Review Film Avengers: Infinity War, Superhero Diantara Filosofi Thanos

Penantian panjang melihat aksi superhero Avengers melawan Thanos di film Infinity War akan segera berakhir, karena hari ini film lengkap adaptasi komik Marvel ini resmi dirilis dan tayang di bioskop-bioskop Indonesia.

BookMyShow menjadi salah satu yang pertama menyaksikan pertarungan superhero ini. Berikut kami sajikan melalui review film Avengers: Infinity War. Tenang saja, review ini tidak akan menggoyahkan hati kamu untuk menyaksikan langsung film ini di bioskop. 

Tony Stark alias Iron Man ( Robert Downey Jr) memilih “jalan damai” untuk hidupnya. Pasca bubarnya The Avengers, dirinya hanya ingin hidup bahagia dengan Pepper Potts (Gwyneth Paltrow).

Namun, bayang-bayang kematian teman-teman Avengers yang ingin dilupakannya terus menghantui. Nyatanya, Tony Stark harus berkawan lagi  dengan Dr. Bruce Banner alias Hulk (Mark Ruffalo).

Baca Juga: Wow Momen Infinity War yang Mungkin Kamu Lewatkan
Baca Juga: Reaksi Superhero DC Setelah Nonton Film Infinity War

Thor (Chris Hemsworth) hampir senasib dengan Tony Stark. Hanya saja, apa yang terjadi pada dirinya sungguh nyata. Thor harus kehilangan semua orang-orang yang dicintainya, lebih menyesakkan dari kisah Tony Stark. 

review-film-avengers-infinity-war-pilu-superhero-filosofi-thanos
Sumber: IMDB

Di sebuah tempat yang jauh, Steve Rogers (Chris Evans) punya cerita lain bersama pasukan barunya. Tak lagi mengusung nilai-nilai loyalitas, dan memasang standar kemanusiaan, Steve kini jadi sosok yang berbeda serta punya misinya sendiri.

Sampai pada satu titik, Steve harus menghadapi kenyataan, prinsip hidupnya yang baru menuntunnya pada satu  permasalahan yang harus segera diselesaikan.

Pilu para mantan anggota The Avengers ini berbanding terbalik dengan keyakinan The Mad Titan alias Thanos. Sosok yang selama ini berada di balik ribuan bintang-bintang semesta punya ternyata punya filosofi hidup yang sederhana dan bisa merusak.

Filosofi hidup yang dianggapnya sangat mulia. Sayangnya, filosofi hidupnya  berbenturan dengan sikap para mantan anggota Avengers. Terlepas dari kepentingan mereka masing-masing, mantan anggota The Avengers harus menyelesaikan permasalahan mereka dengan Thanos, melalui cara mereka sendiri.

Kekacauan terjadi. Siapa yang bisa menggagalkan misi mulia Thanos? Lalu siapakah yang sebenarnya punya nurani suci? Para superhero mantan anggota The Avengers atau Thanos?

Baca Juga: Perbandingan Pemeran Avengers 10 Tahun Lalu dan Sekarang 

Film Mahal dan Sempurna

review-film-avengers-infinity-war-pilu-superhero-filosofi-thanos

Sah-sah saja jika film The Avengers: Infinity War jadi film mewah yang paling ditunggu tahun ini. Selain sebagai film pertama yang menggunakan kamera IMAX, bujet produksi untuk film ini sendiri mencapai $300.

Hal yang wajar mengingat sutradara Anthony dan Joe Russo harus menyatukan lebih dari 20 karakter pahlawan ada di film ini. Kemewahan film ini terbayar ketika apa yang disajikan dalam film Avengers: Infinity War terasa nyaris sempurna.

Duo Russo bisa membuat cerita yang tidak rumit ditengah banyaknya karakter yang harus ditampilkan di film ini. Cara termudah untuk merebut simpati penonton dan membuat semua orang bisa mengerti alur cerita film dengan cepat. Bahkan bagi kamu yang tidak mengikuti perjalanan cerita film-film Marvel Cinematic Universe sebelumnya, dapat dengan mudah memahami cerita dari Infinity War. 

Film ini menggabungkan elemen yang baru tanpa harus kehilangan identitas Marvel. Mulai dari aksi yang disuguhkan para superhero dan tentu saja komedi khas yang selalu dilontarkan oleh beberapa karakter Marvel ini di film-film Marvel Cinematic Universe sebelumnya.

Kamu bisa tertawa melihat pola dan gestur dari jokes yang ditawarkan oleh setiap karakternya dan kemudian terbawa hanyut dengan aksi-aksi pertarungan yang disajikan.

Ada cerita tentang perpecahan, persahabatan, keluarga hingga mengangkat harkat wanita sebagai sosok superhero. Sekali lagi, tidak mudah mengumpulkan karakter lebih dari 20 superhero dan membuat sebuah konflik yang rapi.

Namun, dengan pintar duo Russo meramunya hingga menjadi hal-hal detil dari cerita yang akan ditawarkan. Bahkan, sesekali selipan-selipan cerita dari film Marvel Cinematic Universe disajikan melalui film ini.  

Meskipun nyaris sempurna, namun masih ada beberapa kekurangan di dalam film ini. Karakter Steve Rogers yang tidak peduli lagi dengan norma dan standar moral dalam dirinya setidaknya bisa lebih digali lebih dalam.

Baca Juga: Salam Captain Marvel Untuk Penggemar Avengers 
Baca Juga: Karakter Superhero Avengers Favorit Versi Sutradara 

Sosok Thanos pun sebenarnya bisa ditampilkan lebih beringas lagi. Namun, mungkin duo Russo punya jalan lain untuk menampilkan “kegilaan” Thanos. Satu lagi, animasi CGI untuk karakter Thanos seperti masih belum terlihat sempurna meskipun tidak terlalu kaku.

Sisanya, pertempuran para pahlawan Marvel melawan Thanos adalah salah satu film aksi superhero terbaik yang layak ditonton hingga saat ini. Ah, tidak lupa duo Russo selalu pintar menempatkan adegan penutup yang sempurna untuk disajikan di film berikutnya.

Baca Juga: Streaming Avengers: Infinity War, Yes or No? 

Jadwal Film Infinity War  di Bioskop

 

Tanggal 25 April 2018 adalah hari pertama kali film Avengers: Infinity War dirilis di bioskop. Tentu saja, hari pertama kamu akan kesulitan mendapatkan kursi terbaik untuk menonton film ini.

Baca Juga: Sinopsis Avengers: Infinity War Tayang 25 April 2018

Namun, tenang saja, masih ada waktu yang sangat panjang untuk bisa menonton film ini. Cara termudahnya adalah kamu bisa melihat jadwal bioskop terlengkap yang menayangkan Infinity War dan jangan lupa pesan tiket bioskopnya di sini.


 
Baca Juga: Karakter Superhero Favorit dari Infinity War 

6 thoughts on “Review Film Avengers: Infinity War, Superhero Diantara Filosofi Thanos

Comments are closed.