Review Film: 1917, Ambisius dan Visual Yang Paripurna

Awal tahun film-film nominasi Oscars siap menghujani bioskop. Salah satunya adalah “1917”, film karya Sam Mendes ini memenangkan 2 piala Golden Globes dan mendapatkan 10 nominasi di Academy Awards. Seperti apa filmnya? Simak review film 1917 dari BookMyShow.

Berset pada perang dunia pertama, tepatnya April 1917. Intelijen Inggris udara telah mengetahui bahwa Jerman tidak sedang mundur, tetapi mereka melakukan penarikan pasukan dan bersiap untuk menyerang Inggris. Dengan terputusnya saluran telepon, Jenderal Erinmore (Colin Firth) memberikan misi kepada dua tentara muda Inggris, Schofield (George MacKay) dan Blake (Charles Chapman).

 

Blake dan Schofield diperintahkan untuk mengirimkan sendiri pesan kepada Batalion ke-2 Resimen Devonshire, membatalkan serangan yang direncanakan. Jika gagal disampaikan ke komandan batalion, Kolonel Mackenzie (Benedict Cumberbatch), serangan tersebut akan merenggut 1.600 tentara Inggris, salah satunya kakak dari Blake, Joseph (Richard Madden).

Blake dan Schofield harus melawan waktu dan melintasi wilayah musuh agar dapat menyampaikan pesan untuk menghentikan serangan. Berhasilkah mereka? 

Review Film 1917, Ambisius dan Visual Yang Paripurna

Film 1917 seperti mengajak kamu mengikuti perjalanan Blake dan Schofield yang penuh dengan rintangan. Setiap detiknya mendebarkan, kamu akan merasakan ketegangan dan rasa takut sepanjang film. Sam Mendes dan Roger Deakins benar-benar menyajikan sebuah cinematic masterpiece.

Salah satu keunggulan film 1917 adalah teknik continuous shot. Pengambilan gambar non-stop ini akan membuat kalian berdecak kagum dan bertanya-tanya “Adegan ini gimana ya?”, “Ko bisa ya?”.  Beberapa adegan rasanya sulit namun terasa mulus, semua berkat Sam Mendes dan Roger Deakins. 

Sinematografi dalam film 1917 tidak main-main. Adegan terbaik di film ini yaitu saat Schofield keluar dari parit mencari-cari kolonel Mackenzie walau banyak ledakan menghantam, kemudian saat dirinya meloloskan diri dengan melompat ke sungai. Bayangkan adegan hanyut dengan arus yang deras dan harus continuous shot. Sungguh-sungguh impresif! 

Berikutnya lokasi set setelah Schofield bertemu wanita Perancis, reruntuhan rumah, suasana gelap gulita hanya mengandalkan cahaya dari ledakan dan pesawat musuh. Dari gelap gulita hingga akhirnya muncul cahaya matahari terbit, transisinya terlihat cantik.

1917 menggandeng aktor-aktor seperti Mark Strong, Andrew Scott, Richard Madden, Colin Firth hingga Benedict Cumberbatch namun porsi mereka memang tak banyak. Spotlight tentunya jatuh kepada George MacKay. Perjalanan berat, rasa takut, dan harapan yang ia bawa berhasil dimainkan secara apik oleh aktor asal Inggris ini. 

1917 ambisius dan sajikan visual yang paripurna. Setiap detiknya mendebarkan, teknik pengambilan gambar non-stop mulus, hingga lokasi set yang realistis. Tepuk tangan untuk Sam Mendes dan Roger Deakins. Penampilan terbaik dari George MacKay melengkapi film ini.

Film 1917 akan tayang di bioskop Indonesia mulai 22 Januari 2020. Kamu bisa pesan tiket di aplikasi dan website BookMyShow. Ketuk spanduk di bawah untuk melihat jadwal filmnya.

Baca juga: Ini Fakta dan Begitu Istimewanya Film 1917