Review Film Midnight Sun: Romansa Remaja yang Bertahan Demi Cinta

Film drama romantis di film Midnight Sun menampilkan Katie Price (diperankan Bella Thorne) yang mengidap sebuah penyakit langka genetik, Xeroderma pigmentosum atau XP yang membuatnya tidak bisa terkena sinar matahari.

Katie selama ini tinggal di rumah hanya bersama dengan ayahnya, Jack Price (Rob Riggle) sedangkan sang ibu meninggal saat ia kecil karena kecelakaan mobil.

Sehari-hari kegiatan gadis berumur 17 tahun ini home-schooling, bermain gitar, dan hal yang paling ditunggu-tunggu adalah lewatnya Charlie (Patrick Schwarzenegger), seorang anak laki-laki yang ia sukai.

Selama belasan tahun ia mengamati Charlie dari jendela rumahnya. Hingga pada suatu hari di malam graduasinya, ia ingin bermain gitar di stasiun pada malam hari dan secara tidak sengaja Charlie melewati stasiun itu sehingga bertemu dengan Katie. Pertemuan itulah yang memulai kisah cinta antara mereka berdua.

Katie dan Charlie yang saling jatuh cinta tentu mengalami berbagai permasalahan, apalagi Katie tidak langsung mengakui bahwa ia mengidap penyakit XP. Akankah mereka tetap bersama?

Film ini merupakan adaptasi resmi dari film Jepang yang berjudul Song To The Sun (“Taiyou No Uta”) dengan Yui sebagai pemeran utamanya. Rilis tahun 2006, kisah drama romantis ini memiliki banyak penggemar, apalagi kisah romansa siswa-siswi Jepang memiliki ciri khasnya sendiri yang ketika ditampilkan dalam layar lebar tidak terasa janggal.

Sayang adaptasi ini sepertinya kurang menarik di kalangan para penonton Amerika. Yang tentunya menarik dari drama Song To The Sun ini adalah karena Yui memang seorang penyanyi, dan tidak heran bahwa sang pemeran utama sangat menyukai musik dan pintar bernyanyi.

Film Midnight Sun memang tidak mengadaptasi sepenuhnya, tentu dilakukan perubahan-perubahan seperti Charlie yang diceritakan sebagai atlet renang, bukan peselancar seperti di drama aslinya. Beberapa kisah romantis juga mengalami perombakan dan disesuaikan dengan keadaan remaja Amerika.

Film Midnight Sun sebenarnya tidak seburuk kisah romantis klise pada umumnya, karena ada beberapa hal penuh makna untuk diambil sebagai pelajaran dalam hidup, apalagi film ini bertemakan love and life survival. Alunan musik dan lagu yang dialunkan juga tidak membosankan, walaupun ketika lagunya selesai dinyanyikan penonton akan lupa dengan liriknya.

Selain kisah cinta antara Katie dan Charlie, hubungan ayah anak juga sangat ditonjolkan di sini. Serta persahabatan dengan Morgan (diperankan Quinn Shephard) terbilang harmonis, bahkan terlalu harmonis.

review-film-midnight-sun-romansa-remaja-yang-bertahan-demi-cinta

Pengambilan gambar dan adegan cukup standar untuk film romansa remaja, tapi didukung dengan wanita remaja cantik dan pria berparas tampan film ini memberikan para penonton yang suka dengan kisah cinta remaja tahun 90-an akan terenyuh.

Akting Thorne menjiwai karakter remaja seusianya yang sedang jatuh cinta, ia berhasil membangun hubungan romantis dengan Schwarzenegger di film Midnight Sun.

Namun sayang, sang laki-laki kurang menjiwai perannya dan aktingnya terkesan datar, kurang ekspresif dalam menampilkan pria yang sedang kasmaran.

Akting sang komedian, Rob Riggle, agaknya kurang cocok untuk peran seorang figur ayah, tidak memiliki sesuatu yang berkesan.Ditambah dengan perpindahan yang begitu cepat di setiap adegan. Konflik yang ditunjukkan juga terlalu dangkal.

Bagi para penggemar film dengan genre romantis, film ini tetap manis untuk ditonton. Jangan lupa untuk pesan tiketmu di BookMyShow.