Review Film: The Curse, Comebacknya Prisia Nasution di Film Horor

Indonesia kembali kedatangan film horor, kali ini ialah garapan Triple A Films melalui arahan sutradara Muhammad Yusuf yang berjudul The Curse. Proyek film pertama yang merupakan kerjasama bilateral Indonesia dengan Negara Bagian Victoria, Australia. Prisia Nasution didapuk sebagai pemeran utama film ini, pemeran pendukung lainnya yakni Shareefa Danish dan Lia Waode.

Kisah The Curse adalah tentang Shelina (Prisia Nasution), seorang pengacara muda yang bekerja di sebuah firma hukum di Melbourne, Australia. Pada suatu malam, Shelina diganggu oleh hantu di rumahnya yang berperawakan perempuan. Sejak kejadian itu, ia bercerita pada Putri (Lia Waode) yang kemudian menyarankannya bertemu kenalannya, seorang pendeta dari Vietnam. Namun, Shelina memilih untuk memanggil paranormal dari Indonesia untuk membantunya. Shelina kemudian diberikan mantra yang dapat membuka indera keenamnya.

Shelina dituntun oleh indera keenamnya untuk melihat pembunuhan David dan Channarong dengan petunjuk yang menuntunnya pada tokoh Lienn Wijaya (Shareefa Daanish). Kejadian yang sama dialami Lienn, ia selalu diteror oleh sosok hantu wanita berkuku panjang di mimpinya. Sampai pada kesimpulan tentang sosok makhluk halus tersebut terungkap, Lienn dan Shelina harus membayar perbuatannya yang terdahulu.

Film The Curse sejatinya terjebak pada pilihan sulit antara mengembangkan naskahnya atau menampilkan landscape indah Victoria. Secara sinematografi boleh diakui bahwa The Curse berhasil menghadirkan gambar yang pas untuk membangun suasana mencekam. Kita akan melihat banyak gambar yang membuat kita penasaran dengan lokasi shooting hutan Thousand Candles.

 

Naskah yang kaku

Satu kelemahan yang pasti dari The Curse adalah pada naskahnya. Alur penceritaan linear memang erat dengan rasa bosan penonton karena beberapa petunjuk sudah telanjur diberitahukan. Seperti pada boneka voodoo yang ditemukan Mbak Jayanthi / paranormal di belakang rumah Shelina. Rasa kaku berikutnya juga ditunjukkan pada jump scare yang tidak begitu menarik. Berujung pada dialog para pemain yang juga terasa kaku, terutama pada adegan Shelina dikejar oleh Ronny, pacar Lienn. Tidak ada hal baru yang ditawarkan pada bagian horor di film ini.

Naskah yang kurang dimaksimalkan tersebut berimbas pada akting para pemain yang terasa dipaksakan. Prisia Nasution memang sudah lama tidak bermain dalam film horor, terakhir dalam film Takut: Faces of Fear (2008), namun kualitas aktingnya tidak terlalu berkesan bila dibandingkan film-filmnya terdahulu. Shareefa Danish juga tidak menunjukkan sesuatu yang spesial, jauh berbeda dengan yang dilakukannya dalam film Rumah Dara (2009). Satu hal yang menarik adalah pada aktris Lia Waode yang harus berakting serius, keluar dari karakternya yang biasanya jenaka.

Film The Curse perdana diputar secara terbatas di Melbourne pada tanggal 19 April 2017 dan mendapat sambutan positif dari para penonton di sana. Semoga hal yang sama juga terjadi di Indonesia. The Curse tayang di jaringan bioskop Tanah Air pada 27 April 2017. Jangan sampai terlewatkan ya guys!

 

 

Penulis: Razny Mahardhika

 

Baca juga:

7 Fakta Mencekam di Balik Film The Curse

Daftar Film Horor Wajib Tonton Tahun 2017