Review Film: Belajar Mempersiapkan Kelahiran Lewat Film Bukaan 8

“Apakah Anda Hanya Boneka Dunia Maya?,” tulisan tersebut akan menjadi pengingat kita untuk tidak lepas dengan karakter Alam yang diperankan oleh Chicco Jerikho selama menonton film terbaru arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko bertajuk Bukaan 8. Film ini menandakan Angga kembali berduet dengan penulis kawakan, Salman Aristo setelah Foto, Kotak dan Jendela (2006) dan Hari Untuk Amanda (2010). Lala Karmela turut serta sebagai Mia yang beradu peran menjadi istri Alam di film ini.

 

Kisahnya adalah pasangan Mia (Lala Karmela) dan Alam (Chicco Jerikho) yang mengalami berbagai macam kesulitan di hari kelahiran anak pertama mereka. Dimulai dari tweet war Alam dan Faizal (Dwi Sasono), Alam diusir dari masjid saat sholat Jumat, sampai pada yang menjadi titik berat pada film ini yakni kekurangan uang. Tidak berhenti sampai di situ konflik lain dimunculkan lewat keluarga Mia yang berbondong-bondong datang ke rumah sakit. Ambu (Sarah Sechan) dan Abah (Tio Pakusadewo) semakin merumitkan masalah Alam yang tidak mampu membayar kamar VIP.

Lala Karmela dan Chicco Jerikho dalam film BUKAAN 8 produksi Visinema Pictures
Lala Karmela dan Chicco Jerikho dalam film BUKAAN 8 produksi Visinema Pictures

Satu hari yang sangat berat harus dilalui Alam demi proses persalinan istrinya dapat berjalan lancar layaknya pasangan suami istri lainnya. Alam rela bolak-balik rumah sakit dan tempat proyek pembangunan gedung untuk mencari jalan keluar dari semua permasalahannya. Kehadiran Mama (Dayu Wijanto) setidaknya memberikan sedikit pencerahan untuk Alam agar dapat berpikir jernih.

 

Peristiwa menakjubkan yang ditampilkan sederhana

 

Bukaan 8 dapat dinilai baik dari segi penceritaan maupun teknis. Cerita dihadirkan hanya dalam kurun waktu sehari dan minim lokasi, pemilihan yang terbilang tepat untuk menggambarkan peristiwa kelahiran yang memang berpusat di rumah sakit. Tanpa bertele-tele, Angga langsung mengajak penonton pada bagian konflik di awal film dengan kejadian kesalahan diskon rumah sakit. Salman Aristo sepertinya membagi babak dalam film ini lewat peristiwa bukaan satu  sampai delapan. Gambar yang ditunjukkan sebagian besar menaruh perhatian pada Alam, penggunaan kamera secara handheld ditunjukkan ketika Alam mengalami konflik. Angga juga menunjukkan kepiawaiannya memilih dan menempatkan musik pada tiap karyanya, pemilihan lagu karya Payung Teduh di akhir film langsung menyutikkan emosi lega setelah kekacauan yang terjadi seharian.  

 

Tiap karakter yang ditampilkan dalam film ini berjalan mulus, misalnya bagaimana Alam yang memiliki 40.000 followers aktif Twitter sehingga tangannya tidak akan pernah lepas dari handphone. Tokoh Mia juga dapat menampilkan emosi yang meyakinkan dalam proses persalinan walaupun Lala Karmela sebenarnya belum menikah. Para aktor dan aktris senior seperti Tio Pakusadewo dan Dayu Wijanto turut memainkan peranan penting yang tidak hanya menjadi pelengkap namun tetap memiliki motivasinya masing-masing.

Chicco Jerikho sebagai Alam dalam film BUKAAN 8 produksi Visinema Pictures
Chicco Jerikho sebagai Alam dalam film BUKAAN 8 produksi Visinema Pictures

Terdapat sebuah ciri khas yang berpola dalam film-film Angga, yakni adanya konflik sosial-politik. Menengok ke belakang lewat film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (2014) kita disuguhkan pergulatan tim sepak bola menghadapi konflik di Ambon. Berlanjut ke Filosofi Kopi (2015) yang memperlihatkan konflik agragia antara warga desa dengan orang-orang yang mengatasnamakan pemerintah. Sampai pada Surat dari Praha (2016) yang mengungkap keberadaan eksil di Kota Praha pasca peristiwa 1965. Angga memang mengakui bahwa pola tersebut memang ada mengalir bersama cerita sebagai penanda situasi zaman ketika film tersebut dibuat.

 

Ada bagian dari film Bukaan 8 yang mungkin akan sulit dimengerti, terutama pada karakter Alam yang kompleks. Penonton mungkin akan bingung dengan pekerjaan Alam yang sebenarnya sehingga informasi yang dicerna bisa jadi hanya Alam adalah seleb Twitter yang punya banyak hutang. Namun, keadaan tersebut bisa dimaafkan karena ceritanya memang tidak ingin dibawa terlalu jauh dari rumah sakit.

Lala Karmel sebagai Mia dalam film BUKAAN 8 produksi Visinema Pictures
Lala Karmel sebagai Mia dalam film BUKAAN 8 produksi Visinema Pictures

Film yang sederhana di tengah situasi Pilkada yang begitu rumit. Pilihan tepat untuk kita yang sudah pusing dengan berbagai macam drama yang terjadi di Indonesia saat ini. Bukaan 8 brojol di bioskop mulai 23 Februari 2017, beli tiketnya di BookMyShow.

Penulis: Razny Mahardhika

 

Baca juga:

 

Daftar Film Indonesia Tayang Februari 2017

Chelsea Islan dan Chicco Jerikho Pamer Kemesraan di Instagram

One thought on “Review Film: Belajar Mempersiapkan Kelahiran Lewat Film Bukaan 8

Comments are closed.