benar-benar brengsek. Literally brengsek. Ah, sudahlah, kalian saja yang nonton bagaimana ke-brengsekan. 

Daniel Craig? Ah, kamu sudah sisipkan tadi sedikit. Sekarang, ciri-ciri seorang detektif yang canggung penuh teka-tekai di kepalanya ketika menyelesaikan kasus, sembrono dan penuh dengan teori-teori tak masuk akal di pikiran orang awal. Iya. Daniel Craig sejenius itu memerankan perannya.

Belum lagi, tambahan seorang detektif yang tampak mulai menggendut juga berhasil dipaparkan secara visual. Aksen Perancisnya pun cukup membantu bahwa ia adalah seorang detektif yang selalu benar ketika menyelesaikan kasus apa pun.

Sisanya, nama-nama besar seperti Toni Colllete, Michael Shannon, Jamie Lee Curtis hingga Ana de Armas adalah nama-nama besar yang terlibat di dalam film ini. Logikanya, cukup sulit untuk menggabungkan nama-nama besar ini di dalam satu film. Namun, inilah bagian terbaiknya. Naskah yang ditulis Rian Johnson emmbuat semuanya masuk akal, namun tetap santai.

Setiap pemeran memainkan karakter yang pas sesuai dengan porsinya. Nikmati saja. Sambil rebahan dan malas-malasan pun tetap asik menikmati penampilan para karakter di film ini.

Klimaks

review-film-knives-out-tepuk-tangan-bagi-cerita-misteri-paket-komplit

Siapa sih yang tidak menyukai bagian klimaks. Manusia mana pun, pasti akan menyukai ini. Klimaks film yang sebenarnya akan diprediksi di bagian pertengahan dan membuat sisanya menjadi garing, tidak terbukti sama sekali. Klimaks di seperempat bagian akhir film pun hanya permainan yang lagi membuat kamu akan mengikuti kisah misteri ini dengan santai.

Poin pentingnya, ketika pisau yang coba untuk ditanpacapkan dan diharapkan menjadi klimaks pun tidak terjadi. Sudahlah. Ini film bagus. Hingga tulisan ini diterbitkan, Rotten Tomatoes sudah memberikan angka 90% untuk film ini.

Sisanya, kamu yang ulas sendiri film ini. Seperti apa review Knive Out versi kamu?