Bernostalgia Dengan Gaya Kocak Benyamin Biang Kerok 1972

Benyamin Sueb sudah disebut sebagai legenda dalam dunia hiburan Indonesia. Seniman Betawi dan komedian adalah dua julukan yang sering melekat pada dirinya di tahun 1970 hingga akhir hayatnya.

Darah seni yang mengalir di dalam diri Benyamin berasal dari kakeknya yang merupakan pemain teater pada awal tahun 1930. Ketika beranjak dewasa, Benyamin muda pun mulai menjalani kehidupan sebagai seniman yang fokus kepada seni musik memainkan lagu-lagu khas Betawi.

Berawal dari perannya dalam memainkan musik khas Betawi, Benyamin pun mulai ditawari bermain  film. Tepatnya pada tahun 1970, film pertama yang dijajal adalah Honey, Money, and Djakarta Fair. Berkat aktingnya yang memikat, tawaran bermain film selalu datang kepada Benyamin.

Salah satu fillmnya yang populer adalah Benyamin Biang Kerok pada tahun 1972. Film ini bercerita tentang Benyamin yang memainkan karakter sebagai Pengki seorang sopir yang punya sifat jahil.

Baca Juga: Daftar Film Legendaris Benyamin Sueb

Kejahilan Pengki di dalam film ini dibalut dengan candaaan dan celetukan nakal Benyamin. Berselang 46 tahun kemudian, film Benyamin Biang Kerok dikemas lebih segar.

Karakter, kejahilan dan gaya kocak Benyamin dalam film remake Benyamin Biang Kerok di era modern sendiri diperankan oleh aktor serba bisa Reza Rahardian.

Gaya Reza Rahardan dalam film remake ini tentu saja berbeda dengan karakter asli dari Benyamin Sueb yang asli.

Nah, bagi kamu yang ingin melihat kejahilan dan kelucuan apa saja yang pernah dilakukan Benyamin di film Biang Kerok pada tahun 1972 yang lalu bisa melihat beberapa sifat jahil, dan kekonyolan sang legenda di beberapa adegan film berikut ini:

Nagih Utang

Pengki (Benyamin S) terpaksa harus membohongi Tuannya agar bertemu dengan gadis cantik yang datang ke rumah Tuannya. Dalam adegan ini Pengki secara diam-diam mengunci Tuannya di dalam dapur dan kemudian berganti pakaian selayaknya pemilik rumah.

Kejahilan Pengki Terbongkar

Pada film ini Biang Kerok di tahun 1972 Pengki yang berofesi menjadi sopir. Memanfaatkan mobil dan rumah milik Tuannya, Pengki seringkali merayu gadis-gadis cantik yang ditemuinya.

Meskipun sering memainkan perasaan gadis-gadis, Pengki selalu saja bisa lolos dari kejahilannya. Namun, pepatah “sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga” ternyata berlaku pada Pengki.

Hal ini terjadi ketika dua gadis yang dikencani datang dalam waktu yang bersamaan ke rumah majikan Pengki. Edatangan dua gadis cantik ini karena gombalan Pengki yang mengaku bahwa dirinya memiliki rumah yang besar dan ibunya memiliki penyakit lupa ingatan.

Gara-gara kejadian ini, penyamaran Pengki pun terbongka hingga idusir dari majikannya.  Namun dengan mengeluarkan gerakan yang mengejek Tuannya.

Baca Juga: Film Indonesia yang Tayang di Bulan Maret 2018

Konsultasi dengan Wan Abud 

Pengki datang berkonsultasi dengan Wan Abud untuk mengetahui nasibnya yang selalu penuh kesialan. Saat Wan Abud melihat garis tangan Pengki, dirinya mengatakan bahwa nasib jelek ini karena Pengki sering berbuat curang.

Namun, Pengki membalasnya dengan jawaban “kalau sedot bensin seliter dua liter mah kecil! Makan aja Wan, apalagi yang jutaaan”

Kejahilan Benyamin juga terlihat saat dirinya ditanyai namanya oleh Wan Abud. Melalui logat khas Betawinya, Benyamin yang berperan memiliki nama asli Pengki mengaku memiliki nama yang bisa dipanggil dengan sebutan “Franky.”

Terkunci di Gudang

Pengki yang panik terkunci di sebuah gudang berteriak minta tolong dan mengeluarkan celetukan-celetukan yang lucu “gue tarik jenggot lu!”

Namun, sialnya, ketika gudang dibuka Pengki tercebur dalam sebuah ember besar yang membuat dirinya basah kuyup.

“Nyungsep”

Momen kelucuan Benyamin di dalam film ini dimulai ketika mengajak kencan seorang wanita yang disukainya dan memberikan sebuah oleh-oleh agar diijinkan berkencan. Nah, pada saat memberikan oleh-oleh ini kejahilan Benyamin muncul “iseng-iseng, goyang janggut, jangan makan sendirian, bisa mencret!”

Majikan disuruh Dorong Mobil

Pengki yang menjadi sopir mengerjai Nyonya besarnya dengan meminta sang Nyonya untuk mendorong mobil mereka yang mogok.

Pada satu momen, ketika sang Nyonya besar sedang melihat mesin mobil, Pengki langsung saja bersikap jahil dengan membunyikan klakson mobil. Hal ini tentu saja memicu kejengkelan sang Nyonya Besar yang langsung memarahi Pengki.

Penampilan Benyamin Sueb di dalam film yang dirilis pada tahun 1972 ini tentunya memberikan suasana humornya sendiri pada masanya. Lalu bagaimana dengan film Benyamin Biang Kerok versi tahun 2018 yang digarap oleh Sutradara kenamaan Hanung Bramantyo ini?

Buruan pesan tiketnya di BookMyShow sekarang sebelum terlambat.

One thought on “Bernostalgia Dengan Gaya Kocak Benyamin Biang Kerok 1972

Comments are closed.