Review Film: Melawan Aksi Psikopat di Film The Strangers: Prey at Night

Berpetualang ke sebuah tempat yang baru, namun kemudian mendadak mengerikan. Gambaran ini yang terjadi di dalam film The Strangers: Prey at Night.

Sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang Cindy (Christina Hendricks) Mike (Martin Henderson), Kinsey (Bailee Madison) Luke (Lewis Pullman) berlibur ke sebuah tempat wisata bernama danau Gatlin yang jauh dari pusat kota.

Meskipun hidup sebagai sebuah keluarga ternyata keluarga ini memiliki masalahnya sendiri. Kinsey adalah remaja bermasalah, sehingga membuat kedua orang tuanya yaitu Cindy dan Mike memilih untuk memindahkan putri bungsunya jauh ke sebuah tempat wisata, bernama kawasan wisata danau Gatlin.

Namun, setelah tiba di danau Gatlin keluarga ini langsung diteror dengan penemuan dua mayat di salah satu pondok penginapan. Kinsey dan kakaknya Luke yang mencoba untuk mencari solusi atas pembunuhan ini justru terperangkap bersama tiga orang psikopat yang ingin membunuhnya.

Sialnya, Cindy sang Ibu dan Mike ayah yang mencoba membantu masalah anak-anaknya juga terperangkap dalam berbagai peristiwa mengerikan. Mereka pun tidak bisa keluar dari lokasi wisata karena selalu dikepung oleh tiga orang psikopat tersebut.

Lalu, siapa yang menjadi korban dari tiga orang psikopat ini? Apakah keluarga ini akan selamat dan berhasil lolos dari tempat mengerikan ini?

Baca Juga: Film Horor Klasik yang Wajib ditonton 

Prey at Night, Mencoba Gaya Baru Dalam Film Thriller

Melawan Aksi Psikopat di Film The Strangers: Prey at Night
The Strangers

The Strangers sebenarnya pernah menjadi salah satu film thriller yang cukup populer di tahun 2008. Disutradarai oleh Bryan Bertino, film ini cukup berhasil membuat bulu kuduk penonton merinding.

Satu dekade berselang, film The Strangers dibuatkan cerita lanjutannya oleh Johannes Roberts. Sebagai sutradara cukup baik dalam membangun cerita. Baru pada awal film saja penonton sudah dibuat bertanya-bertanya dengan berbagai scene-scene yang memang sudah dirancang oleh film.

Meskipun Bryan Bertino masih memiliki andil dalam menuliskan naskah film,  namun secara umum penyajian yang disampaikan terasa kurang rapi dan tidak begitu kuat. Hubungan antara karakternya pun terlihat terasa canggung meskipun mereka diceritakan sebagai satu anggota keluarga.

Hal ini mengisyaratkan bahwa film ini tidak berbeda dengan film-film thriller lainnya yang mengisahkan tentang seorang psikopat yang memang benar-benar menganggu kehidupan sebuah kelompok atau keluarga.

Hanya saja yang menarik untuk ditonton adalah berbagai kejutan-kejutan yang dihadirkan di dalam film ini. Bukan kejutan berbentuk horor, namun interaksi antara psikopat dengan orang-orang yang akan dibunuhnya.

Penonton mampu dibuat menjerit menyaksikan kemunculan psikopat yang datang tiba-tiba. Bahkan di beberapa adegan penonton akan dibuat bertanya-tanya siapakah psikopat ini sebenarnya? Apakah membunuh adalah sebuah hal yang menyenangkan?

Setidaknya sepanjang jalan cerita, Johannes Roberts mampu menghadirkan pendekatan gaya baru yang cukup berani dalam menghadirkan sebuah film thriller.

Sebagai sebuah film thriller diantara banyaknya film aksi, The Strangers: Prey at Night adalah salah satu film yang wajib kamu tonton. Yuk, pesan tiket onlinenya di BookMyShow.
Baca Juga: 10 Film Horor yang Bikin Sulit Tidur
 

One thought on “Review Film: Melawan Aksi Psikopat di Film The Strangers: Prey at Night

Comments are closed.