Review Film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw, Segar, Penuh Aksi

Sudah pasti ditunggu-tunggu. Kalau sudah Dwayne Johnson dan terkait dengan waralaba Fast & Furious, pastinya sudah ditunggu. Berikut ulasan atau review Hobbs and Shaw, dua jagoan yang saling bertolak belakang harus menghadapi ” Black Superman”, Brixton di film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw.

Urusan keluarga. Hal ini yang benar-benar memusingkan Deckard Shaw (Jason Statham). Ibunya (Helen Miren) dipenjara karena kasus penipuan. Sementara itu, adiknya (Hattie Shaw) Vanessa Kirby yang bekerja untuk MI-6 sudah tak percaya lagi pada Shaw.

Keluarga yang begitu berantakan membuat Shaw punya tanggung jawab besar. Apalagi, sang adik Hattie sedang terlibat masalah. Ia harus berurusan dengan Brixton, seseorang yang menganggap dirinya sebagai “Black Superman”.

Brixton ingin menjadi perwakilan kehidupan manusia yang berevolusi menggunakan zat-zat biologis dan teknologi. Shaw tidak akan bisa menang melawan Brixton yang mengincar adiknya. Bantuan dari Amerika datang, namanya adalah Luke Hobbs.

Si botak besar dan ahli perusak. Ia adalah anggota DSS, satuan khusus yang bertugas menangani kejahatan-kejahatan yang selama ini tak tereksplorasi. Dari dahulu, dahulu kala, Luke Hobbs dan Deckard Shaw tidak pernah bisa akur.

Gaya Deckard Shaw yang angun, arogan khas Inggris selalu jadi pilihan ketika ia bertugas atau melaksana misi. Ia lebih tenang dan kalem jika sudah berurusan dengan penjahat. Sementara itu, Luke Hobbs dianggap ceroboh dan lebih menyukai gaya perusak. Apa pun yang ada di sekitarnya pasti bisa rusak parah, bahkan bisa lebih mengerikan. Oh, Hobbs tidak peduli, khas gaya koboi Amerika.

Ibarantya Shaw adalah orang yang mengalirkan alunan musik ala Mozart, sementara itu Hobbs adalah musik metal ketika memerangi kejahatan. Kini, keduanya harus disatukan demi menemukan Hattie. Seorang agen rahasia yang sudah dituduh mencuri virus biologis yang sedang diincar Brixton. Bisakah Hobbs dan Shaw bersatu menangani masalah ini?

Penuh Aksi Gila

(from left) Hattie Shaw (Vanessa Kirby) and Deckard Shaw (Jason Statham) in Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw, directed by David Leitch.

David Leitch dikenal sebagai sutradara untuk film-film seperti John Wick pertama, Deadpool, hingga Atomic Blonde sebelum menggarap film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw. Tiga film pertama jelas film action, bahkan hadir dengan action yang benar-benar bagus.

Hal yang sama juga dihadirkan di film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw. Hampir tiga per empat dari film ini penuh dengan adegan-adegan action yang berkualitas. Semuanya tercermin dengan karakter Hobbs yang diperankan Dwayne Johnson dan Shaw yang diperankan oleh Jason Statham.

Tak hanya itu, karakter Brixton (Idris Elba) dan Hattie (Vanessa Kirby) pun begitu apik memainkan setiap laga aksi di dalam film ini. Memang tak sebrutal John Wick atau Atomic Blonde, namun pengaruh David Leitch untuk mengubah ciri khas Fast & Furious yang begitu identik dengan balap-balapan dan drama menjadi film action penguh kegilaan tersaji di film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw. 

Setidaknya film ini tidak memakai formula yang terlalu sama dengan semua film waralaba Fast & Furious. Pun, dari karakternya. Menempatkan Dwayne Johnson dan Jason Statham sudah bisa dibilang adalah pilihan yang tepat.

Chemistry mereka begitu kuat di film ini. Tepat rasanya jika rumah produksi film ini mulai berpikiran untuk menggarap Spin-off Fast & Furious ketika keduanya sudah dipertemukan di film Furious 7.

Satu lagi, jika beberapa film Fast & Furious terlalu ‘serius’, maka Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw tampil dengan komedi yang benar-benar segar. Saling ejek antara Hobbs dan Shaw hampir terjadi di sepanjang film. Terlihat nyaris sempurna, sebelum akhirnya melempen di bagian akhir.  Selain itu, tata CGI film ini belum rapi, meskipun masih bisa diterima dengan mata.  Adegan yang tak masuk akal? Ah, tentu saja ada. Namun, BookMyShow punya satu kejutan terlebih dahulu.

