Joko Anwar, Sineas Jenius Indonesia

Pria yang lahir di Medan pada 39 tahun yang lalu ini merupakan salah satu orang yang berpengaruh dalam dunia perfilman Indonesia. Sejak kecil, ia senang menonton film kungfu dan juga film yang bergenre horor. Ia mulai menulis dan menyutradarai sebuah drama saat duduk di bangku SMP. Kemudian saat kuliah, ia menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Penerbangan karena orangtuanya tidak dapat membiayainya untuk melanjutkan ke sekolah perfilman. Setelah lulus dari kuliah pada 1999, ia pun bekerja sebagai seorang wartawan di The Jakarta Post.

 Pada 2003, Joko Anwar mulai menulis script untuk film “Arisan!” karena sang produser, Nia Dinata terkesan dengan Joko. Kemudian film itu meraih banyak penghargaan seperti Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2004 dan juga Best Movie di MTV Indonesia Movie Awards 2004. Kemudian Joko membuat film baru lagi yang berjudul “Janji Joni” pada 2005. Pada film kali ini, ia berperan sebagai seorang penulis dan sutradara. Dan lagi-lagi, filmnya yang ini menerima berbagai penghargaan baik di dalam mau pun di luar negeri.
Setelah sukses dengan dua film tersebut, Joko Anwar mulai membuat film yang bergenre lebih unik daripada film-film Indonesia lain pada saat itu. Seperti film yang berjudul “Kala”, yang ia produksi pada 2007. Film ini merupakan film noir pertama Indonesia yang mendapat tanggapan baik dari para kritikus di luar negeri. Kemudian pada 2009, ia membuat film yang berjudul “Quickie Express”.  Film yang bergenre sex comedy ini memenangkan Best Film pada Jakarta International Film Festival.
Mungkin karena banyak orang Indonesia yang belum terbiasa dengan genre film yang ia produksi, ia sering mendapat kritik dari masyarakat awam. Padahal jika dilihat dari tanggapan masyarakat luar negeri, mereka banyak menyukai film yang dibuat oleh Joko Anwar, salah satunya adalah Richard Corliss, kritikus dari majalah TIME. Dia sangat mengagumi film Joko yang berjudul “Pintu Terlarang”, yang dirilis pada 2009.
Bahkan di film yang baru-baru ini ia buat, “A Copy of Mind” berhasil diedarkan ke seluruh dunia. Film ini berhasil memikat rumah produksi asal Korea Selatan CJ Entertainment, yang tertarik dan ingin merilis film ini secara internasional. Film yang dirilis bulan September lalu ini berhasil menjadi 7 nominasi dalam Festival Film Indonesia 2015 dan memenangkan 3 penghargaan.
Semoga ke depannya semakin banyak orang orang kreatif seperti Joko Anwar yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dan masyarakat Indonesia bisa lebih mengapresiasi karya anak bangsa.
Penulis:
Nurul Rachmadhini

 

Baca juga:
 

Leave a comment