Banyak perempuan Indonesia yang punya kisah perjuangan hebat di dalam hidupnya. Tidak sedikit pula kisah ini kemudian dikembangkan dalam sebuah karakter film.

Ada yang berasal dari kisah nyata, dan ada juga yang sengaja diciptakan dengan tujuan menjadikan wanita tersebut sebagai seorang panutan.  Film perempuan hebat bisa kamu lihat dari film Tjoet Nja’ Dhien serta film Kartini yang memang bercerita tentang perjuangan mereka di masa lalu.

Rata-rata film ini bercerita tentang cara belajar sekaligus mengambil pelajaran berharga dari perempuan hebat ketika menjalani hidup mereka yang umumnya penuh dengan perjuangan.

Menyambut peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, BookMyshow akan merangkum film-film tentang perempuan hebat Indonesia yang bisa kamu tonton kembali untuk dijadikan sebagai sumber inspirasi.

Baca Juga: Sambut Hari Kartini, Ini 5 Film  Perjuangan Wanita Indonesia

Eliana Eliana (2002)

Rilis di tahun 2002, film Eliana Eliana merupakan kisah perjuangan seorang perempuan yang berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang Ibu. Eliana ( Rachel Maryam) bertemu lagi dengan Ibu yang pernah disakitinya Jajang C. Noer lima tahun yang lalu.

Sepanjang film kamu akan melihat bagaimana perjuangan seorang Ibu yang begitu menyayangi anaknya dan keinginan sang anak untuk kembali mendapatkan ibunya. Sebuah kisah drama yang digarap Riri Riza, membuat Eliana Eliana menjadi salah film yang layak kamu tonton untuk melihat perjuangan seorang perempuan.

Sokola Rimba (2013)

Film garapan sutradara Riri Riza menampilkan sosok Prisia Nasution, sebagai Butet Manurung, perempuan Batak yang peduli dengan isu-isu sosial dan pendidikan alternatif bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.

Butet pun membuka sebuah sekolah di sebuah pedalaman Suku Kubu di Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi. Butet di film ini diceritakan berjuang bertemu dengan kebudayaan dan sikap sosial masyarakat yang baru bagi dirinya.

Sayangnya, Butet mendapatkan pertentangan dari masyarakat Suku Kubu karena ilmu pengetahuan masih dianggap tabu bagi mereka. Namun, Butet tidak pernah menyerah dan terus berusaha meyakinkan masyarakat sekitar bahwa ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat penting.

3 Nafas Likas ( 2014)

Likas (Atiqah Hasiholan) merupakan seorang wanita yang ingin mencapai sukses dengan berpegang teguh janji pada tiga orang yaitu ayahnya, sang kakaknya dan suaminya.

Likas kemudian berjuang membuktikan dirinya kepada tiga sosok yang dicintainya dan tentu saja harus berhadapan dengan budaya tradisi masyarakat Karo yang menganggap wanita bekerja merupakan aib bagi keluarga.

Tidak hanya itu, perjuangan Likas. Setelah bertemu dengan seorang perwira dan menikah lagi, Likas kemudian dikecewakan dan harus berpisah dengan suaminya. Film perjuangan hebat wanita Indonesia bisa menginspirasi kamu untuk bisa terus menggapai sukses.

Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar (2014)

Kisah film perempuan hebat Indonesia berikutnya bisa kamu saksikan di film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar. Merry (Chelsea Islan)  perempuan keturunan Tionghoa yang sedang berusaha mengatasi masalah diskriminasi di Indonesia pada tahun 1998.

Merry kemudian berlabuh ke Singapura dan belajar mengikuti program  student loan yang merupakan sebuah program berupa pinjaman untuk pelajar untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, uang saku, hingga tempat tinggal selama berada di masa perantauan.

Meskipun harus jatuh bangun melepas trauma dari Indonesia serta berbagai hambatan yang didapat selama menempuh hidup di Singapura membuat perjalanan Merry tidak mulus.

Untuk menopang hidupnya selama di Singapura, Merry melakukan berbagai macam pekerjaan seperti menyebar brosur hingga menjadi agen asuransi. Catatan ini yang kemudian di filmkan dan menunjukkan bahwa seorang wanita bisa melalui kegagalan dan mencoba memaknai hidupnya dengan bijak.

3 Srikandi (2016)

Film karya sutradara Iman Brotoseno ini menceritakan kisah tiga atlet panah perempuan Indonesia yang berhasil meraih emas Olimpiade yang berlangsung pada 1 Oktober 1988 di Seoul, Korea Selatan.

Nurfitriyana (Bunga Citra Lestari), Lilies Handayani (Chelsea Islan), dan Kusuma Wardhani (Tara Basro), punya konfliknya sendiri menjelang berlangsungnya olimpiade. Film ini menceritakan tentang bagaimana ketiganya berhasil melewati masa-masa sulit dan berbagai pertentangan batin sebelum menjadi perempuan hebat karena prestasi di bidang olahraga.

Athirah (2016)

Film tentang peran seorang Ibu dari tokoh nasional bernama Jusuf Kalla menjadi sajian dari Athirah. Athirah (Cut Mini Theo) merupakan sosok wanita yang harus melawan pergolakan batin ketika sang suami Puang Aji yang berkeinginan menikahi perempuan lain.

Apalagi di tahun ‘50-an, poligami merupakan sebuah hal yang lumrah sehingga perempuan diibaratkan “merelakan” suami yang mereka cintai.

Athirah kemudian harus memilih egonya atau keutuhan keluarga yang harus tetap dijaga. Secara umum film Athirah menceritakan perjuangan seorang wanita berhadapan dengan hal-hal yang akan sangat mungkin menyakitkannya.

Nyai Ahmad Dahlan (2017)

Kisah tentang seorang perempuan hebat bernama Nyai Ahmad Dahlan yang merupakan pendampingi dari pendiri Muhammadiyah, Kiai Ahmad Dahlan.

Sosok perempuan hebat Nyai Ahmad Dahlan diperankan oleh Tika Bravani, yang sedari remaja sudahi yang berani menolak kawin paksa. Puncaknya Nyai Ahmad Dahlan menjadi perempuan pertama yang memimpin kongresMuhammadiyah tahun 1962

Sebuah lukisan perjuangan hebat seorang wanita di masa lalu yang identik dengan aktifitas rumah tangga.

Terbang: Menembus Langit (2018)

Film yang baru rilis kamis lalu di bioskop yang menceritakan perjalanan kisah Onggy. Meskipun tidak menceritakan kekuatan seorang wanita untuk mencapai perjuangannya, namun peran

Laura Basuki sebagai Candra yang setiap mendampingi Onggy (Diwon Wiyoko) ketika hidup susah merupakan sumber inspirasi tentang cita, cinta dan perjalanan hidup.

Bagi kamu yang ingin melihat penampilan film perempuan hebat bernama Candra di Terbang: Menembus Langit dapat memesan tiket bioskopnya di BookMyShow.

Film perempuan hebat mana yang jadi pilihan kamu?