Review Film: Menguak Masa Lalu di Masa Depan Lewat Blade Runner 2049

Salah satu film yang paling dinantikan tahun ini akhirnya rilis di bioskop. Blade Runner 2049 merupakan sekuel dari film Blade Runner (1982) yang dibintangi oleh Harrison Ford. Sebelumnya digarap oleh Ridley Scott, kini ia menjabat sebagai executive producer sementara bangku sutradara kini diduduki oleh Denis Villeneuve (Prisoners (2013), Sicario (2015) & Arrival (2016).

Berset di tahun 2049, Tyrell Indutries diambil alih oleh Niander Wallace (Jared Leto) yang membeli perusahaan tersebut dan berganti nama menjadi Wallace Industries. Perusahaan ini membuat Replicant (human-android) jenis Nexus 8, jenis Replicant yang dianggap lebih bisa menuruti perintah manusia. Walau dengan terobosan baru, masih ada Replicant yang memberontak sehingga Blade Runner pun harus bertugas.

Ryan Gosling dan Harrison Ford di Blade Runner 2049

K (Ryan Gosling) merupakan polisi LAPD yang bertugas untuk memensiunkan mereka semua. Salah satu targetnya adalah Sapper Morton (Dave Bautista). Ketika berada di lokasinya K tak sengaja menemukan makam replicant yang ditelusuri bisa memicu kekacauan antara kaum manusia dengan kaum Replicant. Di sana K juga terngiang masa lalu yang membuatnya resah. Dalam penyelidikannya ia menemukan nama Rick Deckard (Harrison Ford), mantan anggota Blade Runner LAPD yang telah menghilang selama 30 tahun. K mencoba mencarinya namun dibuntuti oleh anak buah Niander Wallace, Luv (Sylvia Hoeks). Berhasilkah K menemui Rick Deckard?

Berjarak 35 tahun, film ini menyajikan kehidupan California di masa depan yang membuat para penonton ternganga. Visual menjadi hal yang paling mencolok di film ini, tepuk tangan untuk sang sinematografer, Roger Deakins. Mata kita pun akan dimanjakan oleh pemandangan kota Los Angeles yang futuristik hingga usangnya kota San Diego di masa depan. Selain itu, musik olahan Hans Zimmer dan Benjamin Wallfisch terasa mantap dan berirama di setiap adegan.

Ryan Gosling dan Ana de Armas di Blade Runner 2049

Dari segi cerita mungkin jika kamu tidak mengikuti film pertamanya akan sedikit tersesat, namun tenang, jalan ceritanya masih bisa kita ikuti. Sebagai penolong, Denis Villeneuve dan Warner Bros Pictures merilis film pendek ke Youtube yang berjudul Black Out 202”, 2036: Nexus Dawn dan 2048: Nowhere to Run. Nah tiga film pendek ini nantinya akan menjembatani cerita Blade Runner 2049. Hanya saja kelemahan film berdurasi 162 menit ini beralur lambat, sehingga kita harus sedikit bersabar.

Ryan Gosling tampil menjanjikan sebagai K, tangguh di luar sebagai Blade Runner namun rapuh di dalam karena masa lalu. Aktor nominasi Academy Awards ini berhasil memainkan emosi dengan baik.  Harrison Ford sebagai karakter kunci, ia tidak tampil begitu banyak namun koneksinya terjalin klop. Ana de Armas melengkapi karakter K dengan perannya sebagai Joi AI (Artificial Intelligence) yang cantik.

Sylvia Hoeks di Blade Runner 2049

Karakter antagonis Luv yang diperankan Sylvia Hoeks justru mencuri perhatian, aktris asal Belanda ini tampil bengis dan membuat para penonton sangat membencinya. Selain aktor-aktor di atas, Blade Runner 2049 dibintangi juga oleh Robin Wright, Mackenzie Davis, Carla Juri, dan Lennie James.

Sejauh ini, Blade Runner 2049 berhasil menampilkan visual efek dan CGI yang memanjakan mata, jajaran cast yang solid dan mengungkap masa lalu di masa depan. Denis Villeneuve pun sukses menyeimbangi film Blade Runner pendahulunya. Sedang tayang di bioskop, lihat jadwal dan beli tiket nonton Blade Runner 2049 di BookMyShow.

Kamu juga bisa membaca review film Blade Runner 2049 dalam bahasa Inggris di Blog BookMyShow India.

 

Baca juga:

10 Fakta Menarik Seputar Film 6 Genre, Blade Runner 2049

Foto-foto Cupu Ryan Gosling Yang Bikin Kamu Tercengang