Review Film: Angel Has Fallen, Penuh Aksi, Lebih Baik dari Film Kedua

Satu film action terbaru Holywood saat ini sedang tayang di bioskop Indonesia minggu ini. Dibintangi Gerard Butler, film Angel Has Fallen yang merupakan lanjutan dari film Olympus Has Fallen dan London Has Fallen disajikan dengan gaya yang lebih baik dari film keduanya.

Sebelum menonton filmnya yang mulai tayang di bioskop 21 Agustus 2019, yik, ikuti ulasan atau review film Angel Has Fallen dari BookMyShow.

Bertemu dengan teman lama memang menyenangkan. Hal ini yang dirasakan oleh Mike Banning (Gerard Butler) ketika melakukan latihan gabungan daengan pasukan kemanan swasta yang dipimpin mantan rekannya di militer Wade Jennings (Danny Huston).

Masa-masa pensiun memang sudah dekat. Bedanya, Wade memang memilih cara lain, dengan memiliki sekelompok pasukan keamanan swasta yang dilengkapi dengan perlengkapan militer canggih. Sementara itu, Mike Banning tertahan diantara rasa yang tertahan di bahunya.

Ia sadar, tak bisa selamanya menjadi bagian dari Paspampres (Secret Service Agent) dari Presiden Allan Trumbull (Morgan Freeman), atau siapa pun Presiden Amerika nantinya. Bukan soal luka-luka di tubuhnya, atau bagaimana ia membagi waktunya dengan keluarga kecil yang dimilikinya.

Namun, Mike Banning punya masalah serius dengan dirinya sendiri. Masalah yang menggiring waktunya untuk mengingat kembali sang Ayah Clay Banning (Nick Nolte) yang menghilang dari kehidupannya setelah masa-masa sulit bernama perang di masa lalu.

Masalah Banning bertambah ketika ia harus melalui masa-masa sulit setelah dituduh menjadi dalang pembunuhan Presiden Alan Trumbull. Sebuah tragedi mengerikan terjadi. Hampir semua pasukan Paspampres tewas ketika menemani Presiden memancing di sebuah danau.

Namun, hal yang sama tidak terjadi pada Mike Banning. Ia satu-satunya yang selamat. FBI dan Komando tertinggi Paspampres pun menaruh kecurigaan pada Mike. Benarkah ia membelot dari negaranya sendiri?  Namun, Mike Banning harus membuktikan bahwa ia difitnah. Satu-satunya jalan adalah bertarung dengan sekelompok pasukan terlatih.  Semuanya akan terjawab di film Angel Has Fallen. 

Cerita yang Lebih Segar

review-film-angel-has-fallen-penuh-aksi-lebih-baik-dari-film-kedua

Harus diakui, film Angel Has Fallen jauh lebih segar secara ide cerita dibanding film keduanya yang justru flop. Meskipun tetap punya premis yang sama, bahwa Mike Banning kembali menjadi pahlawan dengan menyelamatkan Presiden, namun setidaknya ide film ini tidak mentok, seperti di film kedua yang serba tanggung.

Namun, di satu sisi, ada beberapa hal yang sangt klise dari keseluruhan ceritanya. Terlalu mudah untuk menebak filmnya, bahkan sejak awal ceritanya dimulai. Terlalu sederhana, tanpa konflik yang dramastis. Sehingga penmonton sebenarnya sudah bisa menebak, siapa yang jahat dan siapa yang tidak jahat.

Terlepas dari semua itu, film ini menoawarkan beberapa konflik yang lebih dalam. Karena ini bersangkut-paut dengan kehidupan pribadi Mike yang tidak ditemukan di dua film sebelumnya. Pertemuan dengan Ayah Mike misalnya.

Bahkan, kamu akan menyajikan komedi satir antara Ayah dan Anak yang sudah lama tak bertemu. Komedi-komedi yang akan membuat penonton memang dibuat hanyut dalam candaan sekaligus kasih seorang Ayah untuk anaknya. Khususnya, di bagian ketika mereka dikepung di tengah hutan di malam hari.

Pengalaman memang tidak bisa bohong. Sekalipun Mike menjadi seorang Paspampres yang dibekali dengan teknik dan kecerdasan bertarung, ia jelas kalah jauh pengalaman ketimbang sang Ayah sudah mengenyam perang di Vietnam, hingga semenanjung Korea. Pada bagian, ini kamu akan dibuat tertawa sekaligus kagum.

Full Action

review-film-angel-has-fallen-penuh-aksi-lebih-baik-dari-film-kedua

Sesuai dengan genrenya, film Angel Has Fallen mengusung tema action. Benar saja, film ini memang mampu menyajikan adegan-adegan laga yang seru. Bahkan sejak film dimulai penonton dipaksa menyimak adega adu tembak dan baku hantam yang berlangsung.

Jelas lebih baik dari film kedua, namun tidak sama baiknya dengan film pertama. Mungkin untuk mengukur usia Mike Banning yang memang digambarkan sudah mulai menua dan rapuh, meskipun jiwanya masih tetap ingin bertarung di lapangan.

Serangan Drone, dan tentu saja adegan laga di atap gedung yang mampu membuat film ini terlihat realistis. Namun, tetap saja ada beberapa plot yang terasa janggal. Ledakan granat, bagaimana pun juga akan menghancurkan orang-orang yang didekatnya. Seharusnya Mike Banning memang mati atau terluka sangat parah di bagian ini.

Tapi entahlah, mungkin dia lebih tangguh dari Jason Bourne atau John Wick.

Nick Nolte Mencuri Perhatian

review-film-angel-has-fallen-penuh-aksi-lebih-baik-dari-film-kedua

Meskipun peran utama tetap diperankan Gerard Butler, namun ia terlihat canggung mengkespos karakternya sebagai seorang pesakitan yang bergantung pada obat-obatan, mengalami migrain dan imsonia. Morgan Freeman? Sama saja. Perannya sebagai Presiden tidak terlalu besar.

Namun, yang mencuri perhatian adalah Nick Nolte. Penampilannya bukan sebagai pemeran utama. Durasinya tampil di layar pun tak banyak. Namun, sosoknya sebagai Ayah Mike Banning memang mencuri perhatian. Satu lagi, ada post-credit scene di film. Begitu selesai jangan langsung beranjak.

Namun, BookMyShow berharap film ini selesai, meskipun Mike Banning terpilih sebagai Komandan tertinggi dari Paspampres (Secrest Service Agen) untuk Gedung Putih. Cukup.

Buat kamu yang berada di Purwokerto, bisa cek jadwal tayang film dan beli tiket nonton film Angel Has Fallen di bioskop Rajawali di situs atau aplikasi BookMyShow.