8 Film Horor Indonesia Tahun ’80-an, Seramnya Bikin Susah Tidur

Film horor Indonesia sudah berkembang sejak lama. Jika saat ini film horor Indonesia memiliki jalan cerita yang lebih ke arah jumpscare, film horor jadul ternyata lebih menyeramkan, lho! Ada beberapa film yang bahkan mengandalkan unsur gore dan adegan ‘aneh’ nan menyeramkan lainnya. Kali ini BookMyShow akan membahas film horor jadul khusus tahun 80an yang terkenal hingga saat ini. Penasaran apa saja filmnya? Simak deretannya di bawah ini.

Pengabdi Setan (1980)

Disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra, film ini sangat terkenal pada masanya bahkan sampai di dunia internasional. Dirilis dalam berbagai format seperti VHS dan DVD, Pengabdi Setan didistribusikan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang.

Bercerita tentang sebuah keluarga kaya yang jauh dari agama dan mendapat musibah ketika sang Ibu wafat. Sang Ibu, Mawarti (Diana Suarkom), meninggalkan seorang ayah bernama Munarto (W.D. Mochtar) yang hanya peduli pada kehidupan bisnis miliknya. Lalu ada satu putra yang pendiam bernama Tomi (Fachrul Rozy) dan putri bernama Rita (Siska Karabety) yang kecanduan pesta.

Pada malam pertama setelah kematian Mawarti, Tomi mendatangi seorang peramal yang berkata bahwa seluruh keluarganya terancam bahaya yang sangat besar dan akan menewaskan mereka semua. Lalu sang peramal menyarankannya untuk memperkuat diri dengan ilmu hitam. Sejak itu Tomi menjadi aneh dan pendiam karena ia berkonsentrasi mendalami ilmu hitamnya.

Ratu Ilmu Hitam (1981)

Imajinasi liar sang sutradara, Imam Tantowi, melekat di setiap adegan demi adegannya pada film ini. Tidak hanya menjadikan film semakin menarik untuk ditonton sampai selesai, Ratu Ilmu Hitam juga memberikan penonton pengalaman yang belum tentu mampu didapatkan dari film-film horor lainnya. Disclaimer, film ini tergolong ke dalam film gore dibanding film horor yang hanya mengandalkan jumpscare.

Film ini menceritakan tentang pernikahan Baedah dan Kohar yang tiba-tiba berubah menjadi kacau karena kedatangan Reog. Semua orang menjadi ketakutan dan situasi menjadi tidak terkendali. Salah seorang warga mengatakan kalau kedatangan Reog ini secara sengaja ‘dihadirkan’ oleh seseorang.

Kohar mencurigai Murni (Suzanna), mantan pacarnya. Bersama warga, Kohar membakar rumah Murni dan membuang Murni ke suatu jurang. Murni diselamatkan oleh Dukun Teluh Gendon (W.D. Mochtar), yang ternyata si pembuat onar di balik kekacauan pernikahan Baedah dan Kohar. Sang Dukun menghasut Murni untuk melakukan balas dendam terhadap ulah Kohar terhadap dirinya.

Sundel Bolong (1981)

Siapa yang tau tentang mitos sundel bolong? Film ini adalah film pertama yang diangkat berdasarkan mitos rakyat pada masanya, sundel bolong, dan dianggap sebagai film yang telah memopulerkan mitos tersebut. Sundel Bolong disutradarai oleh maestro film kala itu, Sisworo Gautama Putra.

Mengisahkan tentang Alisa (Suzanna), seorang mantan pekerja seks yang sudah berubah total menjadi lebih baik setelah menikah. Suatu hari, seorang pengusaha butik bernama Rudi (Rudy Salam) mengajak Alisa bekerja di toko butiknya. Melihat kecantikan Alisa, Rudi tertarik untuk mendekatinya namun Alisa menolak dengan halus. Kejadian itu membuat Rudi marah dan merancanakan niat jahat.

Alisa diculik oleh orang suruhan Rudi kemudian dibawa ke sebuah bangunan tua dan akhirnya diperkosa. Setiap hari Alisa merenungi nasibnya. Karena putus asa, akhirnya Alisa bunuh diri di kamar mandi. Sejak itu arwah Alisa gentayangan dalam wujud sundel bolong dan ingin membalas dendam kepada orang-orang yang telah merusak kehidupannya. Satu persatu orang yang merusak kehidupan Alisa menemui ajalnya dengan keji namun misterius.

Leak / Mistik (1981)

Judul internasional film ini adalah Mystics in Bali, dan juga dikenal dengan judul Balinese Mystic di Australia. Tema film ini berasal dari mitos Leák yang populer di Bali. Saat dirilis, film ini sempat dilarang beredar di Indonesia, namun versi bajakannya akhirnya beredar melalui format VHS.

Film ini bercerita tentang Cathy Kean (Ilona Agathe Bastian), seorang penulis muda dari Amerika yang pergi ke Bali untuk mempelajari rahasia ilmu gaib kuno Leák untuk buku yang sedang dia tulis. Suatu malam di hutan, dia bertemu dengan seorang wanita yang adalah seorang penyihir (Sofia W.D.) dan anggota sekte mengerikan, ‘Leák’. Dia akhirnya setuju untuk menjadi seorang murid pengikut ‘Leák’ dan mulai mengikuti banyak ritual aneh dan kejam.