Ryan Reynolds

aktor-dengan-bayaran-termahal-untuk-film-yang-rilis-di-tahun-2019

Ini bukan Spoiler. Toh, film ini adalah sebuah hiburan yang tidak perlu mikir ketika kamu menontonnya. BookMyShow akan menceritakan sedikit kejutan yang benar-benar menghibur. Kejutan sudah datang di awal film ini. Ia adalah Ryan Reynolds. Seorang anggota CIA yang terus-terusan menganggap Hobbs sebagai teman baiknya.

Ryan Reynolds tanpa diduga hadir di film ini. Sebuah kejutan yang tak akan pernah diduga. Ah, gaya kocaknya masih sangat terlihat di film ini. Sangat riwil dan kerap memberikan jawaban yang asal-asalan. Kehadiran Ryan Reynolds di film Fast & Furious adalah salah satu cara cerdas mempromosikan film ini. Bukan tidak mungkin akan ada cerita-cerita baru yang bisa dikembangkan.

Ah, satu lagi, sutradara film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw adalah David Leitch. Sutradara yang tampaknya sudah sangat akrab dengan Ryan Reynolds dalam dua film Deadpool yang sudah dirilis. Kehadiran Ryan Reynolds? Tentu saja sebuah kejutan yang akan membuat film ini menyenangkan.

Seperti apa peran Ryan Reynolds di film ini? Tayang mulai tanggal 31 Juli 2019 di bioskop, buruan beli tiket nonton filmnya di BookMyShow.

Baca Juga: 4 Momen Ikonik Hobbs dan Shaw di Waralaba Fast and Furious

Baca Juga: Daftar dan Jadwal Film Hollywood Teranyar di Bulan Agustus 2019

Poin dari Fast & Furious

Meskipun tak lagi menampilkan gaya-gaya yang sama dengan waralaba Fast & Furious, namun untuk beberapa bagian, David Leitch seperti ingin menguatkan poin Spin-off ini begitu terkait dengan “urusan keluarga” yang identik dengan Fast & Furious.

Buat kamu yang begitu mengikuti waralaba Fast & Furious pasti paham betul bahwa makna keluarga begitu identik dengan film. Hubungan kakak-adik, pacaran-mantan hingga sahabat. Semuanya menyatu sebagai sebuah satu kesatuan utuh bernama keluarga.

Hal yang sama juga diselipkan David Leitch di film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw, Dari awal, sebenarnya persepsi ini sudah terbentuk ketika Shaw mengunjungi Ibunya di penjara. Hal yang sama juga terjadi ketika Hobbs pulang ke kampung halamannya, Samoa.

Poin lain yang tak ditinggalkan dari ciri khas Fast & Furious adalah bagaimana aksi kejar-kejaran yang terjadi di film ini. Memang tak sepenuh seperti semua film waralaba Fast & Furious, namun, penempatan plot yang tepat menjadikan aksi kebut-kebutan ini terasa sangat krusial.

Apalagi, mulai dari mobil keren semacam McLare hingga mobil rongsokan yang sudah dimodifikasi ditampilkan dalam adegan-adegan yang sebenarnya membuat kita mengernyitkan dahi. “Mungkin gak sih?”, Hal ini yang akan terlintas di pikiran kamu ketika melihat beberapa adegan di film Hobbs & Shaw. Pertanyaan-pertanyaan yang akan menggiring kamu mengingat kembali adegan-adegan di waralaba Fast & Furious.  Sah-sah saja jika formula ini dipakai, apalagi, jika Hobbs & Shaw tak ingin kehilangan momentum Fast & Furious.

Jika kamu perhatikan, masih banyak lagi elemen-elemen Fast & Furious yang hadir di film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw. Sudah gajian, mungkin juga sudah jadian. Coba ajak orang tersayang atau teman-teman kamu untuk menonton film ini. Jangan lupa, berikan rating dan ulasan atau review Hobbs and Shaw kamu di BookMyShow ya.

Tayang mulai tanggal 31 Juli 2019 di bioskop Indonesia, kamu bisa pesan tiket nontonnya di situs atau aplikasi BookMyShow yang tersedia gratis bagi pengguna Android dan iOS.