Ternyata sang penyihir mempunyai rencana tersembunyi untuk murid mudanya tersebut. Dia mengubah Cathy menjadi budak penghisap darah yang memangsa bayi dari perkampungan sebagai bagian dari rencananya untuk mencapai keabadian. Leák dari film ini berwujud kepala manusia dengan taring dan lidah panjang yang melayang-layang, dan organ bagian dalam tubuh yang masih menggantung dari lehernya. Seram, ya?

Telaga Angker (1984)

Disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra, film berdurasi 115 menit ini merupakan spin off dari film Sundel Bolong. Diperankan oleh sang ratu horor Indonesia, Suzanna, film ini merupakan salah satu film terbaik sang sutradara pada masanya. Dialog-dialog ‘frontal’ yang ada di film semakin membuat film ini menarik untuk ditonton.

Film ini mengisahkan tentang Anita (Suzanna) dan adik suaminya, yang dibunuh dan mobilnya ditenggelamkan ke dalam telaga. Ketika peristiwa itu terjadi, suaminya Robby (George Rudy) tengah menjemput anaknya. Langkah pencarian bersama polisi dikerahkan, tetapi tak ada hasil. Akhirnya, Robby berusaha mencari sendiri pembunuh istri dan adiknya.

Arwah Anita ternyata masih gentayangan, meneror dan membunuh para pelaku kejahatan terhadap dirinya dan adik suaminya. Naluri keibuan Anita juga terbawa hingga arwah ini pun menculik anaknya agar ikut serta ke tempatnya. Dibantu pria yang taat beragama, warga berhasil menenteramkan arwah Anita. Jasadnya diangkat dari telaga, lalu dimakamkan sebagaimana mestinya.

Malam Jumat Kliwon (1986)

Yap, film horor Indonesia tahun 80an memang didominasi oleh kolaborasi sutradara Sisworo Gautama Putra dan sang aktris ‘ratu horor’, Suzanna. Film ini bercerita tentang asal usul sundel bolong berasal. Memperlihatkan perempuan yang sedang hamil tiba-tiba meringis kesakitkan karena di santet. Perut hamilnya tiba-tiba berpindah ke belakang lalu meledak dan membolongi punggunya, dari situ keluarlah bayi.

Berkisah tentang Ayu Trisnaningrat (Suzanna), seorang novelis misteri dan juga anak yatim piatu. Di tengah penulisan novel terbarunya ini, dia tidak bisa berkonsentrasi penuh seperti biasanya. Anton (Alan Nuari), kekasihnya, mengajak Ayu untuk menulis novelnya di luar kota. Iseng mencari jalan baru, mereka malah terhenti di jalur buntu. Mereka melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki dan menemukan sebuah rumah yang cukup besar.

Ayu pergi menjelajahi rumah dan merasa familiar dengan rumahnya. Setelah kejadian aneh dan pembunuhan yang banyak terjadi setelah Ayu tinggal di sana, Ayu akhirnya mengetahui suatu rahasia. Rumah tersebut adalah rumah ibunya yang meninggal karena santet dan melahirkan di punggung. Ayu adalah anak dari sundel bolong yang lahir ketika malam Jumat kliwon.

Malam Satu Suro (1988)

Spin off tokoh sundel bolong kolaborasi Sisworo Gautama Putra dan Suzanna lainnya di era ini. Film ini dikenal dengan alur ceritanya yang unik karena tidak memperkenalkan sang hantu sundel bolong sebagai tokoh antagonis seperti umumnya, namun sebagai tokoh protagonis. Walaupun jalan cerita terbilang klise, yaitu hantu yang membalaskan dendamnya, film ini tetap layak untuk ditonton.

Mengisahkan tentang dua pemuda kota berburu di hutan Roban. Di situ mereka bertemu wanita cantik bernama Suketi (Suzzanna), yang sebetulnya wujud hidup dari sundel bolong. Salah satu pemuda itu, Bardo (Fendy Effendy) menikahinya di malam satu Suro sesuai syarat-syarat yang harus dipenuhinya, membawanya ke kota, dan hidup bahagia.

Bisnis Bardo menjadi sukses. Hal ini menimbulkan rasa iri pada saingan-saingan bisnisnya yang lalu membunuh Suketi. Matinya Suketi mengembalikannya menjadi sundel bolong. Sang sundel bolong ini lalu balas dendam terhadap para pembunuhnya dengan cara-cara yang menyeramkan.

Lukisan Berlumur Darah (1988)

Lukisan Berlumur Darah adalah film Indonesia yang disutradarai oleh Torro Margens. Film ini dibintangi oleh dua bintang film Malaysia, Tiara Jacquelina dan Dharma Harun Al Rashid.

Berkisah tentang Agus (Dharma Harun) dan istrinya Hanna (Tiara Jaquelina) yang membeli rumah tua terbengkalai ditinggalkan pemiliknya dari seorang makelar. Hanna menyukai lukisan wanita yang rusak pada rumah itu dan memperbaikinya. Tiba-tiba Hanna jadi sering mimpi seperti melihat peristiwa perampokan dan pembunuhan yang terjadi di rumah itu sebelumnya.

Agus juga sering diganggu mimpi yang sama, tapi kemudian hilang berkat dia bersembahyang sesuai petunjuk ulama. Hanna yang tak bersembahyang sering kerasukan roh yang dibunuh dan menjadi berbahaya. Arwah roh jahat ini ingin membalaskan dendamnya dengan menggunakan tubuh Hanna. Hanna yang kerasukan pun memburu orang-orang yang diduga pembunuh si pemilik rumah tempat Hanna tinggal.

Baca Juga: Daftar Sosok Hantu Paling Menyeramkan di Film Horor Indonesia

Baca Juga: 6 Film Remake dan Reborn Indonesia yang Gagal Total